PART 30

441 22 0
                                    


Di tengah gua lagi makan tu sushi, Julian memanggil.
"Sal"

"Iya?" Gua mendongak melihat Julian yang menatap gua. Gua heran saat tatapan Julian turun ke bibir gua. Julian sedikit mendekat membuat gua membelakkan mata.

"Boleh ya?" Izin Julian.

Gua memukul lengan Julian dan menutup bibir gua dengan kedua tangan lalu menggeleng cepat.
"Gk! Gk! Gk!  Ngapain kamu mau cium aku! Hah! Ngaku!! Mesum!! Aku gk mau nanti firts kiss (betul gk sih tulisannya gitu? Bodoh lh) nya kamu ambil!" Gua mendorong bahu Julian dan menjauh dari julian.

Julian yang melihat itu mengernyit heran.
"Anu—" ucap Julian terpotong.

"Aku gk mau cium-ciuman!"

"Bu—" ucap Julian terpotong lagi.

"No!! Jangan harap kamu boleh cium bibir aku!"

"Sal—"

"Titik!!! Gk akan!!" Kesal gua.

"De—"

"Kalo kamu gitu?!! Aku ngambek beneran!" Gua melotot ke arah Julian.

"Sal de—"

"Titik!! Kamu gk boleh ci—" ucap gua terpotong saat Julian menutup mulut gua.

"Mmmppp le-"

"Ssttr diam dulu sal" kata Julian.

Gua mengangguk cepat. Julian pun membuka tangannya dari mulut gua.

"Geer banget sih" ketus Julian.

Gua mendongak.
"Geer? Geer apaan?" Tanya gua heran.

"Kamu pikir aku bakal nyium kamu gitu?" Tanya Julian menatap gua aneh. Gua mengangguk bingung "bukan gitu, tadi itu di ujung bibir kamu ada sisa makanan jadi aku izin kamu untuk Bersihin" jelas Julian. Gua melongo malu.

Gua menutup mulut gua yang terbuka dan membuang muka. Benar-bener kini kedua pipi gua merah banget. Gua menggigit lidah gua kecil karena malu yang kebangetan. Gua menepuk jidat.

Aduh bego LO sal pasti si kak Julian lagi mikir-mikir yang nggak-nggak stupid sal, batin gua sambil melipat bibir.

Gua melirik sekilas ke Julian. Julian tersenyum miring dengan tatapan menggoda. Itu menambah gua malu tingkat dewa. Sontak gua kaget saat julian memegang dagu gua. Julian pun menarik ragu gua dan mencium pipi gua sekilas.

Yaampun bertambah dong malu gua anjir hari ini memang memalukan,batin gua. Gua mematung menatap Julian. Tangan Julian beralih ke pipi gua yang merah merona dan mengusapnya lembut. Julian tersenyum hangat.

"Kenapa?" Tanya Julian lembut dengan tatapan menggoda.

Shit? Dia bilang kenapa? Gua ini lagi malu bego, batin gua. Gua tersenyum kikuk.

"E-enggak kok hehhee" gua menyengir.

"Malu?" Tanya Julian mendekati gua.

Buset buset buset banget dah ohhh Noo mama tolong anakmu dari cowok ganteng ini OMG OMG tidakkk oh iya dia kan suami gua bego lu sal, batin gua.

"Kenapa?" Tanya Julian lagi dengan suara berat. Gua menggeleng cepat. Julian pun menjauhkan wajahnya dari wajah gua "Ohh ceritanya ini kamu lagi ngode ya mau mintak di cium di bibir?" Tanga Julian mencolek dagu gua.

Gua pun menepis tangan Julian.
"Aaiiss ngeselin banget sih!" Ucap gua kesal dengan memajukan bibir bawah.

Julian terkekeh.
"Iya iya maaf" Julian memegang dagu gua dan mencium kedua pipi gua "gua gk mau nyium bibir kamu kecuali kamu sudah mengizinkan" ucap Julian tersenyum lembut. Gua bernapas lega.

MY IGNORANT KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang