"Jennie? Kau menangis? Ada apa? Dimana Taehyung?" tanya nyonya Kim memasuki kamar putra nya, namun hanya ada Jennie disana.
"Dia pergi tadi malam eomoni. Sepertinya dia memang tidak ingin bersamaku. Mungkin kini ia tengah bersama wanita licik itu." ujar Jennie menghapus air mata nya. Hal itu membuat nyonya Kim mengerutkan keningnya emosi.
"Siapa wanita itu?! Berani-berani nya dia menggoda putra ku!"
"Namanya Minatozaki Sana. Dia yang merebut Taehyung dariku hanya karena harta."
*
Sana sudah kembali ke toko sekarang. Pelanggan membludak secara tiba-tiba karena kunjungan anak-anak sekolah menengah yang melakukan praktek pengamatan disana.
Ada lebih dari 15 anak sekolah disana. Mereka melakukan proses perfilman untuk tugas sekolah. Selain itu mereka juga memesan roti dalam jumlah yang banyak.
Tentu saja hal itu membuat Sana dan Rui bahagia. Mereka mendapat keuntungan besar hari ini.
Setelah melayani anak-anak itu, Sana duduk lalu memperhatikan mereka. Sangat akur dan nampak menyenangkan.
Suasana benar-benar damai dan menyenangkan. Namun hal itu berubah saat beberapa orang masuk ke dalam toko mereka.
"Bisakah aku bertemu dengan seseorang bernama Minatozaki Sana? Aku ingin menemui nya." ujar seorang wanita paruh baya dengan pakaian formal nya yang terlihat elegan.
Mendengar namanya dipanggil, Sana langsung berdiri dan mendekati wanita ia. Ia menunduk lalu menyapa wanita itu.
"Nan Minatozaki Sana imnida. Ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya nya dengan senyuman.
"Aku harus membicarakan hal penting denganmu. Adakah ruangan yang bisa kita gunakan untuk berbicara? Disini sangat ramai."
"Ah tentu. Silahkan ikuti saya." Sana berjalan menuju ruangan yang digunakan untuk beristirahat di toko mereka. Sepertinya cukup sepi untuk membicarakan sesuatu.
Terdapat sebuah meja dan dua kursi disana. Sana duduk di salah satunya, wanita itu juga duduk, Membiarkan anak buahnya berdiri di belakang nya sambil membawa sebuah koper yang tidak Sana ketahui isi nya.
"Baiklah yang pertama. Anda siapa?" tanya Sana memulai pembicaraan.
"Naega Kim Haeun. Kepala direktur Kim's Company. Aku adalah ibu dari Kim Taehyung." ujar wanita itu memperkenalkan dirinya. Apakah ini sebuah mimpi? Sana menemui ibu Taehyung lebih awal tanpa ia ketahui.
"Ah... Nyonya Kim. Apa yang ingin anda bicarakan?"
"Dimana kau menyembunyikan putra ku?!" wanita dengan mata yang mirip dengan Taehyung itu tiba-tiba bertanya sambil membentak Sana. Hal itu membuat Sana terkejut.
"Saya tidak menyembunyikan putra anda. Sajangnim berada di sebuah hotel, saya baru kesana tadi. Dia sedang demam."
"Berani sekali kau memanfaatkan putraku! Apa kau menggoda nya?! Apa kau tidak tahu kalau harusnya dia sudah bertunangan saat ini?! Seorang gadis menangis di rumahku karena ulahmu!" amarah nyonya Kim tak terkendali.
"Kau harusnya sadar diri! Penjual roti sepertimu berharap banyak pada seorang direktur perusahaan besar?! Apa kau pendek akal? Dasar wanita ular tidak berpendidikan!" Nyonya Kim menggebrak meja. Hati Sana benar-benar tertohok saat ini. Ucapan wanita yang telah melahirkan Taehyung ini berhasil menusuk dalam batin nya.
"Apakah ibumu itu bodoh karena tidak mengajarkan nu tentang kepemilikan. Hingga kau mengambil milik orang lain?! Ambil ini dan jauhi putraku!" wanita itu mengambil koper yang dibawa bawahan nya. Memperlihatkan isinya pada Sana. Uang-uang dalam jumlah besar ada disana.
Sana sudah tak tahan lagi. Ia pun bangkit dari duduk nya. Ia berusaha keras menahan air matanya tapi liquid bening itu sudah lolos dari pelupuk matanya.
