happy Sunday

125 6 0
                                    


Hari Mingg ini gue mau si dengan kegiatan yg positif , selesai sholat gue langsung siap-siap untuk pergi ke acara cfd , gue langsung menuju garasi untuk keluarin sepeda. Dari balik jendela gue denger suara yg menggangu telinga.

" Woy Zil yakin lu mau sepedaan? klo mau pingsan kabarin keluarga , takut lu ga kuat gowes " teriak Kakak gue sbil meledek

" Gue strong kali , emang nya elu " ujar gue

Dengan langka yg pasti gue kayuh sepeda  , gue selusuri jalan , disambut dengan udara yg sejuk , dan embun yang membasahi dedaunan.
Setelah gue pikir-pikir lebih baik gue samperin rumah Zidan buat gowes bareng.
Kayuhan demi Kayuhan akhir nya gue sampe di rumah Zidan. Gue gugup banget ,gue coba beraniin diri untuk mengetuk pintu rumah nya

" Assalamualaikum "

" Walaikumslam "suara anak perempuan menjawab sambil membukakan pintu.

" Teteh cari siapa ?" Tanya anak perempuan tersebut

" Zidan nya ada?" Tanya gue
Tiba- tiba ibu nya Zidan keluar menemui gue

"Assalamualaikum Bu" gue yg langsung menyalami ibu nya Zidan

" Walaikumsalam Eh neng geulis , mari masuk sayang, oh iya ini adek nya Zidan namanya zidna  " ujar ibu nya Zidan

" Hai teteh cantik" zidna yg imut  mencium tangan gue

"Hai zidna"
sambil mengelus kepala zidna ,dengan sorot mata yang tajam zidna terus perhatiin gue

" Kata bang Zidan katanya teteh tumbuh kumis ? " Tanya zidna
Mendengar pertanyaan nya gue ketawa kecil

"Bang Zidan bohongin zidna , mana coba liat ada engga ? Ga ada kan ?"

" Iya bang Zidan bohong "dia keatawa

" Zilan cari Zidan ya ?" Tanya ibu

" Iya Bu " dengan malu gue jawab

" Zidan nya lagi anterin orderan, gini aja gimana sambil tunggu Zidan kita masak , zilan bisa masak? " Tanya ibu

" Hehe engga Bu, zilan boleh minta di ajarin  masak engga ?" Gue yg gugup minta di ajarin  masak

"Boleh dong"

Gue dan ibu langsung ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan yg mau di masak ,sambil masak ibu menceritakan tetang Zidan , mulai dari kebiasaan , kesukaan ,sampai hobinya dia. Tiba - tiba ibu tanya

" Zilan suka sama anak ibu ? " Ini pertanyaan bikin gue sport jantung
Gue senyum-senyum malu menjawab pertanyaan ibu

" iya , tapi ibu jgn bilang-bialang Zidan "

"Beneran suka?" Pertanyaan yg makin di perjelas

" Iyaaa jgn bilang-bilang Zidan ya Bu " pinta gue

" Gk bilang juga aku udah denger "

suara itu kaya nya gue kenal , suara nya halus agak serak ga salah lagi ini suara nya Zidan , betapa kaget dan malu nya gue ternyata Zidan  udah Dateng dari tadi , muka gue langsung blushing .

" Pantes aja telinga dari tadi panas ternyata lagi pada ghibahin aku " dengan sorot mata yg mengarah ke gue

" Kamu Dateng gak ucap salam " ujar ibu

" Aku ucap salam tapi gak ada yg jawab " tegas Zidan

"Udah yu kita makan , zilan belum makan kan ?" Ajak ibu

Muka gue masih merah nahan malu ikut bergabung dengan keluarga Zidan. Candaan karap kali dilontarkan dari keluarga Zidan , keluarga ini di bilang cukup unik, sehabis makan ibu nya Zidan memberikan kuis berupa tebak-tebakan

" Ketika kita sedang jalan jalan tiba tiba ada 9 ekor singa yg menghadang kita , gimana cara nya kita lewatin 9 ekor singa tersebut ?" Tanya ibu

"Lewat lorong tersembunyi bu " seru zidna sambil tertawa

" terbang "jawab gue

" Ya lewat aja kan cuma ada ekor nya aja gak ada singa nya " kata Zidan.
Mendengar jawaban nya Zidan semua tertawa termasuk gue ibu pun membenarkan jawaban Zidan. Jawaban Zidan seolah tanda sebagai penutup kuis di rumah ini.
Gue yg duduk di ruang keluarga detemani zidna , kita berbincag perihal sekolah nya, hujan tiba-tiba turun seolah-olah gak ngebolehin gue pulang
Zidan yg harus mengantarkan orderan pergi meninggalkan kami.

"Zilan sini " panggil ibu

" Iya Bu "

gue di ajak ke sebuah kamar , kamar tersebut rapih wangi ,banyak sekali koleksi barang antik, terdapat juga aquarium dengan ikan kecil didalam nya. Gak sedikit pun terlintas kalau itu adalah kamar Zidan karena biasa nya kamar cowok berantakan didepan kamar tertulis

" My room is my office"

Ibu pun bercerita sedikit tentang dia

"Zidan sering banget nghabisin waktu di sini main gitar , melukis, " kata ibu

"Zidan kenapa ya Bu selalu cuek?" Tanya gue

"Anak ibu memang begitu gak terbiasa sama orang yg baru dikenal apalagi semenjak ayah nya udah gak ada , jadi kamu yg sabar ya hadapin Zidan "

Gue langsung peluk ibu , entah kenapa pelukan ibu bikin gue nyaman sampe bikin gue ketiduran. Enatah berapa lama gue tidur pas gue bangun udah sore , gue cek hp ternyata ada telfon dari mamah
Mamah minta gue suruh pulang
Gue keluar kamar dan ngeliat Zidan yg tidur di sofa , tidurnya sangat nyenyak terlihat dari muka dia yg kelelahan. Gue elus rambut dia , dia begitu manis gak lama kemudian dia bangun dengan mata nya yg masih mengantuk dia berjalan menuju ke kamar mandi untuk cuci muka
Zidan seperti peramal dia bisa tau klo gue mau pulang dia pun meminta izin untuk mengantarkan gue pulang.

"Bu Zidan izin anter zilan ya " ujar Zidan

"Zilan pamit ya Bu assalamualaikum "

"Walaikumsalam Hati-hati jgn di jailin " seru ibu

"Siap" kata Zidan

Zidan mengantarkan gue pulang dia pakai sepeda dan membawa orderan.
Di perjalanan dia ga ngomong apa-apa rasanya canggung buat gue memulai obrolan.

Setibanya gue di rumah dia baru angkat bicara.

" Jadi lu suka gue?" Tanya Zidan

"Gue masuk ya zid assalamualaikum"
gue yang panik mendengar pertanyaan dia langsung meninggalkan dia

" Jgn bilang lu suka gue , tunggu gue suka sama lu , biar gue yg nyatain " ujar Zidan

Mendengar kalimat yg keluar dari mulut Zidan bikin jantung gue mau copot.
Zidan pun langsung pergi ninggalin gue.

Terimakasih sudah berbagi kehangatan keluarga mu yg ga di miliki keluarga ku

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang