==÷÷==Prakata bentar, ya? Tolong dibaca juga :))
Part ini diketik tembus 5.000+ words. Terus part sebelumnya hampir tembus 1.000+ views, artinya ada ratusan orang yang baca :)
Maka dengan ini aku nantang, 400+ votes tembus baru bisa lanjut part selanjutnya, oke? Deal yaa wahai siders yang aku selalu pikir dengan positif kalo lupa pencet vote hehe :)
Jangan ngelunjak sementang aku bilang kalau suka boleh tinggalin jejaknya. Kalau udah sampe part 20+ ya berarti kalian beneran suka sama ceritanya :') tapi pada lupa ngevotenya...
Aku tau ini terkesan baperan, tapi maaf banget aku harus nyuarain ini.
Terimakasih selalu kuucapin buat yg setia ninggalin jejaknya, buat yg selalu ngehibur dengan isi komennya yg bikin semangat aku buat ngelanjutin cerita ini 🤗❤
Udah ah, banyak bacod ya authornya 🙃
Ingat, 400+ votes baru lanjut :)
==÷==
“I will fight
I will fight for you
I always do until my heart
Is black and blue.”💍💍💍
Dering alarm berbunyi dua kali, bersamaan dengan bunyi rintik yang mulai perlahan menghilang. Sebuah senyum terukir, Angga memulai harinya dengan mematikan alarm yang ia atur pada jam setengah lima subuh.
Senyum itu semakin mengembang saat dilihatnya ke samping, seorang perempuan yang begitu dicintainya nampak tidur dalam tenang. Tangan Angga terurai mengusap wajah itu, lalu memberikan kecupan di keningnya.
“Sayang bangun,” bisik Angga sembari mengusap-usap lengan Zara,
Zara mengerjapkan matanya, lantas ia mengucek matanya dan mengangguk tanpa sadar. Hal sederhana itu membuat Angga terkekeh geli.
“Aku ke kamar mandi duluan ya?” Zara mengangguk lagi, dengan mata yang masih berusaha ia buka.
Kemudian Angga membiarkan Zara mengumpulkan nyawanya sembari ia berlalu lebih dulu ke kamar mandi. Sementara itu, Zara mengambil handphonenya untuk melihat jam berapa sekarang. Meski begitu, perempuan itu tetap saja mengambil kesempatan saat Angga sudah ke kamar mandi. Tangannya dengan lekas membuka twitter untuk melihat apa yang tengah orang lain bicarakan tentangnya.
“Awas aja lu, Ge.” Geram Zara saat membaca beberapa tanggapan orang mengenai video viralnya malam tadi,
Rasanya gatal sekali untuk menyeruakan isi hatinya, namun kali ini Zara akan berpikir puluhan kali untuk menanggapi hal tersebut. Sudah cukup ia mendapat dampratan dari kakaknya, ia tidak ingin menambah-nambahnya lagi. Apalagi kalau sampai Angga yang memarahinya langsung.
Mengingat suaminya itu membuat pipi Zara bersemu tanpa sadar. Ia kembali mensyukurinya, betapa beruntungnya ia memiliki seseorang yang begitu menyayanginya. Apalagi malam tadi ia terus dipeluk dengan hangat oleh suaminya. Pria itu benar-benar memaafkan kesalahannya. Ia juga sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Term Marriage
ChickLitAngga dan Zara mengambil keputusan besar, di mana mereka sebenarnya tidak menghendaki hal tersebut. Mereka nyaman dengan satu sama lain, bukan dalam sebuah ikatan. Mereka mengakui hanya sebatas sahabat. Tidak ingin lebih dari itu. Prinsip mereka, ka...