secret something

93 3 0
                                    


Pelangi , mungkin itu yg bisa menggambarkan hari hari bersama dia , dia yg selalu memberi tawa , bertingkah sederhana namun bermakna

Hadir nya kini menjadi semangat tersendiri untuk ku dan mungkin orang yg membutuhkan nya

"Zilan berangkat ya assalamualaikum "
"Walaikumsalam"

Semua perlengkapan sudah masuk ke dalam tas , termasuk jatah sarapan dia yg sudah di janjikan akan datang tiap hari , bukan hanya sekedar sarapan biasa namun kini sarapan yg spesial untuk dia yg spesial.

Tak sabar hati ini untuk berjumpa dengan nya , menatap dalam matanya yg penuh makana, setiap langkah nya penuh dengan keyakinan dan tekad yg seakan sudah di setting sesuai prinsip hidup nya

Mobil terasa melaju begitu lambat, karena hiruk pikuk Bandung kini berbeda dengan dulu .

"Neng nanti Salamkan ke a Zidan ya dari pak Maman dan bi iyem , pak Maman tunggu main catur di post lagi "

" Siap pak, yaudah pak zilan pamit ya assalamualaikum"

" Walaikumsalam "

Sudah hampir masuk jam kuliah dia tak kunjung datang Bahakan batang hidung nya tidak kelihatan.

Risau hati ini mengajak pikiran untuk berfikir tentang dia.

" Napa Zil ?" Tanya ayu
" Zidan ko belum Dateng yu"
" Yaelah kaya baru Deket aja , paling dia kerja dulu Zil anter barang"

Mungkin benar apa yg di bilang ayu , tapi entah kenapa risau ini terus menghantui akan ada sesuatu yg terjadi.

BRAKKKKK!!!!!!!!

Suara kegaduhan terdengar dari dalam kelas suara tersebut membuat Semua mahasiswa di buat kaget akan
suara keributan tersebut , seakan di buat penasaran semua keluar untuk melihat sebenarnya apa yg terjadi.
Terkecuali gue , gue hanya duduk di dalam kls sembari mendengarkan musik.

" Zil zidan !"

Dengan kasar Nadya menarik tangan gue
Betapa kaget melihat dia yg berantem dengan ka Bayu.

Seperti tersambar petir seketika air mata ini sudah tidak bisa terbendung lagi melihat dia dengan tingkah yg berbeda seperti bukan dia

"Zidan!"

Gue langsung menarik dia dari keributan untuk pergi ke warung mbok tun hanya sekedar mengobati luka nya

" Knpa si"
" Ga apa "
" Klo gak apa apa mana mungkin berantem, harus banget gitu berantem ? Biar apa ? Keren ? "

*Pengumuman sodara Zidan Mirza pradipa di mohon menghadap pudir 1*

" Udah dulu mau jadi artis "
"Artis apaan "
" Nanti kan di wawancara"
" Aku ikut "
" Jangan "
" Kenapa ? "
" Takut fans fanatik aku bertindak anarkis ke kamu "
" Dasar, yaudah hati-hati"
Dia hanya menganggukan kepala nya

"Klo sampe aku balik lagi kesini pipi kamu belum kering aku siram biar sekalian basah"
" Iya jagoan"

Entah apa yg akan terjadi di ruang pudir mungkin dia akan di sidang karena keributan yg dia perbuat

1 jam lamanya gue nunggu dia keluar berharap dia mau cerita yg terjadi sebenarnya.

Tiba-tiba dari arah belakang ada orang yg menutup mata gue, bau parfum nya seperti cewek , feeling ini mulai bermain dan berkata kalau dia bukan Zidan karena dari baunya saja sudah berbeda .

"Ga lucu lepas"pekik gue

Dia pun mulai membuka tangan nya yg semula menutupi mata gue

"Baa "
"Zidan ko bau cewek si "

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang