I'll come to you

54 11 6
                                    

Hello:))

Lagu utk menemani,
SHINee_one

Yuk vote dulu yukk..

Happy Reading~~

***

Radi menatap suasana sekitar club yang tampak masih terbilang sepi. Jam baru menunjukkan pukul 8 malam. Tentu saja. Orang-orang akan ramai berdatangan mulai dari jam 10 malam keatas.

Meskipun suasana disekitarnya cukup ramai, Radi merasa kesepian. Ia merasa sendirian. Ponsel tunangannya tak bisa dihubungi lagi sejak tadi. Entah apa yang terjadi.

"Hei bengong aja lo!" Teriak Farel mengagetkan Radi. Cowok itu berjengit kaget lalu memelototi Farel meskipun yang dipelototi pun tak menyadarinya sebab suasana club yang remang-remang.

"Al dimana beb?" Farel kini beralih pada Freya yang datang dan membawakan mereka minuman. Jangan harap Freya memberikan minuman terkutuk pada pacarnya. Seperti biasa. Club Al sendiri sekarang memang menyetok susu strawberry untuk keperluan terdesak apabila mereka semua memutuskan untuk kumpul-kumpul disini. Ada tiga orang yang (bagi mereka) masih dibawah umur termasuk Farel, Mario dan Rion. Belum lagi jika Metta dan Angel atau Mikha dan Chika datang bertandang. Terkadang selain susu strawberry, mereka juga mendapatkan minuman apapun sesuai yang mereka inginkan dan Al akan menyuruh Ferry untuk pergi membeli.

"Tadi Al bolak balik ruangan kantornya terus kesini, dia ambil banyak minuman tadi, kayaknya dia lagi stres..."

"Iya gue emang lagi stres, kenapa?" Itu Al yang tiba-tiba datang. Freya menyingkir dan memberikan akses pada Al untuk duduk di sofa yang agak didalam, tepat disebelah Farel.

Freya hanya mengangkat bahu, lalu beralih pada Farel, "beb aku kerja dulu ya, nanti aku kesini lagi"

"Jangan genit, dan kalau ada yang genit sama kamu, hajar aja, atau bilang ke aku.."

"Terus kamu yang bakal hajar dia?" Entah perasaan Farel saja atau bagaimana, Freya bertanya dengan nada menggoda.

"Aku bilang ke Al supaya Al bilang ke Ferry biar dihajar, jadi aku menghajarnya tapi diwakilkan oleh Ferry gituu.. " sahut Farel jenaka. Freya hanya terkikik mendengarnya lalu melenggang pergi.

"Emang brengsek, bisa-bisanya mesra-mesraan depan gue" sahut Radi kesal. Ia melirik Farel yang kini meliriknya balik.

Al mendengus kesal, "emang gak ada akhlak"

Farel tersenyum sepolos mungkin, "lagian kalian keliatan frustrasi aja kenapa sih?"

"Gue berantem lagi sama Mikha tadi.."

"Bukannya udah biasa?"

"Ya tapi beda, karena tadi posisinya gue yang marah ke dia.. ahhh gue nyesel banget, gimana kalau ternyata gue udah nyakitin dia" Al menelungkupkan kepalanya diatas meja mengacak kesal rambutnya sendiri.

Radi menghela napas lelah, "gue khawatir sama Metta, tadi kayak ada sesuatu yang terjadi, tapi gue gak tau, apa dia marah ya ama gue? Soalnya tadi gue gak bisa nganter dia pulang lagi.. "

"Ya coba telepon aja kenapa sih? Omonginlah baik-baik"

"Iya tapi telepon gue gak diangkat.."

"Yaudah cari kerumahnya.."

"Gimana kalau diusir? atau bang Ardan liat, gue bisa kena marah bang Ardan lagi, soalnya lo tau sendiri kan akhir-akhir ini gue sibuk sama dosen killer itu karena gue pernah kedapatan bolos waktu pelajaran dia, terus efeknya jadi gak bisa nganter Metta pulang tepat waktu kan dan bang Ardan jadi marah-marah terus"

Please Say I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang