"Tuhan... Apa kau sengaja mengirim gadis tadi padaku?" Taehyung berteriak di dalam kamarnya. "Mana mungkin kehidupan seseorang bisa merasuki orang lain... Itu hanya kebetulan kan?"
Taehyung merebahkan tubuhnya, merasakan otot-otot nya melemas. Jika biasanya ia tidak berekspresi, kali ini dia tersenyum.
"Jika itu memang dirimu Sana-ya, aku tak akan membiarkan mu pergi lagi."
*
*
Bunga-bunga terus bermekaran setiap harinya. Menghadirkan keindahan dan aroma yang siap memanjakan dua Indra manusia yang berada dalam satu ruang.
Hari bunga akan berlangsung hingga hari gugur tiba. Dan akan terus seperti itu setiap tahunnya, tapi kali ini nampak ada yang berbeda. Jika biasanya Taehyung akan membolos bekerja, kali ini ia lebih semangat karena seseorang akan datang ke kantornya. Mungkin kalian bisa menebak nya, Kim Sana.
Ia datang lebih pagi dari pegawai, membuat semua orang yang baru datang melongo karena Taehyung juga menyiapkan kopi untuk staff dan karyawan. Mereka berfikir, ada apa dengan sajangnim?
Setelah masuk ke ruangan nya, ia langsung bersibobok dengan monitor untuk menyelesaikan sesuatu yang akan ia tunjukkan kepada Sana sebagai proyek kerja pertama.
Tak butuh waktu lama untuk melakukan pekerjaan itu, Taehyung itu profesional.
Satu jam kemudian, si gadis yang sedari tadi ia tunggu kehadiran nya sudah tiba. Memasang raut ceria yang akan membuat siapapun bersemangat.
"Jadi, Taehyung-ssi. Apa rencanamu?" tanya nya mendekat lalu duduk di salah satu kursi disana.
"Kau bisa melihat ini." Taehyung menyodorkan notebook nya. Ekor mata Sana meneliti setiap argumen yang terbentuk rapih di dalam sebuah benda persegi panjang yang sering terlipat itu.
"Kau sangat jenius astaga... Ini sangat rapi dan mudah dimengerti. Aku melihat masa depan Indah dari produk ini." Sana tersenyum, ia cukup terkejut melihat hasil kerja C.E.O muda legendaris ini.
"Akan kuberikan pada Oppa nanti. Bisakah kau masukkan file nya kedalam sini?" Sana menyodorkan sebuah benda kecil yang biasa disebut flashdisk itu.
"Tentu saja."
Sana terdiam, memperhatikan pria itu memasukkan file untuk proyek kerjasama mereka ke dalam flashdisk miliknya. Dalam nalurinya, ia terhanyut pada ketampanan pria yang tiga tahun lebih tua darinya itu.
Sana menerima flashdisk nya kembali, lalu memasukkan benda kecil itu ke dalam tas berwarna maroon miliknya.
"Jadi hanya seperti ini saja?" tanya Sana sambil tertawa. Biasanya ia akan menunggu lama setelah menemui seorang C.E.O, tapi kali ini jauh lebih cepat. Ia akui pria ini hebat.
"Habis mau bagaimana lagi?" pria Kim itu ikut tertawa, rindunya pada senyuman gadisnya di masa lalu, perlahan terganti oleh gadis di hadapan nya saat ini.
"Sana, berapa umurmu?" tanya nya menghancurkan keheningan beberapa detik yang lalu.
"24 tahun." jawab nya dengan senyuman. Gadis ini dua tahun lebih muda dari Sana jika gadis itu masih hidup. Takdir apakah ini? Apakah dunia sedang mempermainkan nya dengan membawa gadis yang seumuran dengan Sana di masa lalu.
"Apa kau bertemu pria dalam mimpi mu?" tanya Taehyung lagi. Ia penasaran, sekaligus mencoba memastikan apakah yang ada di benak nya benar atau tidak.
"Kurasa tidak... Aku hanya bertemu tiga pria kemarin. Appa, Oppa, dan Kau."
Taehyung mengulum bibirnya, mencoba menghilangkan pikiran tak masuk akal dalam otak nya. Tidak mungkin gadis ini dirasuki oleh Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [TaeSana] ✔
Fanfiction(Completed) Mereka bertemu pada musim semi dalam sebuah tragedi. Lalu berpisah di musim dingin, dalam sebuah tragedi juga. Minatozaki Sana, gadis biasa yang berprofesi sebagai penjual kue di toko ibunya. Tak sengaja bertemu dengan pria karir dengan...