What Happened That Day...

65 14 7
                                    

Halloo semuaaa:))

Lagu utk menemani,
SHINee_Beautiful Life

Happy Reading~~

***

"Taa please jangan diem aja gue takut liat lo kayak begini lagi" Angel udah mau nangis aja sekarang. Sosok sahabatnya yang pendiam seperti mayat hidup kembali lagi.

"Ini gue bawain kesukaan lo caramel macchiato...gih diminum..." Angel memberikan minuman yang tadi diaduk-aduknya menggunakan sedotan kedepan wajah Metta. Tapi tidak seperti biasanya gadis itu malah tetap diam, membuat Angel jadi frustrasi sendiri dibuatnya.

Ia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam, "gue nginep aja ya.. gue takut kalau ninggalin lo sendirian, apalagi bang Ardan gak ada, Bang Kenzo juga gak tau pergi kemana"

Masih diam. Metta hanya duduk diranjang sambil memeluk kedua lututnya menatap kosong pada dinding didepannya.

Angel jadi frustrasi sendiri, "Ta please jawab gue.. jangan begini lagi gue gak suka.. Ta please ngomong sesuatu..."

"Tinggalin gue sendiri ya Njel..." sahut Metta pelan, bahkan gadis itu tidak mau bersusah payah melirik Angel.

Angel sudah siap protes, "Tapi...."

"Please sekali ini aja, gue butuh waktu buat sendiri" sahut Metta lagi. Angel pun hanya bisa pasrah dan memilih melangkah pergi.

"Gue diluar ya..kalau ada apa-apa lo bisa panggil gue aja" sahut Angel. Ia sudah bertekad akan menginap.

Angel pun menutup daun pintu kamar Metta pelan, "astaga--" Angel mengelus dadanya sendiri karena kaget, "Farel lo ngapain kesini lagi?"

"Gue gak bisa ninggalin kalian berdua gitu aja, gimana Metta? Udah lebih tenang?"

Angel berjalan menuju ruang tamu yang diikuti Farel dibelakang gadis itu, "Rel.. kayaknya yang kita takutin akhirnya kejadian juga... Metta keliatannya balik kayak dulu lagi...gue takut Farel..."

"Sial...." Farel mengepalkan tangannya erat menahan gejolak emosi didadanya.

Angel duduk disofa, dan Farel memilih duduk disebrang Angel, pikirannya berkelana kemana-mana, "udah malem Njel..gue anterin lo pulang ya?"

Angel menggeleng lemah, "gue gak bisa ninggalin Metta sekarang.. gue takut kalau gak ada yang jagain, dia bisa jauh lebih nekat dari yang dulu"

"Yaudah kita nginap disini, besok pagi-pagi gue yang ambil seragam sekolah kita, biar gue yang mampir kerumah lo buat ambilin, lo tenang aja.." Angel tersenyum, syukur Farel mengerti.

Prankkkk!!! Suara pecahan kaca terdengar nyaring. Angel dan Farel saling bertatapan selama sepersekian detik sebelum akhirnya Farel berlari kearah tangga disusul Angel dibelakangnya, dengan cepat cowok itu menggedor-gedor kamar Metta yang dikunci dari dalam, "sial... kunci cadangan dimana?"

"Enggak tauu!" Teriak Angel panik. Ia mengeluarkan ponselnya dengan tergesa, saking takutnya ponselnya sempat terjatuh, ia segera meraihnya kembali, men-scroll layar kebawah untuk mencari kontak bang Kenzo, sementara Farel berusaha mendobrak pintu dengan kekuatannya sendiri yang nyatanya susah untuk dilakukan.

"Kalian ngapain---???" Suara berat disebelah mereka menyadarkan Angel, "bang tolong bukain pintunya tadi ada suara pecahan terus Metta kunci pintunya dari dalam" tanpa aba-aba lagi Kenzo berlari kedepan pintu mendorong Farel dengan keras lalu mendobrak dengan sekali ancang-ancang, "Mettaaaa-----"

***

Kenzo melirik Angel dan Farel yang sedang tiduran di sofa yang ada didalam kamar Metta. Mereka pasti kelelahan setelah membantu menenangkan Metta yang terus melawan sedaritadi, memaksa ingin menancapkan pecahan-pecahan kaca ke sekujur tubuhnya. Setelah sebelumnya berhasil meggoreskannya pada pergelangan tangan, gadis itu benar-benar ingin menggoreskannya dileher. Sial...jika terlambat sedikit saja mungkin Kenzo akan menyesal lebih dari ini jika ia harus kehilangan adiknya.

Please Say I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang