wawancara

118 8 0
                                    

Mamah yg udah nunggu dengan pertanyaan nya di ruang keluarga, gue tanpa basa basi masuk rumah

" Darimna aja Zil ?, Itu siapa tuh yg nganterin ? Tanya mamah

" Assalamualaikum mah " seru gue sambil senyum "

"Walaikumsalam"

"Menurut mamah gimana ?"

" Atuh neng di jawab dulu pertanyaan mamah " pinta mamah

" Tadi zilan habis cfdan, belajar masak juga, terus tadi yg nganterin itu namanya Zidan mah "

"Zidan ? Loh ko namanya cuma beda l dan d aja si " protes mamah

"Mana zilan tau mah , menurut mamah gimana ?"
"Manis , selama dia gak aneh2" seru mamah

"Mana coba gue liat foto nya " suara anak ngebas anak laki- laki yang seperti nya gue kenal

"Attalaaaa.." gue langsung peluk dia
Attala adek gue yg di pesantren

"Awww sakit " seru atala yg kesakitan

" Ih ko gak gemuk lagi si, ? Gak lucu ah" ledek gue sambil ketawa

"Mana teh foto kak Zidan pengen
"
"Iya mana coba mamah juga pengen liat"

Mamah yang ikutan kepo ikut nimrung

"Sabara sabaar " kata gue sambil nunjukin foto Zidan

"Tuh gimna ?"

"Aku si yes ? Kata attala

"Mamah juga yes,selagi dia ga bikin kmu nangis" kata mamah

"Nih ada lagi.... "Gue play rekaman suara Zidan pas ngaji

"Itu suara dia ? " Secara berbarengan mamah dan attala bertanya hal yang sama

" He'em" sambil menganggukan kepala.

Secara diam diam gue rekam suara nya Zidan yg sedang membaca Alquran

" Papah si no " ujar papah

"Knpa ? "

"Sebelum dia kesini menunjukan langsung baru papah kasih yes " kata papah sambil tersenyum

Gue langsung memeluk papah
Gue gak denger pendapat dari teteh dia dari tadi diem

"Mandi gih udah bau " seru papah

"Iya pah "

Gue langsung pergi meninggalkan mereka disusul dengan teteh yang ikut di belakang gue..

" Lu yakin sama Zidan ?"tanya teteh

"Iya yakin "

" Zil cari cowok tuh yg jelas "

" Teh dia jelas ko, ada wujud nya, teh aku aja gak pernah ikut campur urusan teteh " jawab gue dengan kesal

Sepertinya dia ga suka sama Zidan. Teteh pun ninggalin gue sendiri di kamar.
Selesai mandi gue cek ponsel ternyata ada wa dari Zidan

Zidan : " Jgn senyum-senyum terus gigi lu kering tau rasa lu, oh iya ga usah di bls "

Baca pesan dari dia gue ketawa,seolah peramal dia bisa tau.
Malam ini keluarga gue pergi ke rumah Tante untuk berkunjung silahturahmi.
Gue yg memilih untuk duduk di paling belakang karena kesal dengan teteh yg lebih memilih Faris.
Setibanya di tempat Tante kami disambut dengan baik kami pun menyalami Tante

" Udah besar-besar , cantik dan ganteng " ujar om dan Tante

Walaupun kumpul disini terasa asing semua nya kumpul tapi sibuk dengan kesibukan nya masing2 gue yg lebih milih sendri di susul attala

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang