selamat tidur

88 4 0
                                    

Waktu berjalan dengan cepat kedekatan gue dan Zidan semakin erat
Hari ini gue main ke rumah Zidan ,udah lama gue gak main ke ruamah dia  berharap dia ada di rumah . gue yg diantar pak Maman pergi ke rumah Zidan
Sesampainya disana gue lihat sepeda yg di gunakan Zidan setiap hari, gue menghampiri sepeda itu gue perhatikan betul-betul sepeda nya

" Maaf mba cari siapa ? "
Terdengar suara lelaki yg sudah gue ketahui suaranya itu

" Cari kangen mas"
" Masuk , mau culik my pinky gue ya ?"
" Pinky ? Warna nya kan black "
" Ya suka suka aku dong"

Gue pun masuk ke rumah Zidan dan langsung menyalami ibu sambil memeluk ibu yg sedang duduk.

"Assalamualaikum ibuu zilan kangenn"
" Walaikumsalam ibu juga kangen sayang"
" sama aku kangen ga ? " seru zidan
"Kangen" sambil berbisik ke dia

Ibu mengajak gue ke teras depan tempat nya sangat nyaman, banyak sekali bunga dan tanaman hias disana dilengkapi Teh yg sudah tersedia membuat gue enggan berpindah dari tempat.
Gue liat Zidan yg sudah bersiap siap dengan tas kurir nya yg di penuhi paket dan harus diantar ke tempat tujuan

" Zidan berangkat ya Bu,Zil  assalamualaikum, oh iya jgn kangen"
"Walaikumdalam hati-hati , ih genit " seru ibu

Zidan pun meninggalkan gue dan ibu di rumah , ibu masuk kembali ke dalam rumah dan keluar membawa album foto yang didalam nya ada foto Zidan dan zidna
Ibu memberikan album teresebut ke gue, selembar demi selembar gue liat foto-foto nya . Ibu pun menceritakan  cerita dibalik foto tersebut

"Ini Zidan kecil dia lucu , dan menggemaskan, nah ini dia masuk SD anak nya terbilang aktif
Klo yg ini dia masuk SMP dia udah mulai jago olahraga dia seperti ayah nya , sedangkan di SMA dia sering buat ulah sering keluar masuk BK "

Ibu menceritakan kenangan dibalik foto tersebut

"Klo yg ini dia lgi mendaki gunung , kecintaan nya pada alam dan olahraga yg mendorong dia naik gunung, entah udah berapa gunung yg dia daki, nah yg ter akhir ini ibu udah ga liat lgi senyum di wajah nya dia menjadi anak yg dingin"

"Ibu sedih ? "Tanya gue

"Dulu ibu sedih sekarang ibu udah engga dia udah bisa senyum lgi terimakasih ya zilan "

"Harus nya zilan yg terimakasih ibu , zidan udah ngerubah pandangan zilan selama ini "

Ibu memeluk dan mencium kening gue

" Kemesraan ini jgn lah cepat berlalu .....mauuuu dong di  peluk cium kaya gitu "

zidan tiba tiba Dateng dan bernyanyi, sikap nya lucu membuat gue pengen ketawa

" Mandi sana bau asemm " omel ibu

"Siap laksanakan, komandan  " sembari memberikan hormat dan langsung pergi mandi
cukup lama dia mandi

"Ga usah di ganteng-gantengin " seru gue

" Itu mah udah takdir " seru dia yg sedang mengenakan baju

Gue dan ibu pindah ke ruang tengah untuk menonton tv disusul zidan yg ikut gabung dengan rambut yg masih acak-acakan blm tersisir . Dia berbaring di sofa dan gue mengelus kepala dia. tanpa di sadari dia tertidur di sofa, bener kata ibu Zidan pelor
Gue perhatikan wajah dia,sambil mengelus pipi nya terkadang gue iri ke Zidan dia punya muka yg mulus cewek punkalah dengan dia

"Zidan klo di elus kepala nya dia cepet tidur, dia juga akan usah tidur klo ga ada sesuatu yang di peluk " seru ibu

Banyak hal yg ibu kasih tau soal Zidan yg belum di ketahui gue
Dia tidur begitu pulas kantuk dan lelah menjadi satu yg membuat dia enggan untuk membuka mata
Pak Maman yg sudah menunggu di depan untuk menjemput gue pulang

"Ibu zilan pulang ya assalamualaikum"
"Iya hati-hati ya sayang walaikumsalam"

Ibu mencium kening gue
Gue pun pulang meninggal kan Zidan yg masih tertidur.

Karena mimpi itu perlu tidur

Zidan

ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang