Gua berjalan di koridor. Sebuah tangan menyambar bahu gua. Gua menoleh dan melihat dilla yg tersenyum lebar.
"Wah kenapa senyum-senyum?" Tanya gua melirik ke dilla."Hehee gk ada kok" dilla hanya menunjukkan cengirannya.
Sesampai kelas, gua berjalan ke arah meja gua. Gua pun duduk di sana. Melihat Amet —bendahara— yg fokus dengan make up nya.
"Met" panggil gua melihat amet yg sedang memakai bedak.
"Iya? Kenapa?" Tanya Amet tanpa melirik ke arah gua.
"Bukannya hari ini ada razia sekarang?" Tanya gua polos dengan sedikit memajukan badan untuk melihat wajah Amet.
Amet mendelik. Dia menatap gua serius dan langsung memasukkan make up nya di dalam tas.
"Serius LO?" Amet mendelik ngeri. Gua ngangguk santai.
"Aduhh gimana dong?" Amet memegang kepalanya dengan wajah panik. Sedangkan gua hanya terkekeh dan menggelengkan kepala."Eh beneran lu sal?" Tanya dari salah satu murid kelas gua. Namanya memel. Sebenarnya namanya melodi... yah!! Gua panggil memel. Memel terkenal murid yg nakal tapi dia baik kok. Sering sekali memel keluar kelas bersama rombongannya.
Gua mengangguk.
"Sal!! Nanti gua mau ke rumah LO ya" ujar dilla menepuk bahu gua.
"Iy—" sedikit gua mendelik "eh jangan"
"Loh? Kenapa?" Dilla mengernyit dahinya.
"Gu-gua.... gua mau pergi" ucap gua gugup sambil menunjukkan wajah tersenyum.
"Pergi mulu lu" dilla mencibir dari ujung bibirnya.
"Lain kali aja" gua tertawa kecil "janji" sambil menunjukkan tangan dengan 2 jari.
"Sok sibuk lu" dilla melipat tangannya di depan dada dengan menatap gua sinis.
Gua memegang lengan dilla
"Ayolah gua bukan sibuk, mama papa gua yg maksa"Kali ini gua berbohong. Bukan kali ini saja, sudah berkali-kali gua terpaksa untuk berbohong. Gua berharap dilla meng'iya'kan dari alasan gua. Sebenarnya gua bukan tipe orang yg suka pembohong. Tapi ini Demi kebaikan gua dan sekolah. Gua bernapas lega saat dilla mengangguk tanpa arti.
"Kapan-kapan kita ke gramed deh" gua mendekati dilla yg masih merengut "janji" gua mengacu jari di depan wajah dilla. Dilla melihat jari gua dan tersenyum dan mengangkat jarinya.
Seketika tatapan dilla ke arah laki-laki yg baru memasuki kelas itu. Bibir Dilla mengambang saat melihat laki-laki itu menghampirinya. Gua mengernyit dan melihat ke belakang dan di sana ada dewa yg sudah di belakang gua.
"Aduh pacaran mulu klean" gua berdiri dan berjalan ke arah meja rere.
"Napa lu mukanya kusut? Belum di stirika?" Tanya rere polos sambil memainkan buku.
"Ya kali muka gua di stirika" gua meletakkan kepala di atas meja.
"Eh re" panggil Amet yg duduk di belakang rere. Rere menoleh ke belakang dengan menjawab dengan gerakan dagunya.
"Bayar uang kas lu" "sdh sebulan kagak bayar entar gua Kadu ke BK" Amet mendoyor dahi rere.
"Heh tengil, main doyor aja lu" rere mengusap dahinya.
"Bisa gk sih pelamin suara cempreng lu"
Rere melipat tangannya kesal atas ucapan gua.
"Mulut siapa?""Ini di kelas ogep" Amet menatap malas ke arah rere. Rere memutar bola matanya dan mendengus kelas.
"Serah deh yg cantik ngalah" rere kembali memposisikan duduknya menghadap ke depan. Amet menggerutuk."Eh enak aja gua kali yg cantik" rere mengangkat bahunya. Rere tak ingin membalas ucapan Amet. Pernah, waktu Amet dan rere beradu bacot... rere yg mengalah. Karna ia sudah kehabisan kata-kata. Beda dengan Aldo. Aldo yg sering beradu bacot sama rere tapi, itu hanya candaan bahkan Aldo sering menggodanya. Lain lagi dengan Amet. Sebuah murid akan kalah bertarung mulut dengan Amet.
Seketika kelas yg awalnya riuh menjadi sunyi saat guru BK memasuki kelas tersebut. Namanya bu Sarah. Bu Sarah termasuk guru killer yg terkenal ganas seperti lion.
"Letakkan tas kalian di atas meja" ucap Bu Sarah dengan penegasan.
Amet menelan ludah susah payah. Akan datang hal buruk membuat Amet memutar mata malas. Rere yg melihat itu menjulurkan lidahnya ke arah Amet.
Sekarang bu Sarah menuju meja di barisan pojok kanan. Yg sebarisan dengan bangku Amet.
Giliran Amet yg kini di buka tasnya. Betapa terkejut bu Sarah melihat tas Amet penuh dengan make up. Bu Sarah mendongak dan menatap tajam ke arah Amet. Amet menyengir.
Semua make up di keluarkan oleh bu Sarah. Bu Sarah mengambil make up itu yg artinya menyita. Amet mendengus kelas tapi ia pasrah dan kembali duduk.
Tak lama. Bu Sarah memeriksa tas memel. Memel menarik tas itu dari tangan bu Sarah.
"Eh jangan bu"
Semua pandangan murid itu menuju memel.
"Mending jangan deh bu nanti ibu terkejut" ucap memel menahan tasnya itu."Kenapa? Ada apa isi tas kamu?" Tanga bu Sarah dengan tatapan tajam.
"Lebih baik jangan bu, nanti ibu terkejut dan menyesal memeriksa tas saya" ucap memel dengan santai.
Bu Sarah menyipitkan matanya.
"Kalau ibu gk mau terkejut jangan di periksa soalnya isinya bom hehhee" memel tertawa kecil.
Bu Sarah menatap dewa dengan lembut.
"Nak dewa tolong periksa tas dia y" ucap lembut bu Sarah. Ketika dengan dewa saja di yg awalnya singa menjadi kucing. Dewa mengangguk dan mengambil tas memel.
Sangat ringan tas itu. Tapi tak berpikir panjang dewa membuka tas itu dan isinya sangat mengejutkan sesuai yg di katakan memel yg di dalam tasnya ada bom.
"Kenapa nak dewa?" Tanya bu Sarah. Dewa memberi tas itu ke bu Sarah. Betapa terkejutnya bu Sarah melihat tas memel yg kosong melompong tanpa ada buku ataupun pena.
"Hehehee Tu kan, ibu pasti terkejut melihat tas saya soalnya ada bom yg buat ibu menjadi terkejut" ucap memel terkekeh.
Bu Sarah mendongak melihat memel dengan tajam.
"Kamu tegak di depan!" Titah bu Sarah dengan menunjuk ke arah papan tulis.Memel sudah menduga, bu Sarah akan menghukum memel. Memel mengangguk malam dan berdiri menuju ke depan. Sedangkan yg lain hanya tertawa.
Bu Sarah pun berjalan ke arah meja gua. Bu Sarah tersenyum melihat gua. Gua hanya membalas tersenyum kecil dan memberikan tas gua ke bu Sarah. Sebenarnya bu Sarah takut sama gua. Maka dari itu ia sopan dengan gua karena takut gua memberi tahu pada Andre —papa salsa—.
Bu Sarah tersenyum senang setelah melihat tas gua. Gua pun kembali duduk dengan wajah santai.
"Ini yg patut kita contoh" seri bu Sarah "isi tas salsa itu sangat ibu senang karena banyak buku yg ia bawa dan buku cerita seperti novel" bu Sarah melihat gua "kamu bagus nak" gua hanya mengangguk.
Vote ya
Makasih🙏🏻
Cek👇🏻