Chapter 15

1.2K 153 50
                                    

Jeongyeon meletakkan gelas sojunya dengan kasar. Sudah hampir tengah malam. Tetapi ia dan dua sahabatnya masih berada di tempat karoeke untuk merayakan hari ulang tahun Jeongyeon.

"Sebaiknya kita pulang sekarang."suara Jihyo terdengar lelah.

Jeongyeon mencondongkan badannya ke arah Jihyo dengan wajah yang ditekuk. "Memangnya kenapa?"

"Kau sangat mabuk, Jeongyeon-ah. Lebih baik kau beristirahat saja." ucap Jihyo lagi.

Mata jeongyeon melebar menatap Jihyo lalu tertawa terbahak-bahak. "Omo. Kau lucu sekali Jihyo-ah. Aku tidak mungkin mabuk."

Kalau Jihyo sangat sabar menghadapi Jeongyeon, maka Nayeon adalah kebalikannya. Ia tidak segan-segan mengomeli Jeongyeon lalu mengambil gelas soju di tangan Jeongyeon dan menghentikannya meneguk lebih banyak minuman tersebut.

Wajah Jeongyeon terlihat kesal karena Nayeon mengambil gelasnya dan menjauhkan minuman tersebut darinya. "Dasar menyebalkan."

"Kau yang menyebalkan, Jeongyeon-ah. Dari tadi kau tidak pernah melepas pandangan pada ponselmu dan mengoceh tentang sunbae itu."

"Apa tidak boleh berbicara tentangnya?" tanya Jeongyeon dengan wajah cemberutnya.

"Berhenti membicarakannya, eo? Dia hanya membuatmu semakin sakit."

Jeongyeon tersenyum masam dan kembali meneguk segelas soju. "Aku hanya ingin mendapat ucapan ulang tahun darinya."

"Pabbo. Sunbae itu tidak pantas untukmu. Kau terlalu baik dipasangakan dengan lelaki brengsek seperti dia, Jeongyeon-ah." Nayeon mengatakannya dengan nada tinggi.

Jeongyeon meracau tidak jelas, "Setuju... Aku sungguh bodoh."

"Bagus jika kau sudah menyadarinya. Dengar, Jeongyeon-ah. Aku melakukan ini agar kau segera sadar," kata Nayeon sambil menggenggam kedua tangan Jeongyeon. "Kau tau, sebelum berangkat kesini, Seulgi Eonnie mengatakan sesuatu tentang Taehyung. Dia sedang merayakan hari jadiannya bersama kekasihnya malam ini. Pasangan kekasih yang merayakan hari jadiannya akan melakukan 'sesuatu', kau juga tau, kan?"

Jeongyeon terdiam. Wajahnya memerah. Entah karena marah atau karena pengaruh alkohol.

"Kau masih mencintainya?" tanya Jihyo hati-hati kepada gadis yang hampir tidak sadarkan diri itu.

Nayeon memelototinya dan Jihyo hanya mengendikkan bahunya.

"Sudahlah, hari semakin larut. Ayo, kita antar dia pulang." seru Nayeon.

Sebentar. Sebuah ide muncul dibenak Jihyo. "Nayeon-ah, kau harus percaya padaku. Tidak mungkin kau tidak memiliki rasa sedikitpun jika sudah tinggal seatap selama hampir tiga bulan lamanya."

Nayeon berniat menyanggah ucapan Jihyo namun terhenti karena gadis bermata bulat tersebut dengan cepat melanjutkan, "Aku pernah menagkap basah dia memperhatikan Jeongyeon. Kau tau, selain itu, Jimin Sunbae juga pernah mengakatakan hal serupa, bukan?"

"Taehyung Sunbae pasti memiliki sedikit rasa kepada Jeongyeon."

"Jangan konyol, Jihyo-ah."

"Untuk kali ini, percaya saja padaku."

~~~

Antusiasme mendominasi diri Taehyung. Akhirnya, hal yang sangat ia tunggu-tunggu akan segera tiba. Malam ini juga, Taehyung akan membuktikan bahwa cintanya tidak main-main untuk kekasihnya itu. Ciuman yang awalnya ringan sekarang menjadi lebih menggairahkan. Yoona benar-benar memabukkan bagi dirinya.

Baru saja ia hendak melanjutkan ke tahap berikutnya, nada dering ponsel yang sangat familiar menghentikan aktivitas mereka berdua. Yoona langsung menjauhkan wajahnya begitu ponsel Taehyung yang berada di atas meja, berbunyi nyaring sekali. Kecanggungan sangat terasa walaupun ponsel tersebut tidak berbunyi lagi. Baik Taehyung maupun Yoona tidak berani menatap mata satu sama lain.

Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang