Another Truth

74 18 4
                                    

Halo semuaa

Jgn lupa vote komen dulu yaa

Lagu utk menemani,
NCT Dream_quiet down

Happy Reading~~

***

"MAU LO APA SIH?!"

Teriakan Metta terdengar nyaring dikelasnya yang sepi. Angel sedang pergi ke kantin bersama Farel. Dan seperti biasa suasana kelasnya akan selalu sepi saat jam istirahat.

Metta hanya ingin ketenangan. Kepalanya sudah sangat pusing setelah sebelumnya harus menerima pelajaran yang paling dibencinya. Apalagi kalau bukan matematika.

Tapi keinginan hanya tinggal keinginan semata. Ujung-ujungnya Metta merasa kepalanya sudah mulai berasap karena harus menghadapi tingkah Radi yang sangat menyebalkan menurutnya. Cowok itu benar-benar mengikutinya pergi kemanapun, menempel seperti parasit pada inangnya.

"Bisa gak sih lo pergi aja? Gue mual liat wajah lo, minggir sana"

"Belum juga gue apa-apain, masa lo udah hamil duluan?!"

"Hah?" Muka Metta kontan memerah saat menyadari arah pembicaraan Radi sekarang ini, "sialan lo!" Dengan membabi buta, Metta memukul kepala Radi dengan buku matematika yang tebal lalu beralih kesisi cowok itu dan menjambaki rambutnya dengan kasar.

"Kalian ngapain?"

Metta menoleh dan mendapati Angel dan Farel kini tengah menatap mereka berdua dengan pandangan aneh, sekaligus kaget.

Dengan gaya sok anggun, Metta merapikan seragam dan rambutnya lalu menarik tangan Angel pergi. Sementara Farel hanya menggelengkan kepalanya melihat Radi yang terlihat sangat berantakan. Seragamnya kusut, bahkan dua kancingnya ada yang sampai terlepas. Rambutnya semrawut, dan jangan lupakan luka-luka kemerahan diwajahnya, "lo ngapain sih sampe bener-bener dihajar Metta gini.. astagaa.. gak pernah akur sehari apa ya kalian berdua..."

Radi mengambil sekaleng cola yang dibawa Farel, membuka lalu meneguk isinya dengan cepat. Radi melirik titipan belanjaannya lalu beralih menatap makanan yang Farel beli, "gak abis pikir, kesukaan kita kayaknya beda banget ya" seru Radi pelan. Ia kembali meneguk cola nya.

"Iyaa.. beda banget..."

"Gue gak nyangka sih lo suka susu strawberry sama roti isi..."

"Anak-anak aja pada kaget waktu liat gue beli cola, trus biar gak banyak tanya, langsung aja gue bilang ini titipan"

Radi terdiam, tidak menyahut lagi. Terdengar suara kekehan disisinya membuat Radi menoleh, "kenapa?"

Radi menggeleng.

"segitu anehnya ya kalau cowok suka susu strawberry dan roti isi? Gapapa sih, kalau lo malu temenan sama gue..."

"Ahh udahlah.. hal sederhana kayak gitu gausah dipusingin, cuma masalah selera juga kan..."

"Tapi dulu gue diledekin karena ini, dan karena gue gak bisa berantem" sahut Farel pelan. Ia memasukkan roti isinya lagi merasa tak berselera dan hanya menghabiskan susu nya saja.

"Gue gak tau ada orang kurang kerjaan yang ngeledekin orang cuma karena gak bisa berantem dan suka minum susu.. kayaknya gak ada yang salah dari itu..."

"Lo serius bisa mikir gitu? Gue kira lo bakal ilfeel"

"Ya enggaklah! Gue juga suka makan kue strawberry kok dirumah, gak ada masalah, itu kan cuma makanan, dan semuanya tergantung selera, gak ada hubungannya lo mau cowok ataupun cewek..."

Farel mengangguk. Ia tersenyum ringan. Awalnya ia agak ragu juga kalau membeli kesukaannya, takut Radi ikut-ikutan yang lain dan meledeknya. Ia tidak menyangka mendapat respon semacam ini.

Please Say I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang