Taehyung duduk dikursi direktur kebesaran nya. Ia menandatangani berbagai surat untuk keperluan kantor. Setelah selesai, ia mulai beralih pada komputer di hadapan nya.
Hari ini adalah hari yang sangat menyibukkan di kantor. Karena mereka sudah menyiapkan produk baru yang akan mulai diproduksi di pabrik minggu depan. Jadi mereka akan mulai sibuk dalam persiapan, sampai pengiklanan produk di layar televisi.
*
Seorang wanita paruh baya, masuk kedalam ruangan Taehyung. Dialah nyonya Kim Haeun. Ibu Taehyung.
Taehyung menghentikan pekerjaan nya saat sang ibu datang. Ia mengambil telfon kantor dan menghubungi dapur untuk menyiapkan minuman.
"Eomma, ada apa? " tanya Taehyung heran karena wanita itu tiba-tiba datang.
"Eomma ingin membicarakan suatu hal dengan mu."
Taehyung mengernyit bingung, apa yang ingin wanita itu bicarakan hingga datang ke kantor Taehyung.
"Apa yang ingin Eomma bicarakan? "
"Eomma berniat untuk melaksanakan pertunangan antara kau dan Jennie." ucapan yang lolos dari mulut Haeun membuat Taehyung berdiri secara refleks, ia terkejut bukan main.
"Tidak! Aku menolaknya! " tolak Taehyung mentah-mentah, mungkin hanya kali ini ia membantah ibu nya. Ini berkaitan dengan masa depannya, bagaimana ia bisa menikah dengan orang yang tidak ia cintai?
"Kau membantah eomma?!"
"Eomma mian, tapi aku tidak setuju. Ini diluar kehendakku." Taehyung menunduk, ia benar-benar tak bisa menerima Jennie.
"Wae? Jennie itu wanita yang pantas dengan mu. Keluarga nya terhormat dan dia adalah kekasihmu."
"Eomma, aku tidak mencintainya. Jika bukan karena perusahaan ini, aku tidak akan menjalin hubungan tak jelas ini bersama nya." Taehyung tak mampu menatap Nyonya Kim, ia terlalu takut untuk melihat amarah sang ibu yang selalu keras mendidiknya sejak kecil.
"Jika kau tidak mau, ya sudah Eomma tak akan memaksa. Tapi Eomma akan mencari cara supaya kau mau! " Nyonya Kim keluar dari ruangan Taehyung dengan penuh amarah sementara Taehyung hanya bisa diam saja.
Taehyung mengacak rambutnya frustasi, ia kenal dengan sangat baik. Siapa itu Kim Haeun, wanita itu akan melakukan apapun supaya keinginan nya tercapai.
Tiba-tiba Bogum masuk keruangan Taehyung membawa sepiring kue mangkuk rasa coklat kacang dan secangkir teh hangat. "Sajangnim, kemana nyonya? "
"Sudah pulang. " jawab Taehyung tanpa melihat kearah Bogum.
"Lalu mau diapakan teh dan camilan enak ini?" Bogum bertanya, bagaimana nasib makanan dan minuman yang dibawanya.
"Taruh saja di meja. " Taehyung melirik kepada Bogum.
Ia nampak tak asing dengan apa yang dibawa Bogum. "Changkaman... Darimana kau dapatkan kue mangkuk ini? " tanya Taehyung mendekat sambil mengambil salah satu dari tiga buah kue mangkuk disana.
"Bukankah kita selalu memesannya setiap hari Kamis? Ini dari toko Minatozaki. Seorang gadis cantik yang mengantarnya kemari, kaki nya nampak di perban mungkin ia sakit. " jelas Bogum membuat Taehyung tersenyum lebar.
"Jinjjayo? Dimana dia sekarang? "
"Masih dibawah, mungkin ia akan segera pergi setelah menerima uang. "
Dengan cepat, Taehyung berlari keluar ruangan nya. Tak peduli dengan apa yang dilihat orang-orang. Seorang bos keluar dari ruangan nya untuk menemui seorang gadis pengantar kue, sangat menarik.
Taehyung tergesa-gesa menekan tombol lift yang tak kunjung terbuka. Akhirnya ia putuskan untuk menggunakan tangga. Ia harus turun 5 lantai untuk bisa sampai di lobi tempat Sana berada.
Keringatnya membasahi leher hingga rambutnya, tak salah jika ia semakin tampan jika seperti ini. Menuruni tangga 5 lantai, sama saja dengan membuang ribuan kalori. Secara tak sengaja, ia bagai melakukan olahraga di pagi sibuknya.
Akhirnya pria itu sampai di lobi. Untung dia tidak terlambat, Sana baru saja berbalik setelah menerima uang.
"Sana! " panggilnya mendekati gadis itu dengan terengah-engah.
"Taehyung-ssi, kau kenapa? " heran Sana melihat Taehyung sangat kelelahan.
"Aku ingin menemuimu. Bisakah kita ngobrol sebentar di ruangan ku? " tawar Taehyung dengan senyuman, walaupun keringat terus saja keluar dari pori-pori kulitnya.
"Baiklah, tapi minumlah ini dulu. Kau nampak kelelahan. " Sana menyodorkan sebuah botol dari dalam tas nya. Isi nya adalah Jus Jeruk, ia sengaja membuat nya karena ia sering haus di jalan.
Taehyung meneguk nya pelan-pelan. Tenggorokan nya yang kering kini sudah kembali basah dan terasa lebih segar. Itu adalah jus jeruk terenak yang pernah ia rasakan. "Kenapa enak sekali? "
"Kau menyukainya? " tanya Sana penasaran dengan rasa jus jeruk buatan nya.
"Eung, sangat. Ini adalah jus terbaik yang pernah kurasakan. Gomawo... " Taehyung tersenyum, Sana membalas senyuman itu karena pria itu sangat manis ketika memuji jus buatan nya.
"Baiklah kajja, kita ke lift. " Sana mengangguk lalu mengikuti Taehyung.
"Apa kau bisa berjalan dengan baik? " tanya Taehyung khawatir dengan kondisi Sana.
"Ne, ini sudah lebih baik. " Sana mengiyakan, walaupun masih terasa cukup sakit ketika dilangkahkan.
Mereka naik ke lantai 5. Di sepanjang perjalanan mereka diperhatikan oleh beberapa pegawai dan menjadi perbincangan. Perlahan-lahan pula jadi hot topics di Kim's Company.
Sana mengikuti Taehyung masuk ke sebuah ruangan yang ia tebak adalah ruangan milik Taehyung.
Ruangan berbau mint itu cukup luas, dengan tiga Air Conditioner terpasang rapi di setiap sisi. Ruangan ini sangat rapi dan terlihat nyaman. Ada dua meja disana, sebuah meja kerja dan meja bersantai disertai sofa minimalis di dekat nya.
"Duduklah Sana. "
Sana mengangguk lalu duduk di sofa, di samping Taehyung. "Sebenarnya aku butuh teman ngobrol. Sebuah masalah berhasil mengenai kehidupan ku. Benar-benar membuat frustasi." Taehyung memijat keningnya sementara Sana hanya mendengarkan lalu berbicara.
"Aku tak bermaksud untuk mencampuri urusanmu, tapi ada masalah apa? " tanya Sana penasaran, mungkin ia bisa membantu meringankan beban Taehyung.
"Eomma menyuruhku menikah dengan wanita yang tidak aku cintai. Lalu aku menolaknya, apa itu salah? " tanya Taehyung meminta pendapat pada si gadis pengantar kue.
"Anni, kau tidak salah. Orang mana yang ingin bersatu dengan orang yang tidak ia cintai? Keputusan mu sudah tepat Taehyung-ssi, kecuali jika kau ingin berusaha mencintainya. Itu juga Bagus." Sana berkomentar dengan cukup baik dan masuk akal. Tapi ia lebih setuju dengan pendapat pertama Sana.
"Apa kau pernah menyukai seseorang Sana?" tanya Taehyung membuat Sana menunjuk berfikir. Kapan terakhir kali ia menyukai seseorang?
"Kurasa baru-baru ini. Tapi aku mulai membuang jauh perasaan itu. " jawab Sana membuat Taehyung semakin antusias.
"Kenapa? "
"Kami tidak cocok. Bahkan sangat tidak patut untuk disandingkan. Aku terlalu memiliki banyak kekurangan."
"Wae? Siapapun jika disandingkan dengan mu pasti akan terlihat Bagus. Kau sangat cantik, baik, dan pengertian, apa yang kurang darimu? " Taehyung tidak setuju dengan pendapat Sana.
"Aku hanya orang biasa dan miskin. Sementara dia kaya dan terkenal. "
"Kenapa harus melihat segi keuangan nya. Kalau suka ya suka, harta bukan masalah. "
"Sebenarnya masalah terbesarnya adalah kau orang itu Taehyung. " batin Sana.
#maapkan typo ini, lupa kasih batin.Tbc!
Uwu! I'm Back!
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [TaeSana] ✔
Fanfiction(Completed) Mereka bertemu pada musim semi dalam sebuah tragedi. Lalu berpisah di musim dingin, dalam sebuah tragedi juga. Minatozaki Sana, gadis biasa yang berprofesi sebagai penjual kue di toko ibunya. Tak sengaja bertemu dengan pria karir dengan...