Disinilah Jeongyeon berada sekarang, di sebuah apartemen tempat dia dan Taehyung tinggal, sambil memandangi pantulan dirinya di layar TV yang tidak menyala. Apartemen tersebut terletak di kawasan Ilsan yang merupakan hadiah pernikahan dari keluarganya dan juga keluarga Taehyung. Dirinya masih merasa takjub dengan kejadian yang sudah dia lalui hari ini. Seolah semuanya hanya mimpi belaka, Jeongyeon kemudian mencubit pipinya sendiri untuk membuktikan bahwa semua ini hanya mimpi buruk. Sayangnya, rasa sakit pada pipinya membuktikan bahwa kejadian hari ini nyata.
Pikirannya kembali melayang pada kejadian dimana Taehyung merebut ciuman pertamanya. Ya, ciuman pertama Jeongyeon tidak lain dan tidak bukan diambil oleh suaminya. Karena baru pertama kalinya Jeongyeon merasakan berciuman, wajahnya sangat merah ketika Taehyung melepas pagutan bibir mereka. Dan saat sekarang pun, wajahnya kembali memerah akibat mengingat hal tersebut.
'Aku bisa memberimu ciuman yang lebih baik daripada ini nanti malam. Kau mau?'
Bisikan Taehyung dengan suara husky-nya kembali terngiang oleh Jeongyeon sehingga membuat Jeongyeon menenggelamkan wajahnya di bantal sofa. Sambil mengutuk dirinya sendiri karena pada saat itu hanya terdiam seperti orang bodoh, Ia kemudian teringat bahwa dia sudah lama menunggu seseorang untuk keluar dari kamar mandi. Mungkin sudah lebih dari 45 menit dirinya menunggu Taehyung untuk selesai mandi. Walaupun apartemen yang mereka tinggali merupakan apartemen elit, namun kamar mandi yang ada hanya satu. Dengan wajah yang ditekuk, Jeongyeon berjalan menuju kamar mandi dan menggedor pintu itu dengan keras dimana Taehyung masih berada di dalamnya.
"Yak Kim Taehyung, apa kau masih lama? Aku juga ingin mandi dari tadi. Kau mandi lebih lama dari anak perempuan, kau tau?"
"Kalau ingin mandi sekarang, masuk saja, pintunya tidak dikunci." sahut Taehyung dengan santai dari dalam kamar mandi.
'Kurang ajar' batin Jeongyeon.
Akhirnya, Jeongyeon kembali ke sofa menunggu Taehyung selesai mandi. Karena bosan menunggu Taehyung yang sudah kelewat lama, Jeongyeon kemudian melihat-lihat setiap sudut ruangan apartemen. Apartemen mereka memiliki dua kamar tidur dan ruangan lain seperti pada apartemen elit pada umumnya. Penasaran dengan kamar tidur di apartemen barunya, Jeongyeon membuka pintu kamar tidur utama dan dia sangat kagum dengan isi dalamnya. Sebuah kasur berukuran king size yang dihadapannya ada layar TV yang sangat besar, dan juga sebuah sofa serta meja kecil yang menghadap ke jendela yang menampilkan pemandangan malam kota Seoul saat ini. Terlalu asyik melihat pemandangan Seoul dari luar, Jeongyeon sampai tidak menyadari Taehyung sudah berdiri disampingnya.
"Kkamjjagiya! (Kau membuatku kaget)" ucap Jeongyeon sambil memegangi dadanya.
"Kenapa kau disini?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kenapa kau disini?"
"Aku akan tidur disini."
"Mwo?!" Jeongyeon membelalak kaget mendengar ucapan Taehyung.
"Aku bilang, aku akan tidur disini. Kau tidur dikamar yang satu lagi." Taehyung mengulangi ucapannya dengan tenang namun penuh penekanan.
"SHIREO." tolak Jeongyeon mentah-mentah.
Tanpa memedulikan Jeongyeon yang terlihat kesal, Taehyung mengeluarkan koper besar dan box besar milik Jeongyeon keluar dari kamar itu. Menyadari barang-barangnya dikeluarkan secara paksa oleh Taehyung, Jeongyeon mencoba menghentikan lelaki tersebut dengan cara menarik kuat rambut Taehyung. Sehingga, terjadilah acara tarik rambut dan Taehyung berusaha melepas diri dari Jeongyeon yang kelewat kuat.
"Yak Gollum, lepaskan." teriak Taehyung sambil tangannya mencoba menarik tangan Jeongyeon lepas dari rambutnya.
"Tidak mau sebelum kau memasukkan kembali barang-barangku dan mengeluarkan barangmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secrets
RomansaGadis cantik dengan panjang rambut sebahu yang baru satu minggu lulus sekolah akan menikah dengan laki-laki yang merupakan Sunbae nya sebelum masa kuliah dimulai. Kau siap masa mudamu tidak bebas seperti orang lain? Bagaimana dengan orang yang akan...