sunrise

85 3 0
                                    


Pukul  4 Zidan membangun kan gue ayu dan Nadya yg masih tertidur di dalam tenda

"Bngun sahur "

Dia mengusapkan tangan nya tepat di kepala gue

"Hmmmm 5 menit lgi zid" seru nadya dan ayu

   Zidan keluar lagi dari tenda dan menghidupkan kompor nya dia memasak sarapan untuk kita semua. Gue langsung beranjak dari tenda untuk membantu Zidan.
Keahlian masak Zidan di alam tidak di ragukan lagi dia memasak nasi goreng untuk sarapan kita semua

" Mau ga ? "
" Apaan ? "
" Ini teh + air tajin " seru dia
"Apa rasanya"
" coba deh "

Terdengar agak aneh tapi rasanya cukup enak di lidah

"Gimana? "
" Enak "
"Ini bikin kenyang"

Dia melanjutkan masak nya dia merebus air untuk membuat minuman hangat.
Ayu dan Nadya pun keluar dari tenda

"Zid gue pengen pipis nih" seru nadya
" Tuh di semak "
" Ga ada toilet gitu "
" Ada"
" Dimana?
" Dibawah , tuh di pemukiman warga banyak toilet "
"Serius zid "
"Kita lagi di alam bukan di mall, tuh di semak semak bawa payung buat nutupin"
" Klo ada Uler gimana "
" Nad ular juga pikir pikir mau matok lu"
" Hayu nad gue temenin ".

Sikap nya makin bertingkah membuat gue terus menerus menebar senyum ke dia.
Gue ayu dan Nadya pun pergi ke semak semak untuk buang air kecil.
Selesai nya gue balik ke tenda , Zidan menggenggam tangan gue dan dia dduk menghadap matahari terbit
Ga berhenti rasa kagum ini menyelimuti, baru kali ini gue melihat sunrise di pagi hari di temani kabut tipis dan udara dingin menepis wajah
Nadya dan ayu segera mengabadikan moment ini

" sini Zil gue fotoin " seru nadya
" Nanti kita foto bareng ya sama porter gila ini" Seru ayu yg menunjuk ke Zidan

Gue pun mengabadikan moment ini  dengan zidan , dia  merangkul kan tangan nya, gue pun memeluk erat tubuh nya.
Selesai foto Zidan melangkah kaki nya ke tenda di susul dengan gue , ayu dan Nadya
Dengan segelas kopi hangat dia menikmati pagi. Tapi rasanya kurang lengkap pagi nya tanpa biskuit kesukaan nya itu , dia mencari biskuit nya

" Cari ini ya " sambil memberika biskuit tersebut
" Iyaaa, mau ? "
" Mau  "
Dia hanya tersenyum

Nadya dan ayu menyantap sarapan yg sudah dibuatkan zidan tiba-tiba ka Bayu ikut bergabung dengan kita dia meminta foto dengan gue ,Zidan hanya menganggukan kepalanya seraya memberika izin untuk gue berfoto dengan ka Bayu

" Zidan fotoin gue sama zilan dong "
" Oh iya ka dimna "

Selesai foto kembali otak jailnya muncul ka Bayu  yg awalnya ingin membuat Zidan cemburu malah dia yg dibuat cemburu oleh zidan

" Ka boleh minta fotoin saya sama zilan"
" Boleh "

Zidan berpose menghadapkan dirinya ke arah gue dan mencium tangan gue
Ala ala candid

" Ada yg panas tapi bukan matahari " seru ayu

Gue dan Zidan tertawa

" Makasih ya ka "

Ka Bayu pergi tanpa meninggalkan kata
Sungguh sikap yg manis tanpa dengan cara kasar Zidan bisa membalas setiap orang yg ingin menjatuhkannya.  Sebelum panas datang dia dengan cepat membersikan perlatan camping mulai dari kompor sampai tenda dimasukan nya ke dalam ceril

" Kita ga boleh ninggalin sesuatu kecuali jejak , kita ga boleh mengambil sesuatu kecuali moment " seru zidan

Kami pun memersihkan dan membawa turun sampah yg kami bawa

" Sebelum turun marilah kita berdoa, berdoa mulai..... Selesai"
" Zid ada jalan pintas ga si" seru ayu
" Ntar gue pinjem pintu ajaib nya Doraemon baru ada jalan pinta langsung kerumah "

