Taehyung hanya diam memperhatikan gadis bersurai coklat itu menerangkan proyek atas nama perusahaan nya. Begitu ahli dan teliti, bahkan ia tidak mengalami kesalahan kata apapun selama menerangkan.
Taehyung memang diam, tapi ia hanya memperhatikan gadis itu. Setiap detik berharga baginya, ia berfikir bahwa ia mengalami lucid dream karena kenyataan ini sesuai dengan apa yang diinginkan nya.
"Baiklah, produk ini dapat meraih keuntungan dan melejit di pemasaran jika kita melakukan ini." gadis itu menyelesaikan presentasi nya.
"Wah... Nona kau hebat." puji Bogum biasanya ia tidak bisa sebaik itu saat menerangkan sesuatu.
"Kamsahamnida, bagaimana tuan Kim apa anda setuju?" tanya gadis itu menatap ke arah Taehyung. Namun pria itu hanya menatap nya tanpa berkedip.
"Tuan??"
"Ahh ne... Ide yang Bagus. Mari persiapkan denah pemasaran nya." Taehyung tersadar dari lamunan nya, dan tiba-tiba setuju walaupun ia tak tahu apa-apa.
"Baiklah... Kurasa kita akan sering bertemu, Kim Taehyung-ssi." dia tersenyum, benar-benar sama dengan gadis yang dipuja-puja nya dulu.
"Mari akhiri ini. Terima kasih atas waktu nya."
Perlahan-lahan ruangan itu semakin sepi. Dan kini hanya tersisa Taehyung dan si Utusan dari Kim's Future. Kim Sana, gadis itu tengah menata berberapa map untuk meminta tanda tangan pada Taehyung. Sebenarnya map itu bisa diantarkan ke ruangan Taehyung, tapi pria itu lebih memilih untuk menikmati pemandangan yang telah lama tamat itu.
"Sajangnim, tolong tanda tangani ini semua."
"Ah ne..." Taehyung mengeluarkan ballpoint nya, mencoreti belasan kertas dengan tanda yang sama.
Sana menunggu nya dengan duduk di salah satu kursi yang tak terlalu jauh dari tempat Taehyung duduk.
Taehyung menyelesaikan tanda tangan nya, lalu mengembalikan nya kepada Sana.
"Kamsahamnida... Karena mau bekerja sama dengan Kim's Future."
"Ne..." entah ini keajaiban atau apa? Taehyung tersenyum lebar menanggapi nya. Box smile itu terlihat kembali setelah sekian lama hilang. Pesona manis nya yang satu ini selalu membuat siapapun terpesona, bahkan Sana saat ini.
"Siapa namamu tadi nona?" tanya Taehyung.
"Kim Sana imnida." Taehyung tidak tahu kalau nama gadis ini juga mirip dengan Sana, tapi kali ini marga mereka sama.
"Sana-ssi, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik."
"Aku harap juga begitu tuan Kim."
"Bagaimana kalau kita ke caffe kantor, mari kita bicarakan banyak hal terkait dengan kerjasama disana. Ini adalah proyek besar, jadi kita harus saling memahami supaya ini semua lancar." ucapan Taehyung seolah-olah mengatakan bahwa ia ingin memulai hal baru, tapi Sana tidak menyadari nya.
"Baiklah... Mari tuan."
*
"Aku dengar dari beberapa orang, anda sedang sakit. Kurasa itu memang benar, karena anda terlihat sangat pucat dan lebih kurus dari yang ada di internet." ujar Sana sambil menyeruput frappuccino nya.
"Anniya... Aku baik-baik saja. Hanya saja, selera makan ku buruk akhir-akhir ini." jawab Taehyung tidak setuju dengan apa yang dikatakan Sana, walaupun itu memang benar adanya
"Bagaimana dengan istri anda? Aku melihat di internet, anda menikah dua tahun yang lalu."
"Aku sudah mengajukan surat perceraian ke pengadilan." apa yang slaah dengan pria ini? Ia akan berpisah dengan istrinya, tapi malah tersenyum seolah-olah itu adalah hal yang baik.
"Wae?? Kukira anda memiliki keluarga yang bahagia. Ah mian... Aku terlalu mencampuri urusan anda, jeongsohanmida." Sana menunduk, ia menyesal setelah mengucapkan rangkaian kalimat yang mungkin bisa menyakiti batin Taehyung.
"Kim Jennie, istri dari C.E.O muda ternama, Kim Taehyung. Berhasil di bekuk polisi di sebuah hotel. Kim Jennie melakukan suatu kejahatan, yaitu membunuh dua orang wanita yang salah satunya adalah sosok penting dalam kehidupan Kim Taehyung. Nyonya Kim yang meninggal dua tahun lalu yang diduga tewas keracunan karena seorang gadis, ternyata diracuni oleh Kim Jennie sendiri. Dan gadis yang terfitnah tersebut adalah kekasih Kim Taehyung sebelum mereka menikah. Tak cukup dengan itu saja, mantan Kekasih Kim Taehyung adalah orang yang tewas karena kecelakaan dua tahun lalu. Kim Jennie membayar seseorang untuk menabrak gadis yang tidak tahu apa-apa itu hingga tewas. Sungguh penuh drama." berita dari televisi itu memasuki pendengaran Sana dengan jelas sementara Taehyung hanya bersikap santai dengan mengunyah keripik kentang yang dipesan nya tadi.
Alis Sana bertautan ia menatap Taehyung dengan menyedihkan. "Taehyung-ssi. Mian..." Sana menunduk, merasa bersalah karena ia bertanya sesuatu yang sensitif seperti ini. Pasti sangat menyakitkan untuk Taehyung.
"Yak! Sudah berapa kali kau meminta maaf? Tenang saja aku tak akan marah karena itu memang kenyataan nya." Taehyung tertawa karena menurutnya gadis ini sangat lucu.
"Bagaimana bisa anda setegar ini? Hiks..." ternyata hati gadis ini sangat lemah, karena terlalu merasa bersalah ia menangis sambil menyembunyikan wajahnya.
"Kau menangis? Uljima..."
"Anniyo, sesuatu masuk kedalam mata ku." ia menggelengkan kepalanya, entah kenapa ini terlihat lucu untuk Taehyung. Telinga gadis itu memerah mungkin karena ia buruk saat berbohong.
"Bagaimana dengan mu? Sejauh ini, aku tak pernah melihatmu saat bertemu dengan Myungsoo-Sunbaenim."
"Aku baru kembali ke Seoul setahun yang lalu. Karena sebelumnya, aku harus menjalani perawatan khusus di Amerika."
"Apa yang terjadi?"
"Aku mengalami kecelakaan dan nyaris mati saat umurku 10 tahun. Aku tertidur selama 12 tahun, lebih tepatnya itu koma. Dan aku benci itu karena caraku memejamkan mata lebih lama daripada aku membukanya."
Taehyung tetap mendengarkan, walaupun ia menyadari kalau dia bukan gadis yang dicintainya dulu. Ia harus mengingat kalau Minatozaki Sana sudah meninggal dua tahun yang lalu.
"Di usia ku yang ke-22, mereka mengira aku tidak akan hidup karena jantungku mulai lemah dan aku mulai kejang-kejang. Semua orang panik apalagi dengan ibu, ayah, dan kakak ku. Bahkan aku sempat mati dalam beberapa detik. implan defibrilator ku bergerak lurus. Aku tak merasakan apa-apa lagi saat itu, tapi kata ibu tiba-tiba jantungku berdetak lagi, Aku bernafas lagi, bahkan aku kembali hidup saat itu. Mereka mengatakan aku mengalami mati suri."
"Ternyata kehidupan mu cukup berat ya. Kapan itu terjadi?"
"Dua tahun yang lalu, tanggal 28 Desember."
Deg!
"Halmeoni ku mengatakan, seseorang telah meminjamkan nyawanya untukku untuk menjalani kehidupannya. Dan aku bersyukur jika itu memang benar. Maka dari itu, setelah aku menempuh pendidikan berskala besar di Amerika aku langsung kembali ke Korea. Kurasa jika aku kembali kemari, aku bisa menjalani kehidupan gadis yang telah membuat jantungku berdetak lagi."
Sana menatap Taehyung, pria itu hanya terdiam. Wajah tanpa ekspresi masih tetap menawan, bahkan sebutir liquid bening jatuh dari iris gelap nya.
"Taehyung-ssi, ada apa?"
Dengan cepat Taehyung mengusap air matanya lalu tersenyum kembali. "Gwaenchana... Lanjutkan ceritamu, aku senang mendengarnya."
"Dan benar saja, aku selalu mendapatkan mimpi yang berbeda di Korea setiap harinya. Sesuatu yang berkaitan dengan musim semi, tentang seorang gadis bersepeda yang tak sengaja terserempet mobil seorang pria. Kurasa itu adalah kisah gadis itu, sayangnya aku tidak bisa melihat wajah mereka."
"Sana-ya, kenapa kau memberikan gadis ini suatu penglihatan yang tak pernah bisa kulupakan?"
"Aku harap, aku bisa bertemu dengan pria itu hari ini. Karena hari ini adalah musim semi pertama pada tahun ini."
Tbc!
Bogoshipda...
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [TaeSana] ✔
Fanfiction(Completed) Mereka bertemu pada musim semi dalam sebuah tragedi. Lalu berpisah di musim dingin, dalam sebuah tragedi juga. Minatozaki Sana, gadis biasa yang berprofesi sebagai penjual kue di toko ibunya. Tak sengaja bertemu dengan pria karir dengan...