Now I Know

85 16 4
                                    

Haloo semuanya,,

cerita ini gw dedikasikan utk day6 yang terpaksa ga ikut promosi akibat anxiety disorder para membernya, smoga lekas sembuh buat day6, buat myday yuk dkung mereka trus dan streaming MV nya yang baru zombie~
Apakah disini ada myday?

Lagu utk menemani,
SHINee_please dont go & Day6_zombie

Happy Reading~

***

"Masih sakit?"

"Iyalahh sakit.. lo obatinnya bisa pelan-pelan gak sih.. yang lembut gitu.. ini gara-gara siapa coba gue jadi begini?"

Metta merengut ketika Radi malah berbalik memarahinya. Rasa senang akibat kecemburuan Radi tadi mendadak sirna entah kemana.

"Emang gue ada nyuruh lo berantem? Lo emang hobi banget apa ya dikit-dikit pakek kekerasan kayak gini?" Tuhkan Metta jadi ngegas balik.

Radi menoleh sejenak, "Gue ga akan main pukul kalau tuh tiga ubi jalar gak liatin lo pakek tatapan busuk kayak gitu..."

Kekesalan Metta terganti lagi, buktinya gadis itu sudah bisa tersenyum, Radi yang melihatnya langsung mengernyit bingung, "lo masih sehat kan Ta? Yang kena pukul kan gue kenapa efeknya jadi di elu?"

"Apaan sii.." sahut Metta sambil menghalau tangan pria itu yang memeriksa keningnya sementara tangan satunya sibuk mencocokkan dengan dahi cowok itu sendiri. "Nggak... gue seneng aja.. ternyata lo secemburu itu ya..."

"HAH?!" Sumpah mendadak perasaan Radi jadi ga enak...

"CIEEEEE YANG CEMBURU..."

Tuhkan. Ini yang Radi maksud.

"Diem Ta.. gimana gue gak emosi? Gue dah jelas kan bilang perasaan gue ke elo gimana, iya kan?"

Senyum Metta perlahan memudar. Lagi-lagi ucapan Sean terngiang-ngiang dibenaknya, "pulang yuk Di..udah malem gini.."

"Tuhkan lu ngehindar" sahut Radi. Ia bangkit berdiri dan memberi tatapan menusuk pada Metta.

"Gue juga udah bilang kan Rad..gue belum siap...gue...gue gak akan siap buat tersakiti lagi.. gue..."

"Yaudah kita pulang... lo emang sampe kapan pun juga gak akan percaya kan ama omongan gua...yaudah gue ga akan minta lu buat percaya lagi.."

See? Radi marah lagi. Dan Metta merasa telah menjadi orang paling jahat didunia ini.

***

Radi mengacak rambutnya frustrasi. Ia menyesali perkataannya tadi pada Metta. Sepanjang perjalanan pulang, gadis itu hanya diam dengan ekspresi memucat. Radi benar-benar bego. Metta itu sensitif. Dia punya riwayat penyakit depresi! Jelas bagi seorang Metta akan susah buat percaya kesungguhan orang lain. Tapi masalahnya apa? Apa dulu Metta pernah ditinggalkan oleh seorang pria? Atau apa? Radi bener-bener gak tau apa-apa tentang Metta.

Oleh sebab itu meski jam sudah menunjukkan pukul 12 malam sekalipun, Radi tetap memutuskan menghubungi seseorang. Diraihnya ponsel mahalnya dengan gerakan cepat, lalu mengetikkan sesuatu disana.

Radi
Ini penting kita ketemuan sekarang, ntar gw shareloc

Farel
Gw ngantuk.. lagian apa gak bisa diomongin besok aja apa? Lu sekangen ini apa ama gw? Bsk jg ketemu..

Radi
Pokoknya gak bisa. Harus ketemu sekarang atau habis lo ditangan gw bsk, mau?!

Radi tau ia sudah sangat keterlaluan mengancam Farel. Cowok itu mungkin akan lebih marah dan menjauhinya setelah ini. Tapi persetan, demi mendapatkan informasi mengenai Metta, sepertinya nyawa pun bisa Radi korbankan untuk bisa mendapatkannya.

Please Say I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang