PART 12

480 23 0
                                    



Seminggu berlalu.....

Gua dan Julian selalu akur. Tapi gua masih heran! Mama papa gua nyuruh gua selalu stand by dengan julian. Dalam hati gua "untuk apa coba? Gua kan bukan anak kecil!".

Sekarang hari tanggal merah. Gua lagi di rumah kak ceci, calon kakak gua. Siapa lagi kalau bukan rifal.

Sekarang gua benar-benar senang banget. Karena lusa kemudian Rifal akan berkunjung menikah dengan ceci.

Ceci Ayundha? Dia baik banget sama gua. Orangnya lembut, cantik, body shamming, dan dia jago masak. Wah calon idaman kakak gua itu mah. Jangan lupa ceci itu orangnya selalu bersih pandangan. Maksudnya, ceci itu suka membersih rumah agar rumahnya rapi dan bersih.

Keluarga ceci? Semuanya baik. Ayah dan ibu ceci itu baik hati juga. Dan ceci juga punya adik kecil bernama Anna Tasya. Dia lucu banget. Dan Anna suka banget sama boneka Berbi.

Dan satu yg bikin gua super-super heran. Keluarga Wijaya juga datang? What? Sangkut pautannya apa?

Sekarang gua duduk di meja bundar yg besar. Aneh! Gua di suruh duduk di samping julian, buat apa? Yaudah gua pun duduk di samping Ketos cuek ini.

Sesekali Julian menatap gua dengan senyum kecilnya. Ya gua senyum balik dong.

"Bagaimana? Apa setuju acaranya lusa?" Tanya om Heri, ayah ceci.

Semua keluarga gua pun mengangguk termasuk gua mengangguk senang dan tersenyum.

"Em salsa gk sekalian" ujar tante Okta, ibu ceci.

"Hah?" Seketika senyum gua berubah menjadi melongo.

"Bener juga ya, biar lebih cepat" gua Semakin bingung mendengar ucapan mama gua, Ita.

"Maksudnya apa ma?" Gua pun yg penasaran bertanya pada mama gua.

Ita yg duduk di samping gua sambil menghelus kepala gua dan tidak lupa tersenyum hangat.

"Kamu akan menikah dengan Julian"

"Oh gitu— APAA?!!"

"Aduh sayang kok teriak-teriak sih" ujar mama Ita sambil menutup kupingnya.

"Mama tadi bilang apa?" Tanya gua sekali lagi. Gua berharap yg di katanya mama gua cuman lelucon. Tetapi tidak mama Ita mengucapkan 5 kalimat yg sama dari sebelumnya.

"Mama bercanda kan?" Mama Ita menggeleng.

"Apa kita samakan harinya sama pernikahan rifal dan ceci?" Ujar papa Andre bertanya pada keluarga Wijaya.

Semua keluarga Wijaya mengangguk tersenyum termasuk Julian. Tiba-tiba gua bertemu tatapan sana Julian.
"Kak ini maksudnya apa sih?" Bisik gua kepada Julian.

Julian tersenyum lalu mencium kening gua. Gua pun melongo. Buset sangtai banget nih orang nyiumnya, batin gua.

"Maka dari itu mulai besok pagi rifal dan ceci carilah baju yg ingin kalian pakai saat pernikahan begitu pula dengan salsa dan Julian" kata William, papa julian dan Jackson.

"Apa?" "Salsa sama kak Julian?" Gua menunjuk gua sendiri lalu menunjuk ke arah Julian. Sedangkan papa Sandi mengangguk.

"Berarti salsa sama kak Julian menikah dong?? Tandanya salsa di jodohin?" Tanya gua.

"Yaelah dek, dari tadi kok gk konek sih kan mama tadi sudah bilang 'kamu akan menikah sama julian' masih juga gk paham?" Ujar rifal dengan terkekeh.

"Iya sayang, sebenarnya mama papa sudah lama menjodohkan kamu sama Julian tapi hanya Julian yg mama kasih tau" jelas mama Ita dengan tersenyum.

"Mama kenapa gk bilang dari awal? Salsa kan masih SMA kelas 11 lagi, gk mungkin dong menikah! Salsa gk mau, masa depan salsa masih panjang" mendengar ucapan salsa, mama Ita menatapku dengan mata yg berkaca-kaca. Gua yg lihat mama gua sedih langsung memeluknya.

"Ma maafin salsa, salsa bukan bermaksud untuk menolak keinginan mama, maafin salsa ma" gua pun menghelus pundak mama gua. "I-iya Ma Salsa terima kok" detik itu juga mama Ita melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya.

"Makasih sayang" mama Ita pun mencium kening gua. Sedangkan gua hanya mengangguk.

"Terus gua gimana?" Tanya Jackson menatap keluarganya.

"Mangkanya cari sono" ujar rifal terkekeh.

"Ealah wok, nyindir lu" kata jackson dengan menjulurkan lidahnya.

"Eh tante kemarin waktu rifal lagi jalan di depan restoran, rifal liat si Jackson berdua-an sama cewek" ujar rifal sambil menatap jahil pada Jackson.

"Eh upil badak, itu teman kampus gua" kata Jackson sambil menegakkan dadanya.

"Temen apa Temen" kini ceci yg mulai berbicara.

Semua keluarga yg ada di situ tertawa.

"Mama? Besok pagi kan salsa sekolah" gua pun kembali menatap mama Ita sedangkan mama Ita hanya tersenyum hangat.

"Kamu ngambil cuti 6 hari sayang" jelas mama Ita.

"6 hari? Wah mah? Lama banget ma" gua pun menggaruk leher yg tak gatal "kak Julian" gua menoleh ke arah Julian "Bantuin kek bujuk mama, lama banget sih cutinya" sambung gua sambil menarik-narik lengan Julian.

"Kalo bagi gua sih cutinya di tambahin aja soalnya lu selalu bolos pela—" ucap Julian terpotong saat gua menutup mulut Julian dengan tangan kanan gua. Gua menyengir melihat mama gua yg sudah bertanduk, hehe canda.

"Oh jadi kamu suka bolos ya?" Tanya mama Ita dengan mata tajamnya.

"Ehehe gk kok ma kak Julian cuman bercanda" gua pun diam-diam menginjak kaki Julian. Julian yg ingin berteriak langsung gua membekap dia lebih erat. Di dalam sana, bibir Julian tersenyum melihat tingkah gua. Tak lama kemudian gua pun kembali membuka bekapan mulut julian.

"Julian kalo seandainya salsa bolos lagi, di hukum aja" ujar papa Andre melihat jahil ke arah salsa.

"Ih papa kok gitu sih sama salsa, jahat itu mah" gua pun memajukan bibir beberapa senti dan melipat tangan di depan dada.

"Mama setuju" kata mama Ita.

"Rifal pun" kata rifal.

"Julian pun" kata Julian sambil mengangkat tangan kanannya sedikit.

"Ih" gua pun memukul lengan Julian "kakak apa-apaan sih main Nyambar aja ke petir"

"Aduh sakit" "ya gpp dong biar LO kapok" ujar Julian dengan tersenyum jahil.

"Yeee sama calon aja gitu" gumam gua yg di dengar oleh Julian.

"Apa?" Tanya Julian dengan memajukan tubuhnya ke arah gua "apa LO bilang tadi? Calon? Ciee" sambung Julian sambil menyentil hidung gua dengan tangannya.

"Ihh kakak rese!!"

"Eh pipi LO dek kok merah" kata Jackson dengan terkekeh.

"Ah kakak Jackson mah sama aja ke adiknya sama-sama nyebelin" gua pun kembali memposisikan duduknya ke depan dan bersedekap tak lupa memajukan bibirnya beberapa senti.

Sedangkan yg lain terkekeh melihat gua seperti anak kecil.




















DI VOTE YA

MAKASIH🙏🏻

CEK👇🏻

MY IGNORANT KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang