24

103 6 0
                                    

Semakin hari gue semakin Deket dengan Zidan dan keluarga nya , keluarga nya yg hangat membuat gue nyaman sering gue main ke rumah dia .

"Tgl lahir lu berapa ?" Tanya Zidan

Gue bingun mau jawab apa mamah bilang jgn sebarin info pribadi ke orang lain jadi gue jawab gue terpaksa bohong

"4 Desember" seru gue

" Bntar lagi dong "

"Iya, jgn lupa kado ya " sambil tersenyum gue jawab

Zidan cuma tersenyum tipis

" Klo lu berapa ? " Gue yg tanya balik

"11 feb "

Dalam hati gue bilang  " ko sama tgl lahir nya "

" Iya papah ngundang kamu keruamah"

" Ngapain ? " ujar dia

"ada yg mau di omongin "

"Insyaallah "

Gue ga tau apa yg bakal terjadi kalau dia tau gue bohongin dia , mungkin dia bakal marah
Gue pulang meninggalkan Zidan untuk  masak kesukan Zidan . Malam ini gue mau masak cak jamur.  kata ibu Zidan suka banget makan itu, makanan sudah siap semua sekarang giliran gue yg siap-siap.
Zidan dengan kesederhanaan nya datang mengendarai sepeda kesayangannya
Dia menyalami mamah dan papah. Hari ini dia terlihat berbeda gue cuma bisa bengong natap dia.
Papah dan mamah mempersilahkan dia masuk dan duduk

" Kasep ih " seru mamah

" Masih gantengan papah ah " kata papah

Gue cuma bisa senyum-senyum.

" Da abdi mah biasa wae om "

Zidan pun berkumpul dengan keluarga gue, dia di temani Attala.
Gak lama kemudian teteh yg lagi di jalan Dateng dengan Faris.

"Eh ada tamu, siapa yg undang ? " Seru teteh

" Papah yg undang "

Faris bawa bingkisan seperti biasanya dia yg menyuap papah dan mamah

"Tuh Zidan kaya Faris bawa bingkisan lu mah cuma mau numpang makan ya"

Zidan mengeluarkan sesuatu di dalam tas nya diberikan ke attala

" Saya cuma bawa ini , dalem nya ada Al-Qur'an saya denger attala dari pesantren siapa tau bisa bermanfaat  buat hafalan nya Attala "

" Makasih ya ka" seru attala

Seperti biasa Faris sibuk menyombongkan diri dengan status sosial nya. Suara adzan isya mulai berkumandang sumua siap-siap untuk sholat . Papah menyuruh Faris untuk menjadi imam ,tapi Faris menolak karena dia belum bisa
Akhir nya Zidan di tunjuk papah menjadi imam sholat, lantunan surah yg Zidan lantunkan begitu merdu dan bikin hati tenang. Dalam sholat gue berdoa semoga dia jadi imam gue.
Selesai sholat Zidan diajak papah makan bareng Zidan begitu menikmati makanannya
Setelah makan dia diajak mengobrol dengan papah

" Zidan kenapa masuk analis ?"

"Kemauan mamah om"

"Kenapa mau ? "

"Kena ridho nya mamah ada disitu om"

Mendengar perkataan Zidan papah menepuk pundak Zidan seakan setuju dengan pendapat Zidan. Papah yg duduk disamping gue membisikan sesuatu

" papah yes "

mendengar ucapan papah gue senyum ketawa bahagia.
Malam ini begitu sangat damai. karena gak mau kemaleman Zidan pamit untuk pamit pulang

" Zidan pulang ya om Tante assalamualaikum , sambil menyalami papah mamah  "

" walaikumsalam Hati-hati ya Zidan "

Dengan sepeda yg beroda tipis itu dia meninggalkan kebahagian di rumah ini

Terimakasih kamu sudah menyihir seisi rumah dengan kebahagian

Zilan N.P

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang