"Jadi Sana pernah koma dulu?!" Taehyung terkejut bukan main setelah mendengar cerita dari Seulgi. Segala teori yang memenuhi kepalanya memang benar ada nya.
"Berarti gadis yang ada di rumah sakit itu, memang Sana???" Jimin menutupi mulutnya tak percaya. Tuhan tak main-main membuat takdir semacam ini.
"Taehyung-ah, Yeobo... Kita harus ke rumah sakit sekarang." Seulgi terlihat khawatir sambil menggoyangkan tangan Jimin.
"Baiklah... Naik mobilku saja." Taehyung berdiri duluan, diikuti oleh Jimin dan Seulgi.
Ini kenyataan yang menyakitkan sekaligus membuat Taehyung bahagia. Tak sepenuhnya, ia kehilangan Sana.
"Tak akan kubiarkan kau pergi lagi."
*
Mereka sampai di rumah sakit. Tanpa ada rasa santai, tiga insan itu berlari seakan-akan terjadi suatu keadaan darurat.
Taehyung membuka pintu kamar inap Sana.
"Sana-ssi! Eoh?" box smile Indah itu mendadak hilang, mengetahui tak ada siapapun disana.
"Taehyung, kau serius ini kamar Sana?" tanya Seulgi.
"Aku serius. Lima hari aku selalu berkunjung disini. Dimana dia? Selang infus nya masih disana." Taehyung mendekati brankar itu, namun sesuatu mengejutkan nya.
"Apa ini?" sebuah suntikan tergeletak di lantai.
Tiba-tiba pintu kembali terbuka, menampakkan nenek Sana dengan senampan makanan.
"Dimana cucuku?" tanya nya bingung.
Taehyung tersuntuk, jika nenek nya saja tidak tahu. Kemana Sana pergi?
"Halmeoni, kami baru sampai. Dan ruangan ini kosong." jelas Seulgi membuat wanita baya itu menjatuhkan nampan nya terkejut.
"Halmeoni, Gwaenchanayo?" tanya Jimin karena wanita itu hampir jatuh.
I'm so sick of this fake love~
Ponsel Taehyung berbunyi. Tertera nama Jungkook disana.
"Ada apa Jungkook-ah?" tanya nya bingung, tak biasanya pria itu menelpon.
"Nona Kim melarikan diri Hyung saat kami akan membawanya ke pengadilan... Sebuah kelompok membantu nya lari, saat itu jumlah kami lebih kecil, jadi dia berhasil lari."
"Mwo?!" Taehyung tersentak.
"Dia menjadi buronan sekarang, dan mungkin membahayakan. Berhati-hati lah Hyung."
Taehyung mematikan ponselnya. Sesuatu mengganjal dalam hati nya.
"Seulgi, tolong jaga Halmeoni. Jimin, ayo ikut denganku!" keduanya mengangguk paham. Seulgi segera membantu nenek Sana untuk duduk sementara Jimin mengikuti Taehyung yang sudah berlari duluan keluar, namun ia bisa menyusulnya.
"Ada apa?!" tanya Jimin penasaran.
"Jennie kabur." jawab Taehyung singkat.
"Apa?! Bagaimana bisa?!" Jimin tersentak.
"Aku tidak bisa menjelaskan nya sekarang! Yang pasti aku khawatir hal ini sudah terjadi."
"Apa yang terjadi?"
Taehyung berhenti di depan ruang CCTV, ia bertanya pada seorang penjaga disana.
"Kyongbi-nim, bisa kah kami melihat CCTV? Seorang pasien hilang, beberapa menit yang lalu."
"Jeongmalyo?! Tentu saja." pria paruh baya itu membukakan pintu. Ia memperlihatkan rekaman CCTV ruangan Sana.
Sekitar 45 menit yang lalu, masih aman-aman saja. Tapi 15 menit yang lalu, seorang perawat masuk sambil membawa sebuah kursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [TaeSana] ✔
Fiksi Penggemar(Completed) Mereka bertemu pada musim semi dalam sebuah tragedi. Lalu berpisah di musim dingin, dalam sebuah tragedi juga. Minatozaki Sana, gadis biasa yang berprofesi sebagai penjual kue di toko ibunya. Tak sengaja bertemu dengan pria karir dengan...