"Anda boleh menghina saya! Menghina latar belakang saya! Tapi jika ini tentang harga diri dan eomma, saya tidak bisa tinggal diam! Saya sudah berusaha sabar sejak tadi, tapi anda sudah kelewatan. Anda menghina orang tua saya, dan anda juga meremehkan pendidikan saya? Maaf, tapi kami tidak serendah itu. Saya tidak menginginkan uang atau apapun dari anda. Harga diri saya tidak bisa di beli dengan harta benda. Karena saya masih punya rasa santun, saya persilahkan anda untuk pergi dari sini." Sana berdiri dan tersenyum, walaupun mata nya sembab.
"Dasar tidak tahu diri! Kupastikan kau menjauh dari putraku!" nyonya Kim berdiri dari tempatnya lalu pergi dari toko itu.
Sana keluar dari ruangan dengan mata sembab. Rui terkejut, apa yang terjadi pada Sana?
"Sana, kau kenapa?!" Rui khawatir, takut terjadi sesuatu pada Sana.
"Gwaenchana eomma. Aku hanya meluruskan suatu permasalahan." lagi-lagi gadis ini tersenyum, sekuat itu kah dia?
"Sana! Ahjumma!" seseorang masuk dengan senyuman cerah nya.
"Taehyung?"
"Apa yang terjadi?!" Taehyung terkaget melihat kondisi Sana. Gadis itu terlihat baru selesai menangis.
"Kau sudah sembuh?" tanya Sana tersenyum lalu mengelap air matanya.
"Sana apa yang terjadi? Kau menangis?" tatapan penuh kekhawatiran itu terlontarkan pada Sana. Pria itu penasaran, apa penyebab Sana menangis.
"Taehyung, ajaklah dia bicara diluar. Dia tidak mau jujur kepadaku." ujar Rui lalu meninggalkan mereka berdua.
"Kuajak kau ke suatu tempat, tapi kau harus jujur padaku."
*
Terik panas Matahari tak terlalu terasa saat ini, membiarkan sepasang kekasih ini bisa bersantai di taman yang merupakan awal kisah Cinta mereka dimulai.
"Apa yang terjadi?" tanya Taehyung to the point.
"Tidak ada." jawab Sana tanpa menatap pria yang duduk di sebelah nya itu.
"Jangan berbohong, jangan buat aku penasaran dan khawatir."
"Sudah kubilang berkali-kali! Tidak ada yang terjadi! Kenapa kau cerewet sekali?! Setidaknya pahamilah perasaanku!!!" Sana berdiri lalu membentak Taehyung tiba-tiba. Taehyung terkejut, kenapa Sana bisa sesensitif ini?
Sana menghembuskan nafasnya dengan kasar, seolah-olah ia baru saja mengeluarkan energi yang besar untuk membentak pria yang tidak tahu apa-apa itu.
Taehyung khawatir, sepertinya memang terjadi sesuatu. Ia bangkit dari duduk nya, lalu memegang kedua bahu gadis favorit nya itu.
"Mian. Sana, katakan padaku. Mungkin aku bisa membantu." Taehyung menatap dalam bola mata kecoklatan itu, terlihat kesedihan yang begitu mendalam disana.
"Huwaaa.... " tiba-tiba Sana menangis dengan keras.
"Aku bukan orang jahat kan Tae??? Apa aku salah karena menjadi kekasihmu??? Apakah aku terlalu buruk untukmu??? Huwaaa..."
Sepertinya ini serius. Dengan cekatan, Taehyung meraih pinggang gadis itu lalu memeluknya untuk menenangkan nya.
Kehangatan itu langsung menyelimuti tubuh Sana. Gadis itu masih menangis, membasahi kaos putih kepunyaan Taehyung.
"Tenanglah... Kau bukan orang jahat. Kau adalah takdir baik yang menemani ku selama ini. Kau sempurna bagiku. Gwaenchana... Jika kau tidak mau bercerita. Aku akan menunggu waktu yang tepat untuk mendengar nya. Dan aku akan selalu menemanimu walaupun itu masalah yang serius. Aku ada di pihak mu Sana. Karena aku mencintaimu."
Tbc!
Aku suka kekacauan😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day [TaeSana] ✔
Fanfic(Completed) Mereka bertemu pada musim semi dalam sebuah tragedi. Lalu berpisah di musim dingin, dalam sebuah tragedi juga. Minatozaki Sana, gadis biasa yang berprofesi sebagai penjual kue di toko ibunya. Tak sengaja bertemu dengan pria karir dengan...