PART 6

583 29 0
                                    



"Assalammualaikum Ma Pa kak, salsa pulang" gua melihat ruang tamu yg sepi di sana.
"Dimana orang tua LO?" Kata dilla yg mengikuti salsa dari belakang. Gua menggeleng dan menaiki bahu.

Gua pun berjalan ke arah dapur tetap saja di sana tidak ada Ita dan Andre. Gua menoleh ke arah tangga yg berbunyi seperti langkahan kaki. Gua liat ada laki-laki berpakaian hitam dengan wajah kusutnya.

"Kakak? Dimana mama papa?" Tanya gua melihat rifal yg sehabis bangun tidur.

Rifal mendekati meja dapur dengan mata yg masih di sipitkan "mama papa ada urusan mendadak di Bandung" gua melongo begitu pula dengan dilla.

"Naik apa?" Tanya gua lagi.

"Di jemput sama rekan bisnis dari keluarga Wijaya" jelas rifal lagi.

"Wijaya?" Kini dilla yg bertanya dengan menyatukan alisnya. "Ketos?" Tanya dilla bingung menatap mata gua sedangkan gua hanya memasang wajah datar. Gua ngangguk tak masalah.
"Kak Julian?" Tanya dilla untuk memastikan. Gua ngangguk kecil dengan masih memasang wajah datar.

"Kak Julian kerja sama dengan perusahaan ayah LO?" Tanya dilla yg membuat salsa menjadi geram "aww" dilla merintih "sakit bego" dilla memanyunkan bibirnya sambil mengusap jidat yg habis gua jitak.

"LO sekali lagi nanya! Gua jitak lebih keras dari sebelumnya" salsa menatap tajam ke arah dilla. Dilla hanya menunjukkan deretan giginya sedangkan rifal hanya menaiki kedua ujung bibirnya.

"Oh Iya dek, besok kakak ada mau ketemuan sama teman kakak, Adek mau ikut?" Tanya rifal yg duduk di kursi sambil meminum air putih hangat. Gua menggeleng.
"Gk kak, salsa gk ikut" gua melihat rifal yg tersenyum mengangguk.

•••

Setelah berjam-jam dilla di rumah gua akhirnya dilla berpamitan ingin pulang.
"Hati-hati ya" gua melambai. Dilla tersenyum mengangguk dan salsa yg melihat punggung dilla yg akan hilang segera masuk ke dalam rumahnya kembali.

Gua berjalan ke atas, kamar gua. "Assalammualaikum" gua pun memasuki kamar gua dan menutup pintunya.
Gua pergi ke arah kasur dan duduk di tepinya. Gua memijit pelipis mata gua yg terasa sangat pusing. Gua pun merebahi tubuh gua ke kasur dan akhirnya gua ke dunia mimpi.

•••

Gua terbangun saat ada suara ketokan pintu. "Siapa?" Teriak gua.

"Kak rifal, Adek wudhu terus sholat zuhur ya" kata rifal dari luar kamar salsa.
"Iya kak"

Gua beranjak ke arah kamar mandi dan mengambil wudhu tapi tak lupa membaca niat.

"Assalammualaikum warrohmatuallah, Assalammualaikum warrohmatuallah" setelah gua sholat tak lupa membaca doa.

Gua beranjak ke arah meja belajar dan membaca novel yg gua beli saat di gramed. tidak, bukan gua yg membeli tapi di kasih dengan Julian.

Saat di tengah seru-serunya membaca gua dapat notif line dari seseorang dan gua pun yg sadar segera mengambil ponsel gua di atas meja kecil di samping kasur gua.

Gua melihat ada tercetak nomor yg tidak gua kenal. Gua menekan nomor itu dan menampakkan sebuah foto gua yg berada di kantin. Gua pun mengerutkan dahi gua.
"Ini siapa yg ngefoto gua?" Gua pun meletakkan kembali ponsel gua di atas meja kecil dan gua melanjutkan membaca novel yg sempat tertunda.

Tak lama kemudian gua pun tertidur dengan posisi duduk dengan masih memegang novel di tangan gua. Ketika gua terbangun mendengar suara ponsel gua berdering, gua pun mengangkat kepala gua.

Gua liat ada telepon yg masuk di ponsel gua dengan tercetak nama "mama" dan gua pun menggeserkan tombol hijau.

"Waalaikumsallam ma? Kenapa?"

"...."

"Yah gitu ya Ma? Ok lh gpp kok"

"...."

"Iya ma, salsa bakal makan banyak kok, mama juga jaga kesehatan ya di sana"

"...."

"Iya Ma i love you"

"...."

"Waalaikumsallam ma"

Gua pun kembali meletakkan ponsel gua semula. Gua yg merasa mata gua berat pun tertidur dengan masih berposisi duduk.

•••

Seketika mata gua terbuka. Gua duduk dari tidur, yg pertama gua ngambil ponsel gua dan melihat jam 21.20 gua pun melongo saat menatap jam di ponsel gua. Gua kira ponsel gua lagi rusak ternyata itu nyata saat gua mendongak ke arah jam dinding yg sama seperti ponsel gua.

Gua bangkit dari duduk dan berjalan ke arah pintu kamar gua. Gua turun dan liat banyak orang ramai di bawah sana. Ternyata itu teman dari rifal.

Rifal yg sadar kehadiran gua langsung mengangkat tangannya untuk mendekatinya, gua pun menuruti dan berjalan ke arah rifal.
"Nah ini Adek gua namanya salsabilla" rifal mengenali gua di depan teman-temanya. Gua cuman tersenyum menatap teman-teman rifal. Saat satu titik mata gua terhenti saat melihat laki-laki bagi gua gk asing.
"Loh kak Julian?"

Laki-laki itu menyatukan alisnya, laki-laki itu mulai tersenyum kembali dan mengerti maksud dari ucap salsa.
"Hahaa iya salsa, gua punya kembarannya Julian" gua melongo, What?, batin gua.

"Salsa kenal Julian?" Tanya Abang Julian. Gua ngangguk "kak Julian ketua OSIS di sekolah salsa" Abang Julian mengangguk mengerti.

"Hahaa iya, kenalin nama Abang Jackson" jackson pun mengulurkan tangannya. Gua pun salam dengan jackson.

Sedangkan rifal tersenyum. "Oh iya kak rifal salsa mau ke kamar dulu" rifal hanya mengangguk.

•••

"Oh jadi itu namanya salsa" ucap Jackson dengan tersenyum kekeh.

"Hhaha iya, memangnya kenapa bro?" Tanya rifal.

"Julian pernah cerita sama gua fal katanya salsa itu suka makan lumba-lumba terus suka manjat pohon" ucap Jackson "tapi Adek LO cantik kok, gk sebayang sama yg di bilang Julian" sambung Jackson.

Rifal tertawa kekeh "kapan-kapan ajak aja si Julian ke sini" rifal tersenyum.

"Insya Allah lah bro, dia itu sok sibuk Hahaa"

"Julian itu yg pernah gua liat waktu di dapur rumah LO tu kan jack?" Tanya salah satu teman rifal. Sedangkan Jackson hanya mengangguk tersenyum "eh Btw kok cocok y salsa sama julian haha" teman-teman rifal tertawa kekeh termasuk rifal dan jackson

"Eh bener juga lagian Julian juga jomblo" ucap Jackson tertawa.

"Alah kek LO gk aja Jack" kata teman rifal.

"Sama dong salsa juga jomblo" kini rifal yg bersuara sambil terkekeh

MY IGNORANT KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang