ELSA [ON GOING]

Ell - 21

Biarkan seperti ini, biarkan semuanya mengalir seperti air:)

O0O

***

Kringg

Bell pulang berbunyi menandakan pelajaran mengajar telah selesai, siswa siswi pun berhamburan keluar kelas beranjak untuk pulang. Tak lupa dengan elsa dan nada mereka berdua tengah memasukkan buku nya kedalam tas, saat sudah selesai mereka pun beranjak keluar kelas.

"Elsa lo bareng gue ya!" ucap seorang lelaki memberhentikan perjalanan mereka.

"Gue bisa pulang sendiri!" balas elsa dingin namun hati nya tiba tiba saja berdetak sangat kencang.

'Ko jantung gue jadi marathonan gini si!' batin elsa memegang jantungnya yang hampir saja copot karena berdetak kencang.

"El lo kenapa?" pertanyaan nada berhasil membuat elsa refleks.

"Eh gapapa!" jawab elsa dengan gugup,

"Jangan bilang kalo lo salting!" bisik nada dengan senyuman jahilnya.

"Siapa yang salting?" pertanyaan varrel membuat kedua gadis itu menatapnya.

"El mmpp-!" ucapan nada terpotong akibat elsa membekap mulutnya.

"Itu sivera tadi salting!" alibi elsa dengan gugup.

"Oh kirain gue elo yang salting!" ucap varrel dengan bangganya langsung diberi tatapan tajam oleh elsa.

"Yauda sekarang balik bareng gue!" lanjutnya.

"Udah lo balik bareng varrel aja!" sahut nada menyenggol lengan elsa dan langsung diberi tatapan oleh sang empu.

"Balik bareng gue mau ya!" ucap varrel lagi,

"Ya yauda, tapi lo sama siapa" elsa menunjuk nada,

"Nada balik bareng gue!!" teriak seseorang yang tiba tiba datang menghampiri mereka, nada yang namanya terpanggil pun menengok kesumber suara tersebut.

"Vero?!" ucap nada melihat siapa yang tengah meneriakinya.

"Lo belum balik?" tanya varrel kepada sahabatnya.

"Gue baru mau balik,terus ngeliat kalian yauda gue samperin deh!" monolog vero.

"Mau balik nggak?" tanya elsa membuat mereka semua menatapnya,

"Yauda gue balik duluan!" sahut varrel langsung menarik lengan elsa menuju parkiran.

"Gercepp amet lo!" ucap vero dengan kekehan melihat sahabatnya yang menuruti elsa.

"Bye hati hatii!!" teriak nada yang dibalas lambaian tangan oleh elsa.

Elsa dan varrel telah sampai diparkiran, varrel langsung menaiki motornya dan memberi helm kepada elsa, varrel melihat elsa sudah siap pun ia langsung melajukan motornya kearah luar gerbang dengan kecepatan rata rata agar cepat sampai rumah elsa.

Diperjalanan tidak ada yang membuka suara, terdengar hanya suara motor, sedangkan varrel, lelaki itu diam diam memperhatikan elsa dari kaca spion dengan mengembangkan senyumnya. Tak terasa akhirnya perjalanan mereka ke rumah elsa telah sampai, elsa pun turun dari motor varrel dan membuka helmnya.