Ocehan nya membuat gue ketawa
Gue mengikatkan rambut Zidan yg sudah panjang

" Nanti jalan nya agak lari ya biar cepet sampe " ujar Zidan

Beban di pundak ga seberat pas naik kini lebih ringan karena logistik sudah habis, hanya tersisa 2 botol air.
Di tengah perjalanan kaki gue yg sudah lelah , akhir nya ambruk jatuh diatas tanah

" Gpp ? " Tanya dia
" Sakit "
" Klo cape bilang makanya "

Zidan langsung menurunkan ceril nya ditaruh nya didepan, dia berjongkok di depan gue

" Ayo naik Zil "
"Ga mau ah "
" Gpp keburu panas "

Gue digendong Zidan, dengan tenaga yg dia miliki, dia berlari kecil dengan beban ceril di pundak dan gue di punggung nya
Sesekali dia beristirahat nya untuk mengatur nafas nya.
Nadya dan ayu sudah sampai di basecamp terlebih dahulu.
Disusul dengan Zidan dan gue

" Zil kenapa ?"  Tanya nadya
" Gue jatuh tadi "
" Dimna ? Ko gue ga tau
" Pas pertengahan tadi "

Zidan yg merebahkan tubuh nya sejenak sambil mengatur nafas nya seolah menandakan dia lelah

" Zid gpp? "
Dia hanya mengacungkan jari jempol nya seraya memberi tanda klo dia baik baik saja

" Zil di tas masih ada better ga? " Tanya Zidan
" Ada nih mau ? "

Di menganggukan kepala nya tanpa basa basi dia langsung memakan better tersebut .

" Kalian pulang nya sama siapa ?" Tanya Zidan

" Gatau ka Bayu belum turun mereka rencananya 2 hari zid gue mah ogah ngecamp sama mereka lagi " ujar ayu
" Tadi kamu naik apa kesini ? " tanya gue
" Dari Bandung si naik bus kesana nya ngikut mobil pick up "
" Aku ikut kamu aja"
" Gue juga "
Dia hanya menaikan alis nya, gak lama di pergi ke untuk mencuci peralatan masak nya

" Kmu mau kemana "
" Ke kamar mandi mau ikut "
" Geuleh"

Dia hanya tersenyum gk beberapa lama dia balik ke tempat gue istirahat , muka dia yg kembali fresh

" Kaki nya masih sakit ?"
"Masih "
" Sini aku pijit... Tahan ya "
" Aduh !!!"
Di urutnya kaki gue sama dia rasanya sakit tapi setelah itu gue ga ngerasain sakit lagi.

" Udah"
" Mandi gih tuh disana ada toilet, Ajak ayu sama Nadya juga "

Gue pun beranjak untuk pergi mandi dan membersihkan diri

" Gila kucel banget gue ya nad " ujar ayu
" Zil bawa gantikan? " ujar nadya
" Bawa ko"
" Zil jgn di lepasin tuh Zidan baik banget ternyata "ujar Nadya

Gue ayu dan Nadya bergegas mandi agar segera pulang dan merebahkan tubuh yg sudah kelelahan ini
Selesai mandi gue temuin Zidan yg sedang berbincang dengan pendaki yang lain
" Rokok a"
" Teu ngerokok a"
( Ga ngerokok a)

" Rek Ulin  kamana "
(Mau pulang kemana ?)

" Bandung a "

" Rek bareng moal?"
( Mau bareng ga)

" Hayu atuh a "

" Sareng Saha wae kadie Jang"
(Sama siapa aja kedisini)

" Kadie mah seorangan ,  geus nyampe ti luhur ketemu bebaturan Abi nu istri, karunya ditinggalan jeung babaturan nu lalaki , geus wae Abi ajakan"
( Kesini mah sendri ,udah nyampe di atas ketemu temen cewe saya, sedih ditinggal sama temen ya cowok , yaudah aja saya ajakin )

" Aih kumaha bisa kitu "
(Kenapa bisa gitu)

" Teu nyaho Abi geh "
(Ga tau saya juga)

Dengan keramahan zidan dengan para pendaki yg membuat dia dengan mudah mencari tumpangan
Kemahiran nya berbahasa Sunda halus dan sopan membuat dia mudah bergaul dengan siapa pun dan dari kalangan mana pun
Akhir nya kami pulang bareng kenalan Zidan yg diajak nya berbincang

Tor , Hulk, iron man pun akan minder jika ketemu kamu yg begitu kuat

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang