konflik 2

82 4 0
                                    

Tepat pergantian hari , hari ini dimna gue dan Zidan dilahirkan gue menelfon Zidan tapi ga dia angkat , chat pun hanya di read tanpa balasan , gue ngerasa dia jauhin gue kena kemaren gue udah bohongin dia perihal ultah
Semua orang terdekat gue memberikan ucapan

" Happy birthday to zilan "
mamah papah attala dan teteh memberikan kejutan tepat di pergantian hari

" Tiup lilin nya dong "seru teteh
" Make a wish teh " seru attala

Gue pun meniup lilin dan membuat satu permohonan , potongan kue pertama gue berikan ke mamah dan papah yg udah ngurus hidup gue.
Teteh dan attala memeluk gue

"Jgn salah pilih ya Zil , gue kaya gini kena sayang  lu , maafin gue yg terlalu egois " seru teteh.

Esok harinya di kmpus hampir semua temen mengucapkan selamat ke gue, kecuali Zidan , di kampus gue gak liat Zidan , tiba-tiba dia menghilang entah kemana sampai kegiatan kampus selesai.
Di telfon pun selalu dia matikan pekik hati kecil mulai bertanya " apa dia marah ya ".
"Raka..."
" Iya Zil "
" Tau Zidan kemana ?"
"Kurang tau Zil, lagi anter paket mungkin".

Gak biasanya dia menghilang kaya gini di jam kuliah dia ga akan bolos demi anter paket

" Nad temenin ke rumah Zidan yu gue khawatir"
"Lu tau rumah nya ?"
" Tau"

Gue dan Nadya pergi meninggalkan kampus dan menuju ke rumah Zidan sesampainya disana

"Assalamualaikum "
"Walaikumsalam teteh cantik "
" Bang Zidan nya ada na "
" Ga ada teh

Tiba-tiba ibu datang gue dan Nadya pun menyalami ibu

" Bu Zidan nya ada ? "
" Ga ada sayang sini masuk, dari subuh dia udah keluar tunggu aja bentar lagi pulang"

Gue dan Nadya pun Menunggu Zidan pulang tapi dia tak kunjung datang dan akhir nya gue putusin untuk pulang mungkin dia marah
Di perjalanan gue terus kepikiran dia

" Udah Zil jgn nangis paling lagi sibuk "
Nadya yg menenangkan gue.
Gue yg diantarkan Nadya pulang , melihat mobil Faris yg sudah terparkir di halaman rumah.
Faris langsung menghampiri gue dan memberikan ucapan dan kado
Melihat mata gue yg sembab Faris langsung bertanya

"Loh ko nangis kenapa "
" Zidan bikin galau " seru nadya

Gue yg udah males ngomong sama Faris hanya terdiam, gak lama Faris mengajak gue jalan dan nonton , gue hanya menghargai niat baik nya. Gue pun jalan dengan Faris , selama jalan gue selalu pantengi hp menunggu kabar dari Zidan

" Jgn cuekin aku dong"
" Apaan si"

Gue dan Faris jalan dan nonton sampai akhir nya gue udah bt dan meminta untuk pulang

Di perjalanan tiba-tiba Faris berhentikan mobil nya dan keluar dari mobil
Dia menarik seorang di lapangan di  hajarnya orang tersebut
Mata gue membulat dan terasa panas dia memukuli Zidan yg sedang berdiri disana.

" Ini yg sayang sama lu yg ngaku nya ada terus buat Lo tanpa alasan dia menghilang tanpa kabar! " Seru Faris yg masih memukuli Zidan

" Stop , Faris berhentii! "Gue nangis liat Zidan yg udah babak belur akibat di hajar habis2an oleh Faris

"Dia cuma nyiksa lu bikin lu menderita dia gak akan bisa bahagiain lu " seru faris

"Mulai" seru Zidan seolah memberikan tanda

Lampu tumblr berkelap-kelip disusul lampion yg di lepaskan ke udara Zidan pun bangkit dan berjalan ke arah gue
Dia memegang tangan gue

"Selamat ulang tahun yg ke 2 kali zilan  "

Dengan kerja keras nya dia membuatkan kejutan untuk gue

Gak lama teteh Dateng langsung menampar dan memarahi Zidan

" Jauh-jauh dari hidup adek gue klo lu cuma bikin dia khawatir !"

Mendengar perkataan itu Zidan langsung mengambil sepedanya dan pergi meninggal kan gue

" Harus nya lu ga ngomong gitu ke dia, jahat Lo semua ! " dengan Isak tangis gue ucapkan gitu ke teteh dan Faris.

"Pa kejar Zidan " pinta gue ke pak Maman
Pak Maman pun mengejar Zidan dengan mobil tapi dia begitu cepat menghilang, 
Gue putuskan untuk pergi ke rumah zidan.
" Masuk de " seru ibu yg berdiri didepan pintu dan  sudah tau sedikit masalah
Gue langsung berlari memeluk ibu dan menangis

" Zilan tenang dulu ya nih minum dulu "

Ibu memberikan air agar gue lebih tenang

" Zilan sayang Zidan ibuuu.. " lirih gue sambil menangis

" klo zilan syang jgn nangis ya "

Gue ga berhenti menangis meski ibu menyuruh gue berhenti.

" Zilan udah jahat ke Zidan tapi dia masih baik ke zilan , zilan mohon jgn tinggalin zilan "

" Ga akan ada yg ninggalin zilan percaya sama ibu"

"Zidan nya jgn tinggalin zilan ibu , ibu juga jgn tinggalin zilan "
Gue menangis seperti anak kecil gak lama Zidan keluar dari kamar nya dan dduk di depan gue.

" Jgn nangis Pulang Zil kasihan keluarga di rumah " seru dia
" Gak mau mereka jahat"
" Ga ada yg jahat , pulang yaa "
" Gak mau zidann"
"Keluarga kmu ga izinin zil pulang ya...
Maafin aku , harus nya aku ga over confidence deketin kmu , apalagi sampe jatuh hati ke kmu duh bodoh nya aku "

" Engga zid jgn tinggalin aku"

Zidan pun meninggalkan gue dia masuk kamar nya gue yg menangis makin menjadi di peluk ibu

" Zilan pulang dulu nanti ibu yg ngomong sama Zidan ya "
" Gak mau ibu"

Papah yg tiba2 menyusul ke rumah Zidan bareng attala langsung memeluk gue

"Zidan ga salah pah "
" Iya papah tau , udah jgn nangis, nanti papah yg ngomong sama Zidan ya "

Gue pun pulang dengan attala dan papah

" Bu kami permisi pulang assalamualaikum, sampaikan salam saya kepada nak Zidan "

" Walaikumsalam"

Di sepanjang perjalanan gue terus menangis papah terus memeluk gue

Dirumah
Teteh yg ada di ruang tengah langsung menghampiri gue
" Maafin gue Zil "
" Salah Zidan sama gue apa ?, Gak seharus nya lu belain Faris sebegitu nya. Gue udah ga mau sama Faris , Gue gak pernah atur hidup Lo "
" Zilann jaga bicara nya !, Minta maaf sama teteh " seru mamah yg ngebela teteh

Gue pun langsung lari ke kamar dan mengunci pintu.

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang