Kedua Obsidian kembar itu mulai terlihat ketika pelupuk nya terbuka perlahan. Gadis itu terlihat lemah, hal pertama yang ia lihat adalah Si Pria yang terakhir kali mengajaknya menonton. Kim Taehyung.
Pria itu tertidur di dekat brankar nya. Mulai dari itu, si gadis menyadari dimana mereka sekarang. Tempat serba putih dan biru muda ini tak lain dan tak bukan adalah rumah sakit. Aroma obat-obatan menyeruak ke pernapasan nya ketika ia mulai tersadar beberapa second yang lalu.
"Taehyung-ssi." panggil nya lemah, sangat lemah namun mampu membuat kesadaran si pria Kim kembali.
"Kau sudah sadar?! Akan kupanggilkan dokter." Taehyung mengumpulkan kesadarannya dengan cepat, namun saat berdiri Sana menghentikan nya.
"Hajima jebal..."
Akhirnya Taehyung kembali ke tempat duduknya. Mencoba mendengarkan apa yang ingin gadis itu katakan.
"Kau disini dari tadi?" tanya nya.
"Bagaimana kau bisa mengatakan tadi? Kau tidur selama 5 hari." tentu saja ucapan Taehyung membuatnya syok. 5 hari? Selama 120 jam, Ia hanya tidur saja.
"5 hari? Itu sangat panjang. Bagaimana bisa? Dan kenapa kau ada disini?" tanya Sana heran. Dia yang biasanya kurang tidur, bisa tidur sepanjang itu?
"Kakakmu bilang, kau terus saja mengigau namaku, jadi mereka menyuruhku datang. Terdengar aneh, tapi itulah kenyataannya."
"Dokter mengatakan, luka di kepala mu kambuh dan akan menyerang otak hingga membuat mu pusing lalu terlelap. Apa kau memikirkan sesuatu yang berat?""Entahlah... Tapi dua teman mu tempo hari, sangat mirip dengan orang yang ada di mimpiku. Hal itu membuat kepalaku sakit."
"Kau melihat wajah mereka?" Taehyung penasaran.
"Ne. nama mereka kalau tidak salah Jimin dan Seolgi?"
"Seulgi... Bagaimana bisa? Apa kau yakin?"
"Ne, aku sangat yakin. Bahkan sebelum aku menyadari bahwa aku ada disini... Aku telah melewati kehidupan panjang seseorang. Seakan-akan aku tengah menonton sebuah film roman yang alur ceritanya mundur dan tak segera berakhir. Aku melihat segalanya bahkan mendengar apa yang mereka ucapkan. Dan yang paling menyebalkan adalah, aku tidak bisa melihat wajah tokoh utamanya baik itu yang pria maupun yang wanita. Tapi itu seperti kisah lanjutan dari cerita-cerita sebelumnya yang masuk kedalam mimpi ku setiap aku tidur."
"Dia mengalami mimpi yang panjang." ujar seseorang yang baru masuk ke dalam kamar inap Sana. Taehyung tak mengenal orang itu, hanya saja sepertinya Sana mengenalnya.
"Halmeoni... Sejak kapan kau datang?" raut bahagia muncul dari wajah gadis itu. sudut bibir pucatnya terangkat, melihat wanita tua itu masuk.
"Annyeonghaseyo..." Taehyung menunduk memberi salam.
Wanita itu tersenyum lalu mendekat. "Bagaimana keadaanmu sayang?" tanyanya mengusap rambut Sana.
"Na gwaenchana... Aku sudah bangun, jadi aku sudah baik-baik saja."
"Syukurlah..."
"Nyonya, kudengar kau mengatakan soal mimpi panjang tadi. Apa maksud nya?" tanya Taehyung, ia sangat penasaran.
"Nak... Apa kau percaya keajaiban?" tanya nenek itu tersenyum menghadap Taehyung.
"Entahlah... Tapi kurasa, kali ini aku harus percaya."
"Sana nyaris meninggal dulu jika roh seseorang tidak masuk ke dalam tubuhnya." Taehyung mengangguk, Sana pernah menceritakan itu kepadanya. Ia merasa, wanita ini bukan manusia biasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/210697344-288-k727861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [TaeSana] ✔
Fanfic(Completed) Mereka bertemu pada musim semi dalam sebuah tragedi. Lalu berpisah di musim dingin, dalam sebuah tragedi juga. Minatozaki Sana, gadis biasa yang berprofesi sebagai penjual kue di toko ibunya. Tak sengaja bertemu dengan pria karir dengan...