40

95 4 2
                                    

Senyum dan diam di wajah nya masih menjadi misteri.
Tidak banyak yg gue tau tentang dia. Yg gue tau dia adalah sosok yg sederhana  yg mampu menciptakan hal manjadi luar bias.

Dia hanya manusia biasa yg ga kan akan bisa membuat semua nya menjadi sempurna.

Bisik hati kerap kali mengganggu pikiran , seakan terus di ajak penasaran terhadap arah kemana tujuan nya itu

"Apakah sekuat yg gue liat selama ini ? " Pertanyaan itu yg kerap kali muncul di pikiran
Dia jarang sekali mengeluh dengan keadaan yg sesulit apa pun itu.

"Ting tong " suara bel berbunyi memecah hening dan lamunan

"Assalamualaikum "
"Walaikumsalam "
" Tadaaaa zilaaan "
" Nidaaaa kangeeen "

Berdiri seorang wanita cantik seperti ukhti memeluk erat tubuh gue. Nida  merupakan teman lama gue, yg biasa bertukar pikiran menghabis kan waktu membicarakan masa depan
Seperti mimpi gue bisa ketemu dia lagi.

"Masuk nid"
" Makin cantik aja Zil "
" Lu jugaa"
" Wih siapa nih , kaya koko Koko mangga dua "
" Lu kira kita di tanah Abang apa "
"Gimana sama Faris "
"Siapa tuh Faris ?"
" Pacar lu lah "
"Di tong sampah hahaha"

Mungkin jika kita berdua bertemu waktu pun terbunuh disini rasa lelah sudah tidak terasa lagi. memang ghibah menjadi obat tersendiri.

"Nonton yuk jalan gitu " ajak nida
"boleh tunggu gue siap2 dulu nid"
"Ganteng nih Zil dapet mungut dimana"
"Sembarangan lu "
"Yuk berangkat "

Gue dan nida pergi untuk mengisi kekosongan hari ini dengan kepenatan kota Bandung.

Kita berjalan menghabiskan waktu bersama .seakan di telan waktu gua ga sadar klo zidan seharian ini ga ada kabar entah kemana dia, mendengar notifikasi pesan begergetar ternyata dari Zidan

Zidan :Tadi aku liat kmu sama cewek
Zilan : Iya lgi sama nida knpa ga samperin

Zidan: Aku ga mau jadi setan
Zilan : ko setan
Zidan : klo ada orang yg berduaan orang ke tiga nya itu setan Zil
Zilan: mulai deh

Nida terus memperhatikan gue yg mulai bersikap aneh

"Ciee dari siapa?"
"Dari Zidan"
"Kaya gimna anak nya"
" Nanti juga lu tau sendri, biasa nya malem dia ke rumah ,gue ga mau tau lu harus nginep dirumah "
"Ih maksa "

Gue pun mampir ke toko kosmetik bersama nida, nida langsung kalap membeli beberapa produk di tempat itu

Gue yg berkeliling ke salah satu tokoh melihat salah satu benda yg unik yg udah gue incar dari dulu tapi blm juga kesampean sampai saat ini , gue teringat apa kata Zidan klo pengen sesuatu sholawat in aja
Gue coba membuktikan perkataannya itu

"Yu Zil balik "

" Ayoo "

Gue dan nida pergi pulang , pembicaraan dengan nida pun tidak berakhir sampai disini dia begitu penasaran dengan Zidan,entah bagaimana penilaian nida terhadap dia yg terkesan cuek.

Sepulang di rumah gue dan nida mengecek kembali belanjaan apa saja yg di beli , sial sayang nya ada barang yg belum ke beli , nida dgn sikap jail nya dengan sengaja menelfon Zidan

" Assalamualaikum"
" Walaikumsalam"
"Knpa Zil ?"
" Zidan ini nida temen nya zilan , jadi gini tadi kita belanja tapi ada yg belum ke beli bisa tolong beliin ga terus dianter ke rumah ? "
" Ya apa "
" Pembalut "
"Hah pembalut? Yg kaya gimna "
" Tanya aja sama pelayan nya di situ "

~tuuuutt~

Telfon dimatikan nida

"Nidaaaaa mana ngerti dia "
"Hahaha biar Zil "
" Gue mau masak dulu nih mau ikut ga "
" Sejak kapan lu bisa masak perasaan lu delivery terus "
" Sejak sama dia "
" Gilaaa dia punya sihir apa "

Jangan kan nida yg sama sekali belum bertemu Zidan , gue sendiri yg sudah dekat dengan dia masih menjadi misteri akan sifat nya.

Entah bagai mana dia merubah orang di sekeliling nya berubah. Gue coba masak untuk nida sedangkan nida masih telfonan dengan pacar nya , tiba2 handphone berdering ternyata zidan

" Iya zid"
"Yg kaya gimana zil"
"Yg merk softex tuh , yg kemasan nya dus box zid "
" Emng beda-beda gitu, merek lain gak mau? "
" Ga mau yg itu aja
" Haduh ya "
" Jgn bawel coba tanya sama petugas nya, sekarang dimna ?"
" Indomart"
" Yaudah tanya sama mbak2 yg di indomart nya "

Terdengar dia yg sedang mmbertanya kepada karyawan mendengar dia yg polos menanyakan hal tersebut membuat gue ketawa nida yg penasaran ikutan gabung, dengan memberikan kode agar nida tidak berbicara di telfon
Terdengar dia yg lagi bertanya

" Mba mau tanya klo pembalut merk softex yg mana ya "
" Disini a"
" Yg kemasan nya duabox ada"
" Ada nya yg ini sama aja ko a tinggal ukuran nya aja di sesuai kan sama ada yg bersayap juga "
" Ukuran, bersayap  ?"
"Iya panjang nya berapa "
" Duh Gusti ribet banget ya "
" Biasa nya cewek yg mana mba "
" 29 cm ada juga 36 cm "
" 36cm aja deh biar kaya popok bayi "

Mendengar penyataan nya Zidan tersebut membuat gue nida bahkan karyawan disana tertawa
Gue pun mematikan telfon Zidan dan  melanjutkan masak dengan nida yg ikut membantu .

" Kocak ya Zil pantes lu kelihatan bahagia sejak sama dia "
"Liat sendiri aslinya kaya gmna ?"

Waktu pun akan terasa berhenti ketika tau kamu

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang