PART 15

486 20 0
                                    



Sesampai rumah gua langsung duduk di atas sofa sambil menyemil cemilan yg ada di atas meja. Julian ikut duduk di sebelah gua.
"Kakak mau apa?" Tanya gua sambil naroh toples di atas meja.

"Apa aja" kata Julian mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Gua ngangguk tersenyum lalu tegak menuju dapur.

"Eh mama masak apa?" Tanya gua berdiri di samping mama Ita.

Gua mencolek sedikit masakan itu dengan mata berbinar.
"Gimana enak?" Tanya mama Ita dengan penasaran menatap mata gua. Gua mengangguk cepat sambil tersenyum renyah sedangkan mama Ita hanya berseru "yes"

"Mama masak apa itu?"

"Ini masakan jaman dulu, kamu belum ada" "dan ini masakan kesukaan papa" gua mengangguk dan ber 'oh' ria.

Gua berjalan ke arah lemari atas dan membukanya untuk mengambil sebuah belender. Gua berjalan ke arah kulkas besar dan mengambil buah naga lalu mengupasnya. Tidak lupa mencuci terlebih dahulu.
"Untuk siapa?" Tanya mana Ita.

"Untuk kak Julian ma" jawab gua dan memasukkan buah naga itu ke belender.

Sedangkan di sisi lain

Julian sedang bermain game di ponselnya. Tiba-tiba tertancap layar ponsel dengan telepon sang sahabatnya.
"Ckk" Julian menekan tombol hijau lalu mendekati ponselnya ke arah kuping.

"Waalaikumsallam kenapa?"

"..."

"Apa!! iya-Iya gua ke sana"

"...."

"Waalaikumsallam"

Tut Tutt tut

Julian pergi ke arah dapur dan memanggil nama salsa di sana.

Julian berdiri di belakang salsa saat ia menaruh jus itu di gelas.
"Sal gua pergi sebentar y" Julian melihat salsa yg berbalik badan dengan memegang jus naga itu di tangan kanannya.
"Kemana?"

"Ada urusan sebentar"

"Em gk di minum dulu nih?"

"Untuk LO aja" "gua cabut assalammualaikum"

"Huffh Waalaikumsallam" gua memutarkan bola mata melihat punggung Julian yg sebentar lagi akan menghilang. Sedangkan mama Ita sadari-tadi sudah pergi ke kamarnya.
"Dasar ceroboh" gua pun duduk di atas kursi makan dan meminum jus tersebut.

Drrttt Drrtt drrtt

Gua merasa di saku celana gua bergetar. Segera gua ambil lalu mengangkat telepon itu.
"WOII"

Segera gua menjauhkan sedikit spiker itu dari telinga gua.

"Heh cenayang! Kuping gua gk budeg kek LO!" Gua sedikit berteriak di lots speaker.

"Hehe sorry" "eh sal gua ada dapat kabar gembira banget!!" Omg pasti LO gk percaya!!! Huaaa" serunya.

"Kabar gembira apaan?"

"Gua mau di ajak sama dewa jancok!!"

"Kemana?"

"Nanti sore di pantai!!! Demi apa!! Gusti!!! Huaaa gua mau nangis! Dia mau ngomong apa y? Dia mau nembak gua?!!! Semoga!!" Sedangkan salsa mendengar seruan dari sahabatnya siapa lagi kalau bukan dilla. Salsa pun hanya ber-oh lalu mematikan teleponnya.

Etss bukannya karna gk seru! Takut budeg aja kupingnya. Dilla yg selalu gua liat kalem berubah jadi cenayang? Kerasukan apa sih? ~^•^~

Gua berjalan ke arah wastafel untuk menaroh gelas kotor itu lalu mencucinya.

MY IGNORANT KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang