==÷==Terimakasih untuk kak afrilia1989 yang udah bantu rekomendasi lagu di part 8, terimakasih juga untuk teman-teman yang bantu ngasih rekomendasi, kebetulan lagu dari kak afril yang cocok di part 8. Jadi, sebagai ucapan terimakasihku, di part 10 ini ada bantuan alur dari kak afril hehe
So, hope y'all enjoy it 🙆
💍💍💍
“Hari ini kamu work out lagi?”
Zara menganggukkan kepalanya sembari meletakkan piring-piring ke dalam lemari. Kemudian perempuan itu duduk kembali ke kursi di ruang makan.
Angga yang tengah merapikan kancing kemejanya lantas mendekat, “Kamu pucat banget, Ra. Yakin tetap mau work out?” ucapnya sembari memerika wajah istrinya yang memang dilihat berbeda.
“Iya, Ngga. Udah ah kamu pergi aja,” ucap Zara agak ketus sembari menjauhkan tangan Angga dari wajahnya,
Pria dengan setelah kemeja berwarna biru muda itu menatap heran pada Zara yang pagi ini nampak aneh. Sebelum menikah sebenarnya Angga sudah sangat hafal dengan sifat Zara, namun kali ini rasanya ada yang lain saja.
“Yaudah, aku berangkat ya. Kalau kamu nggak kuat work outnya men—“ belum selesai Angga berbicara, Zara sudah berlari menuju wastafel yang ada di dapur bersih.
Tanpa menunggu lama, Angga langsung mendatangi istrinya yang sudah memuntahkan sarapannya pagi tadi. “Ra,” panggilnya lembut sembari mengusap punggung Zara,
Sedang Zara terus saja memuntahkan makanananya. Tubuhnya begitu lemah dan wajah pucatnya benar-benar mengenaskan. “Ak—hoekk..”
Sebagai orang yang sedia setiap saat, Angga terus mengusap punggung Zara dengan sebelumnya ia berlari sebentar ke kamar untuk mengambil minyak kayu putih dan mengusapkannya dengan lembut di leher serta kening istrinya sambil sesekali dipijatkan ringan.
Setelah dirasa sudah enakan, Angga langsung menggendong Zara ke kasur, ia tidak perlu menunggu persetujuan Zara karena dilihatnya perempuan itu benar-benar tak berdaya. Rasanya kasihan sekali kalau sudah melihat Zara yang biasanya tidak bisa diam kini malah terdiam lesu.
“Masih pusing?” Angga dengan telaten memijat kening Zara. Istrinya itu ia rebahkan di pahanya untuk memudahkannya agar lebih dekat.
Zara menggeleng lemah, “Aku nggak papa kok. Mual dikit tadi. Udah kamu berangkat aja. Kasian tim kamu nungguin,” ucapnya sembari menggenggam tangan Angga.
Angga melirik jam di tangannya. Masih ada waktu sekitar 30 menit untuk menuju tempat syuting iklannya pagi ini. Namun sebelumnya ia menatap sendu ke arah Zara yang berusaha untuk terus tersenyum.
“Yaudah, aku pergi ya. Kalau ada apa-apa wajib kabarin aku,” ucapnya sembari perlahan memindahkan kepala Zara ke bantal empuknya, kemudian memberikan kecupan lembut di kening Zara dan menyelimutinya.
“Ingat! Jangan work out hari ini.” Pesan Angga sebelum pergi meninggalkan Zara yang selanjutnya diangguki serius oleh istrinya.
💍💍💍
“CUT! GREAT! YOK ISTIRAHAT DULU!” Suara toa menghentikan sejenak adegan untuk seri iklan yang konsepnya dilakukan ber-episode itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Term Marriage
ChickLitAngga dan Zara mengambil keputusan besar, di mana mereka sebenarnya tidak menghendaki hal tersebut. Mereka nyaman dengan satu sama lain, bukan dalam sebuah ikatan. Mereka mengakui hanya sebatas sahabat. Tidak ingin lebih dari itu. Prinsip mereka, ka...