Terlambat

67 11 6
                                    

Halooo semuaa:))

Jgn lupa vote yaa..

Lagu utk menemani,
SHINee_Love Like Oxygen (shinee bogosipda)

Happy Reading~~

***

Hari ini hari perkenalan mahasiswa hari kedua. Mereka saat ini tengah berkumpul disebuah gedung pertemuan, kebetulan semua mahasiswa dikumpulkan ditempat yang sama, hanya saja duduknya per fakultas. Warna seragam mereka yang berwarna-warni sesuai fakultas yang mereka ambil menambah kesan semarak di ruangan tersebut.

Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ekonomi, duduk bersebelahan. Dari tempatnya duduk, Radi melirik kearah Metta yang tengah tertawa bersama Angel dan seorang perempuan, sepertinya gadis itu punya teman baru juga selain Angel.

"Lo liatin siapa sih?" Radi menoleh. Ia mendapati seorang cowok jangkung tengah duduk disebelahnya menatap penuh minat kearah tempat duduk kumpulan anak Fakultas Kedokteran, lalu ada satu lagi cowok berambut coklat gelap yang ikut mengikuti arah pandang cowok jangkung itu entah mencari siapa. Mereka berdua kan tidak tau siapa yang Radi perhatikan. Radi kenal mereka berdua aja enggak kok.

Radi hanya bisa memasang tampang, 'lo siapa ya?' Sementara Farel yang lebih dulu menyuarakan isi hatinya, "kalian namanya siapa?"

Yang tadi duduk disebelah cowok jangkung dan berambut coklat gelap menyahut, "gue Rion sebelah gue ini ada Mario, kita baru kenalan juga kok"

"Ohhh gue pikir kalian sahabat baik sejak lama kayak gue sama Radi" Farel melirik cowok disebelahnya yang memilih diam, "gue Farel ini Radi, rada jutek anaknya diemin aja..."

Rion mengangguk-anggukkan kepalanya. Sementara yang namanya Mario kembali fokus pada Raffa, Ketua BEM Universitas yang tengah berpidato.

"Ehh liat deh gue males banget sama kating yang itu, dia liatin anak Kedokteran terus, heran..... padahal dia bukan kakak tingkat sana kan" Rion berdecak kesal.

Mario menoleh dengan ekspresi bingung, "Emangnya dia kakak tingkat mana?"

"Liat seragamnya bego! Itu dia anak Teknik" mendengar nama Fakultas dari cowok yang dibencinya membuat Radi merasa tertarik.

"Kok kayak familiar ya kayak gue kenal, tapi kenal dimana" Mario menggaruk kepalanya lagi.

"Lah mana gue tau, kan gue kenalan ama lo aja baru kemarin, gimana sih?" Mario nyengir aja. Rion ini gampang banget emosian.

Radi menoleh pelan pada Rion dan tak tahan untuk tidak bertanya, "menurut lo dari sekian anak-anak Kedokteran, dia fokusnya kemana?"

"Siapa? Ohh kating Fakultas Teknik yang itu? Hmmm bentar..." Rion mengamati kembali kumpulan gadis-gadis Fakultas Kedokteran yang ada di tribun rada bawah. "Kayaknya yang makek tas selempang biru itu deh"

Radi menggertakkan giginya dengan kesal, ia pikir kebenciannyalah yang membuatnya berpikir demikian. Itu hanya cemburu sesaat. Tapi sekarang bahkan orang asing semacam Rion pun mengetahuinya.

"Kok muka lo jadi ngegas gitu? Ada salah ngomong ya gue?" Rion melirik Mario lalu kearah Farel bergantian.

Farel tersenyum samar sambil menepuk bahu Rion, "gimana gak kesel kalau lo bilang tuh kating merhatiin cewek dia terus menerus hah?!"

"Jadi cewek dengan tas selempang biru itu pacarnya Radi? Busetttt"

"Kenapa?" Radi kembali bertanya. Benar-benar mengabaikan Raffa yang masih setia berpidato.

"Sejak kemarin dia udah terkenal, banyak yang ngincer, gak cuma kating teknik, anak-anak ekonomi juga pada mau.. bahkan gue juga baru mau deketin dia..." sahut Rion nyengir polos. Cowok itu tampak benar-benar jujur.

Please Say I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang