Jennie memukuli Sana, menghabiskan emosinya secara perlahan. Hingga akhirnya gadis tak berdaya itu pingsan setelah ia mengalami benturan serius pada sebuah meja.
Tak sengaja Jennie menjatuhkan pisau nya ke lantai. Ia mengumpat sebelum akhirnya mengambilnya kembali.
"Inilah klimaksnya... Hahaha..." senyuman iblis Jennie nampak sangat antusias memandangi pisau itu. Hingga akhirnya ia bersiap menikam Sana.
*
Brakkk!!!
Pintu terbuka dalam sekali dobrak. Terlihat Taehyung dan segerombol polisi disana, mereka juga sudah menangkap anak buah yang berjaga di depan.
Jennie berbalik, lalu tertawa. Ia menatap Taehyung dengan sangat tajam. Smirk nya, nampak leluasa menatap pria itu dengan lapar.
"Yeobo... Kau datang?? Lihat lah Yeoja itu, dia membuatku kesal tadi. Huft..."
"Hyung waspadalah... Dia sangat berbahaya. Dia membawa pisau." bisik Jungkook sambil menyiapkan senapan di saku nya.
"Apa yang kau lakukan pada Sana hah?!"
"Jangan sebut nama itu di hadapan ku! Kenapa kau tega sekali menjebloskan istrimu ini ke penjara sayang??? Padahal aku sudah mencoba menjadi istri yang baik untukmu."
"Aku sangat mencintai mu, tapi kau? Kau bahkan tidak menganggapku ada. Tega sekali kau!!! Hahaha..." Jennie terisak tapi ia masih tertawa.
"Jennie, kumohon jatuhkan pisau mu dan serahkan dirimu. Ini sudah keterlaluan." ujar Taehyung mendekat namun ia masih tetap waspada.
"Hihihi... Menyerahkan diri? Tidak semudah itu!!!" Jennie hendak menusuk Taehyung, namun ia kalah kekuatan. Taehyung memegang tangannya lalu membuat nya terkunci ke belakang.
"Lepaskan aku!!! Pria sialan!!!" Jennie meronta namun polisi segera mengamankan nya.
"Lepaskan aku!!!! Yak Kim Gila! Aku bersumpah, tak akan membiarkan mu hidup bahagia!!! Selamanya... Hahaha...." polisi segera membawa nya keluar.
Masa bodoh dengan Jennie, Taehyung langsung menghampiri Sana. Tangan Taehyung bergetar saat melepas tali yang melingkar pada tubuh gadis bersimbah darah itu.
Setelah ia melepas tali itu, ia langsung mengangkat nya untuk membawa nya pergi dari tempat ini. Tentu saja ke rumah sakit.
Seakan-akan ini adalah akhir, Taehyung menancap gas nya dan melanggar lalu lintas demi sampai ke rumah sakit tepat waktu. Dalam perjalanan ia terus menangis. Sambil mengatakan "bertahanlah... Jebal..."
Saat telah sampai, dokter segera menangani nya dan yang Taehyung lakukan hanya mondar mandir tak jelas di depan ruang ICU hingga berjam-jam tanpa ada niatan untuk duduk.
Jimin dan Seulgi yang memperhatikan nya di kursi tunggu merasa sangat kasihan pada pria Kim itu. Dia mengalami berbagai masa sulit bahkan kini berada di ambang perpisahan.
"Taehyung-ah, duduklah. Kau tak ingin kaki mu bengkak kan?" alih-alih mendengarkan Jimin, Taehyung bahkan tidak mengeluarkan suara sejak tadi.
"Biarkan sajalah... Mungkin dia butuh waktu." ujar Seulgi diangguki oleh Jimin.
*
Akhirnya dokter keluar, Taehyung segera berlari kearah pria berjas putih itu.
"Bagaimana kondisinya?!! Apa luka nya parah?! Apa dia kehilangan banyak darah?!! Aku akan mendonorkan milikku! Jika tidak cocok kita gunakan milik Jimin saja!!" ujar Taehyung dengan gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [TaeSana] ✔
Fanfic(Completed) Mereka bertemu pada musim semi dalam sebuah tragedi. Lalu berpisah di musim dingin, dalam sebuah tragedi juga. Minatozaki Sana, gadis biasa yang berprofesi sebagai penjual kue di toko ibunya. Tak sengaja bertemu dengan pria karir dengan...