break up

119 6 0
                                    

Gue dan Nadya janjian di sebuah tempat gue pengen ngilangin penat
Suara cepreng kaya kaleng rombeng ini gue tau deh suara nya siapa

"Zilaaaaannn..." Teriak Nadya

" Malu-maluin aja lu "

Semua orang melihat kearah gue dan Nadya

" Udah abaikan saja anggap kita ga kenal mereka "

" Ya emang gak terkenal nad "

" Gue laper nih Zil makan yu ? " Ajak Nadya

" Makan disana aja yu nad enak tau"
sambil menunjuk tempat Zidan kerja

" Mana aja deh gue laper "

Gue pun menuju kedai tersebut dan langsung memesan makanan
Gue perhatiin di sekitar kedai makan tersebut tapi gue gak liat Zidan

"Nyari apaan si lu ?"

"Engga ko "

Gue Nadya cukup lama duduk di situ untuk sekedar curhat.

"Lu lagi knpa si Zil ? "

" Lagi galau nad, semakin kesini cowok gue makin kasar , hp gue di banting "

" Ngapain lu masih bertahan , pantes aja gue hubungin gak bisa , lu minta ganti lah Zil, Lu berhak kali buat bahagia"

Mendengar nasihat Nadya gue agak lebih lega gak tau kenap gue malah nangis

" Aku tadi kerumah tapi kamu gak ada  " suara Faris

Gua kaget denger suara faris dari arah belakang gue
Tiba-tiba dia narik tangan gue dengan kasar

" Ayo pulang !"

" Apa apan si gue gak mau "

"Ris jgn di paksa zilan gak mau" pinta Nadya

Dari pada suasana disana makin panas akhir nya gue turutin mau nya dia

"Oke gue ikut lu"

Gue pergi sama Faris dan ninggalin Nadya

" Bi aku tuh cuma pengen ketemu ,  Kamu selalu nghindarin aku"

Gue cuma diem Di dalam mobil, gue liat di sebrang jalan ada Zidan

"Stop ! Turunin gue"

" Apasi bi"

" Turunin gue "

Akhir nya Faris turunin gue di pinggir jalan . Faris pun ikut turun dan melihat arah Zidan dan nunjuk Zidan

" Lu lebih milih dia yg gak jelas bi"

" Seengga nya dia bisa bikin gue senyum "

Faris yg marah menghampiri Zidan dan langsung menghajar zidan

" Stop! Kita putus! " Pinta gue

"Lu bakal nyesel Zil , nanti gue transfer kena bagi gue lu gak lebih dari seorang pelacur "

Mendengar perkataan Faris hati gue hancur gue nangis
Tiba-tiba zidan mukul Faris ,mereka berkelahi Zidan lebih dominan disini. Faris yg kalah dari zidan akhir nya cuma diem

" Jaga ya mulut lu ! " seru zidan
Baru kali ini gue liat Zidan marah ternyata dia jago berantem.

"Ayo Zil kita pulang " sambil narik tangan gue Zidan nganterin gue sampe rumah dengan sepeda dia.

" Gak mampir dulu ?" Tanya gue

" Gak usah gue banyak kerjaan "

Zidan yg masih marah langsung pergi ninggalin gue.

Selagi lu bisa tahan , jika sudah tidak bisa hantam


ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang