Akhirnya bu zeze memasuki kelas gua dengan seorang anak kecil. siapa lagi kalau bukan milla, anak bu zeze."Pagi anak-anak" sapa bu zeze tersenyum.
"Pagi bu"
"Halo Milla" sapa dari salah satu murid kelas gua.
Milla hanya menggigitkan kukunya karena ia tidak mengerti suasana saat ini.
"Eh di sapa itu sama kakak cantik" kata bu zeze yg mengsejajati dengan tubuh Milla."Bu, nanti saya mau ngajak Milla ke perpus ya" ucap dilla tersenyum.
"Kaka dilla" Milla tersenyum menatap dilla. Milla sudah mengenal dilla dan gua karena sudah biasa kita membawa Milla ke perpustakaan.
Bu zeze tersenyum mengangguk. Milla berlari ke arah bangku dilla dan duduk di pangkuan dilla.
"Eh Milla, kakaknya mau belajar" kata bu zeze.Dilla menggeleng "gpp bu Milla di sini aja sama dilla" ucap dilla yg merapikan poni Milla. Milla tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Bu zeze hanya menggelengkan kepalanya tersenyum.
"Ya udah kita lanjutin materi kemarin ya"
"Ya bu"
Tanpa di sadari ada dua pasang bola mata yg memerhatikan dilla sambil tersenyum tipisnya. Pandangan itu tak lepas dari wajah dilla yg sedang tersenyum menatap Milla sambil memainkan rambut halus Milla.
"Cantik" gumam orang itu."Eh Lu nape?" Kata Aldo, ketua kelas.
"Eh, hm gpp"
"Ohh gua tau LO merhatiin si dilla ya, ciee ada pandangan arah" kata Aldo menyenggol lengan dewa.
Iya, yg memerhatikan dilla adalah dewa. Ia tak lepas pandang dari wajah dilla yg menurutnya sangat cantik.
"Pandangan pertama goblok""Aww sakit bego" kata Aldo yg memegang dahinya yg habis di jitak sama dewa. "Dia cinta pertama LO?"
Dewa mengangguk tersenyum dan kembali menatap dilla "sepertinya iya"
"Gebet cepetan, gua kasihan liat LO jomblo melulu" kata Aldo.
"Eh gundul pacul, Lo juga gebet kek si rere" "kasihan gua liat lu jomblo melulu" ujar dewa yg tak mau kalah.
"Gebet si rere? Cewe cempreng itu? Ew yg ada gendang telinga gua meledak"
Dewa terkekeh melihat Aldo.
Saat di tengah belajar sama bu zeze, ada yg mengetok pintu kelas gua.
"Assalammualaikum permisi bu" ucap laki-laki itu."Iya ada Julian?" Tanya bu zeze yg memberhentikan menulis di papan.
"Permisi, saya mau memanggil salsabilla" kata Julian menatap salsa yg sedang membaca novel di bawah.
"Oh baiklah" "salsa" panggil bu zeze.
"Salsa"
"Salsa"
Gua gk dengar atas panggilan bu zeze hingga dilla menyenggol lengan gua.
"Woi di panggil tu""Apaan si" gua mulai menoleh ke arah bu zeze.
"Di cari Julian, salsa" ujar bu zeze.
Gua liat di pintu kelas gua ada Julian yg berdiri dengan wajah datarnya. Gua mendengus kesal.
"Apa?""Ikut gua" kata Julian di pintu sana.
"Gk" gua kembali membaca novel.
Julian berjalan ke arah bangku gua dan menarik tangan gua membuat sorotan mata murid ke arah gua.
"Apaan sih lepas kak" gua berontak.