Chapter 20

1K 155 36
                                        

Jeongyeon menatap dua sahabatnya berjalan memasuki lift. Beberapa jam yang lalu, Nayeon dan Jihyo berkunjung ke apartemennya. Sebelum pintu lift tertutup dan turun, Jeongyeon melambaikan tangan ke arah mereka berdua sambil tersenyum. Ketika ia berbalik kembali, pintu apartemen yang berada tepat didepan apartemennya terbuka. Seorang laki-laki jangkung keluar dari balik pintu tersebut.

Laki-laki itu melihatnya dengan penuh tanda tanya. "Kenapa menatapku seperti itu, Jungkook-ah?" tanya Jeongyeon yang sebelah alisnya terangkat.

"Astaga. Apa kau baik-baik saja, Noona?" Jungkook mendekat dengan wajah khawatir lalu berdiri di hadapan Jeongyeon. Pergelangan tangannya yang diperban serta luka-luka kecil yang mulai mengering membuat siapapun pasti akan khawatir dan terkejut melihatnya. Tetapi, setelah istirahat total selama tiga hari, membuat tubuhnya sudah semakin membaik dari hari ke hari.

Jeongyeon terkekeh pelan. "Aku baik-baik saja. Maaf karena belum bisa membalas chat darimu."

"Kenapa bisa seperti ini?"

"Mungkin ini salahku karena tidak hati-hati saat pulang malam. Beberapa malam yang lalu ada Ahjussi sinting yang mengangguku, tapi untungnya aku selamat." jelas Jeongyeon sesingkat mungkin dan melanjutkan, "Sekarang aku tidak apa-apa, jadi jangan terlalu mengkhawatirkanku. Bagaimana dengan kabarmu, Jungkook-ah? Yeri bilang, siswa kelas duabelas sedang mengadakan try out."

Jungkook hampir tidak percaya mendengar penjelasan Jeongyeon. Kejahatan seperti itu sangat mengerikan dan seharusnya pelakunya mendekam di penjara. Namun, dirinya merasa lega karena gadis itu mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Seperti biasa, ujian selalu membuatku pusing."

"Bertahanlah. Hal seperti itu akan segera berakhir pada waktunya." ucap Jeongyeon sambil menepuk pelan pundak Jungkook.

"Aku boleh bertanya sesuatu padamu, Noona?"

"Tentu saja. Kenapa?"

Sesaat mereka hanya berpandangan. Jungkook sedikit ragu untuk mengatakannya. "Aku mendengar saat ini Taehyung Hyung memiliki kekasih yang bernama Yoona. Apa itu benar, Noona?"

Jeongyeon mengerjap pelan. Wajahnya pucat pasi seketika. Ini sungguh diluar perhitungannya. "Entahlah, aku tidak tahu."

"Noona yakin?"

Sebenarnya kemungkinan Jungkook mempercayai perkataan Jeongyeon sangat kecil. Diamnya gadis itu semakin membuat Jungkook yakin dengan intuisinya. Seakan merasakan kegugupan Jeongyeon, Jungkook menatapnya lurus-lurus. "Mungkin ini terdengar tidak sopan. Tetapi, apakah Noona dan Hyung menerima perjodohan kalian karena saling mencintai?"

Jeongyeon masih belum tahu apa yang harus dikatakannya. Perasaannya masih melayang-layang. Tiba-tiba ia mendapati dirinya bertanya, "Apa aku terlalu egois jika mencintainya?"

Jungkook menatap mata coklat gadis yang berdiri di depannya dalam diam. Mata coklat yang dengan mudah mencerminkan perasaan pemiliknya. Mata coklat yang biasanya bersinar ramah, hangat, dan menenangkan tersebut terlihat berbeda. Walaupun tidak mengatakan apa-apa, kenapa ia merasa Jeongyeon sangat tersakiti?

Jungkook berpikir sebentar, lalu berkata, "Akhir pekan nanti, bagaimana kalau kita pergi menonton?"

~~~

"Menurutku dia sengaja melakukan itu," sungut Nayeon lugas kepada dua temannya. Pendingin di kamar kosan milik Jihyo tidak mampu membuat emosi Nayeon mereda.

Jeongyeon menatapnya heran, "Begitukah?"

"Tentu saja," Nayeon menegaskan sekali lagi. "Jika tidak seperti itu, kenapa ia mengajakmu pergi ke tempat yang tidak ramai? Bahkan ia tidak menawarkanmu untuk pulang bersama."

Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang