Chapter 22 : Suspicion

1.2K 160 31
                                    

"Apa maksud orang ini?!" Taehyung berdecak sebal. Rasa penasaran nya terhadap orang ini benar-benar membuat nya ingin mencari tahu kebenarannya.

Ia mencoba mengirimi orang itu pesan, dengan harapan tidak timbul kecurigaan karena ia memutus panggilan itu secara tiba-tiba.

Hei! untuk apa aku membiayai mobilmu?

Astaga bos... Apa kau tidak kasihan kepadaku? Uang yang kau berikan padaku sebelumnya hanya mampu membiayai keluarga ku selama 1 tahun

Itu bukan urusanku

Bos! Kau tahu betapa gelisah nya aku menyembunyikan rahasia ini? Hingga aku pindah supaya tidak ada yang curiga

Memang sepenting apakah rahasia itu?

Apa kau lupa bos? Bahkan kau sendiri yang menyuruhku tutup mulut supaya suami ataupun polisi tidak mengetahui nya

"Polisi? Sepertinya ini masalah serius. Untuk apa Jennie terlibat dalam masalah yang berurusan dengan polisi hingga aku tidak mengetahui nya." Taehyung mulai berpikir. Apa yang dilakukan istrinya hingga bisa seperti ini?

Otak cerdas nya tak dapat menjangkau masalah ini. Bahkan perlu banyak waktu untuk berfikir hingga ia memikirkan yang tidak-tidak.

"Aishh... Ini membuatku frustasi!" Taehyung mengacak rambutnya. Memahami hal ini benar-benar membuat nya bingung.

"Apa aku perlu meminta bantuan detektif Jeon? Ini sangat rumit untukku. Jennie tak akan pulang sebelum malam, ponselnya juga tak hanya satu, kurasa aku masih punya waktu." Taehyung berdiri dari tempatnya, ia berjalan untuk mengambil ponselnya yang sedari tadi ia isi daya nya.

Ia menghubungi detektif Jeon untuk menyelidiki hal ini. Detektif Jeon adalah seorang polisi yang telah diakui para petinggi akan kehebatan nya dalam menemukan titik awal suatu masalah, ia adik dari teman Taehyung.

"Jungkook-ssi bisakah kau kerumahku sebentar. Sesuatu yang mencurigakan telah mengganggu pikiranku."

*

Seorang laki-laki dengan pakaian normal berkunjung ke kediaman Taehyung. Pria bermarga Jeon itu akan mendengar keluhan pria yang kini menjadi direktur utama Kim's Company setelah wafatnya nyonya Kim.

"Jadi hyungnim, apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya Jungkook setelah Taehyung mempersilakan nya untuk duduk.

"Jadi begini, istriku meninggalkan ponselnya di rumah. Pertama aku tidak peduli, namun sebuah panggilan yang cukup aneh menghubungi Jennie. Ia mengatakan sesuatu tentang mobil yang kaca depan nya rusak parah, seperti sudah lama disembunyikan. Ia meminta bayaran dari Jennie, dan membicarakan tentang rahasia yang tidak boleh diketahui oleh polisi." ungkap Taehyung panjang lebar, Jungkook mencatat segalanya pada notebook yang dibawa nya.

"Apa ponsel nona Kim masih disini?" tanya Jungkook menatap Taehyung.

Taehyung mengangguk lalu mengambil ponsel tersebut dari saku celananya. Taehyung memperlihatkan nomor itu beserta pesan yang ia kirimkan.

Jungkook mulai mendalami makna pesan-pesan dan segalanya yang Taehyung jelaskan tadi. Kening nya berkerut, memikirkan apa yang harus dilakukan hingga ia menemukan solusinya.

Spring Day [TaeSana] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang