Chapter 2

1K 134 10
                                    

Taehyung menyapa Jeongyeon untuk pertama kalinya setelah lebih dari 2 tahun tidak bertemu. Lelaki tersebut menatap Jeongyeon seakan menilai dirinya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Jeongyeon tidak tahu harus bagaimana menyikapi situasi seperti ini. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Lelaki yang ada dihadapannya menatap dengan pandangan yang cukup membuat nyali Jeongyeon menciut. Apakah dia harus senang atau tidak dengan kenyataannya sekarang. Senang karena ternyata calon suaminya bukan Byungjin Sunbae atau tidak, karena ini lebih buruk dari dugaannya?

Yup, calon suami Jeongyeon yang dimaksud Eomma nya adalah Kim Taehyung. Tentu saja Jeongyeon mengenal lelaki tinggi dengan suara berat dan serak tersebut. Bagaimana tidak kenal dengan Taehyung, jika setiap harinya Jeongyeon terus diganggu oleh Taehyung ketika mereka masih sekolah di Suwon High School. Selama tahun pertama Jeongyeon di Suwon High School, hari-harinya selalu tidak tenang dan ada saja hal yang membuat Jeongyeon sangat kesal.

Flashback On

Tepat setelah bel sekolah berbunyi yang menandakan pergantian jam pelajaran pada hari Rabu siang itu, siswa-siswa Suwon High School berhamburan keluar kelas menuju cafetaria sekolah. Tidak terkecuali bagi Jeongyeon, Nayeon, dan juga Jihyo yang sedikit terburu-buru karena takut antrian untuk makan siang di cafetaria sekolah semakin panjang sehingga akan memotong waktu istirahat mereka.

"Uuhhh, untung saja antriannya tidak terlalu panjang" Nayeon langsung menuju baris paling belakang antrian untuk kelas 1. Begitupun dengan Jeongyeon dan Jihyo yang mengikutinya di belakang. Di sekolah mereka, diberlakukan aturan khusus untuk mengambil makan siang sesuai dengan jenjang kelas masing-masing. Sambil menunggu giliran mereka untuk mengambil makan siang, tiga sahabat tersebut mengobrol santai.

"Sehabis istirahat siang ini, kita tetap masuk kelasnya Min Seonsaengnim tidak? Aku dengar, semua guru Olahraga ada workshop dalam minggu ini." tanya Jeongyeon menatap dua sahabatnya.

"Ahh,benar. Aku juga mendengar info tersebut. Semoga saja tidak ada kelas sehabis ini." sambut Jihyo sembari mendorong halus Jeongyeon ke depan karena antrian mereka maju beberapa langkah.

"Jadwal hari rabu sangat menyebalkan. Kenapa harus ada kelas olahraga siang-siang begini?" keluh Nayeon dengan wajah cemberutnya namun masih tetap terlihat imut.

Jihyo terkekeh pelan lalu maju untuk merangkul bahu Nayeon "Setidaknya kita mendapat guru yang masih muda, jadi tidak terlalu menyebalkan untukku" Jeongyeon hanya nyengir mendengarnya sedangkan Nayeon memasang wajah 'aku lupa kalau hal itu harus disyukuri'.

Kelas olahraga untuk kelas 1-4, yaitu kelas Jeongyeon, Nayeon, dan Jihyo memang sedikit menyebalkan. Namun, kelas olahraga tersebut tidak dilakukan di lapangan dengan matahari yang sangat terik alias kelas olahraga indoor sehingga pihak sekolah memberi jadwal siang untuk kelas tersebut.

Saat sedang asyik mengobrol mengenai Min Seonsaengnim, suara husky seorang laki-laki memanggil salah satu dari mereka bertiga.

"Oy, Gollum. Bagaimana kabarmu?"

Siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung yang memanggil Jeongyeon dengan sebutan seperti itu. Taehyung beserta tiga teman lainnya yaitu Choi Seungcheol, Lee Hojoon, dan Yoon Dowoon yang baru saja datang ikut mengantri disamping barisan Nayeon, Jihyo, dan juga Jeongyeon. Tepatnya di barisan untuk kelas 2. Ketiga teman Taehyung tersebut sudah memaklumi sifat jahilnya dan hanya bisa diam karena sudah lelah menasehati Taehyung untuk tidak memanggil Jeongyeon dengan sebutan Gollum. Mereka juga heran sekaligus bingung kenapa Taehyung sangat suka menjahili Jeongyeon, Hoobae (adik tingkat) mereka tersebut.

"Sunbae, kau benar-benar keterlaluan. Uri-Jeongyeon memiliki nama. Jangan memanggilnya dengan sebutan seperti itu" Jihyo protes kepada Taehyung karena terus menerus memanggil Jeongyeon dengan Gollum.

Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang