Haloo semua,
Akhirnya aku up, yuk vote dulu:)Lagu utk menemani,
Wayv_Turn back time (btw versi music nya aja udh di up di utube, yuk streaming sblm mv nya di upload nnti malam mwehehe)Baca smpe author note dbwh ya^^
Happy Reading~~
***
Radi menjambak rambutnya sendiri. Club Al sangat ramai, tapi jauh didalam lubuk hatinya Radi merasa sepi. Ia merindukan tunangannya. Miliknya. Maaf Ta, gue salah...
Radi kembali menenggak vodka dihadapannya, entah sudah berapa gelas yang ditenggaknya, meski begitu tidak ada tanda-tanda bahwa cowok itu akan berhenti, sampai akhirnya cowok itu meletakkan kepalanya diatas meja. Rasanya ia sudah minum terlalu banyak. Kepalanya pening. Bener-bener pusing tujuh keliling.
Ia terdiam dengan pikiran kalut hingga sebuah suara membelai pendengarannya, suara lembut yang sarat menggoda, "Sendirian aja?"
Perlahan kepalanya terangkat, matanya agak menyipit sambil berusaha mengenali wanita yang berdiri didepannya. "Metta? Maafin aku ya...maaf..." sahutnya, meracau dan benar-benar diambang kewarasan.
"Gue temenin ya? Kayaknya lo perlu temen deh..." sahut gadis itu pelan. Ia tersenyum manis, mengulurkan tangannya, untuk menghalau anak rambut dari dahi Radi, cowok itu benar-benar berkeringat banyak.
"Lo kayaknya perlu istirahat deh.. mau ikut gue?" Tanya gadis itu lagi. Ia memajukan tubuhnya berusaha lebih dekat dengan targetnya malam ini.
Radi melenguh, ia menggeleng pelan, tampak menggemaskan. Gadis itu tertawa renyah, "lo lucu juga ya..."
"Maafin gue Ta..maaf.." cowok itu bahkan masih meracau.
"Oke deh Metta maafin, tapi cium ya.." sahut gadis itu lagi, mengarahkan tangan kanan Radi kearah wajahnya, berusaha membuat cowok itu lebih dekat kearahnya.
"Nggggghhhhh...." cowok itu benar-benar pusing, ia agak menggelengkan kepalanya berusaha mengusir rasa pusing dikepalanya itu. Cahaya lampu club yang berpendar ditambah musik yang menghentak keras terlalu sulit untuk ditembus, seolah segalanya berusaha merenggut kesadarannya.
Gadis itu hendak bergerak, secara perlahan menangkup wajah cowok manis didepannya ini, hendak maju dan menciumnya sebelum akhirnya tarikan keras dirasakan dibahunya, membuat pegangan tangan gadis itu diwajah Radi terlepas, "jangan berani sentuh, dia punya gue..." kesadaran terakhir yang bisa Radi rasakan bahwa kepalanya terlalu berat, lalu tertidur, dengan posisi kepala diatas meja.
***
Jam menunjukkan sekitar pukul 10 malam, entahlah, Metta sendiri tidak terlalu berminat memeriksa waktu. Tanpa Radi, gadis itu merasa benar-benar kehilangan. Pertemuan keduanya kemarin benar-benar berjalan buruk. Oke Metta akui, ia terkadang memang bisa jadi sangat menyebalkan.
Jujur saja dulu ia terlalu sering bertingkah, dalam satu waktu bisa saja kehilangan mood, merasa sedih sepanjang hari, tidak nafsu makan, bahkan hingga melukai dirinya sendiri. Meskipun ia selalu bertingkah ceria dihadapan semua orang, ia terlalu pandai dalam menyembunyikan dirinya dibalik sebuah topeng. Yang sebenarnya, apapun yang bisa dirasakannya hanyalah kecemasan, rasa sakit, serta ketakutan mendalam dibawah bayang-bayang masa lalunya yang mengerikan.
Tapi sejak Radi hadir dalam hidupnya, Metta mengakui ia merasa secercah cahaya dan harapan mendekatinya. Gadis itu perlahan berubah ceria, bahkan terkesan kekanakan. Ia benar-benar merindukan perhatian yang selalu Radi berikan, mengingatkannya akan indahnya hidup yang ia jalani di masa lalu sebelum insiden kecelakaan itu terjadi. Perhatian serta kepedulian yang Radi berikan terasa berbeda, biasanya hanya Bang Ardan yang akan memperhatikannya tapi itupun jarang karena kesibukan kakak tertuanya itu, dan tidak perlu membahas bang Kenzo, yang bisa dilakukannya dengan cowok itu hanyalah bertengkar, syukurnya kakak keduanya itu sekarang sudah berubah. Dan bagi Metta semua ini tidak akan pernah terjadi tanpa bantuan Radi. Cowok itu berperan besar dalam mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Say I Love You [END]
RomanceMetta Anastasya yang notabenenya cewek populer dikalangan anak-anak SMA Tunas Bangsa suatu hari kedatangan tetangga baru. Metta pikir tetangga nya itu adalah sosok yang baik hati seperti apa yang orang-orang katakan, tapi saat bertemu dengannya Mett...