Clara pamit meninggalkan teman temannya setelah mereka mengungkit masa lalunya, ia tidak marah kepada mereka, hanya saja ia tidak ingin mendengar itu lagi. Itu hanya akan membuat dirinya terhanyut kembali dari ingatan buruk itu.Langkah demi langkah Clara tapakan kaki dilantai sekolahnya, ia berjalan menuju kelas. Saat ia melewati koridor sekolah yang penuh dengan jejeran loker siswa, ia melihat wajah itu lagi. Cowok yang ia temui di cafe kemarin, cowok itu berjalan dengan teman temannya. Dapat dilihat dari seragam yang keluar tidak dimasukkan celana, tidak bername tag , tidak memakai dasi, sudah jelas ia memang anak nakal dan langganan BK. Cowok itu hanya berjalan menatap lurus kedepan tanpa melihat kearah Clara.
Clara yang merasa berutang dan harus membayarnya, dengan berani ia menghentikan langkah cowok itu.
"Eh, Lo" panggilnya
Cowok itu berhenti dan menatap sinis Clara. "Ada apa?" Tanyanya dingin.
Seketika bulu kuduk Clara berdiri, jantungnya berpacu cepat, keringat dingin mulai keluar dari badannya. Modelan kayak gini jadi the most wanted? Clara membatin.
"Lo gak bisu kan? Jangan buang waktu gue" ketus cowok tersebut
"Udah deh, dia tuh fans lo yang bakal minta nomer hp" Ucap salah satu cowok
Clara menajamkan tatapannya pada cowok yang barusan mengatakan dirinya adalah fans cowok di hadapannya ini, "Siapa bilang? Gue cuma mau balikin duit dia" Ucap Clara sambil menunjuk cowok yang diam dengan tatapan dinginnya.
"Ambil aja, gue gak butuh" Ucapnya dingin
"Gak bisa, gue harus balikin" Clara masih bersikeras
Tiba tiba tubuh cowok itu mendekat ke wajah Clara, gadis itu hanya terpaku tidak sanggup bergerak, jantungnya ingin meledak, tangannya mengepal. Cowok itu mendekatkan wajahnya ke arah telinga Clara, lalu mengucapkan, "Lihat disekeliling lo, mereka semua fans gue, jangan sampai lo jadi bahan gibahan mereka , hanya karena mau balikin uang" Ucapnya penuh penekanan. "Gue gak butuh uang itu" lanjutnya.
Gerombolan cowok angkuh itu sudah pergi meninggalkan Clara yang masih terpaku. Selang beberapa detik Clara melanjutkan langkahnya menuju kelas daripada mendapatkan berbagai tatapan dari mereka semua.
Ia menenggelamkan kepalanya di meja. Pikirannya kacau, mengingat perkataan mereka tadi. Entah kenapa, Clara bisa bertemu dengan manusia sekaku dan seangkuh itu. Tampangnya saja yang tampan, tapi perilakunya buruk. Tidak seimbang!
Tiba tiba terdengar suara bising berasal dari pintu kelas, Clara sudah mengira itu teman temannya. Selain memiliki tawa yang seperti gledek atau petir, mereka juga memiliki suara seperti toa masjid.
"Ra, gue minta maaf ya soal tadi, gue beneran gak bermaksud" Tasya memohon menghampiri Clara.
"Gak apa, santai aja Sya. Gue gak marah kok" Ucapnya sambil tersenyum tulus
"Lo beneran baik! Makasih ya" Pekik Tasya seraya memeluk Clara
Clara membalas pelukan itu, setelahnya mereka melepaskan pelukannya dan kembali duduk di bangku masing masing.
Pelajaran telah berlangsung 30 menit lalu, semua murid dikelas 12 IPA/2 memperhatikan guru di depan yang sedang menerangkan materi, jika ada yang perlu dicatat mereka semua akan melakukan itu.
"Guys, nanti sore nonton yuk!" Erika menepuk pelan pundak Clara dan Kaira, mengucapkannya dengan suara pelan agar tidak mengganggu pelajaran.
Clara dan Kaira menoleh ke belakang, melihat Erika. Sambil mengacungkan ibu jari sebagai tanda kalau mereka setuju.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat [ END ]
Teen Fiction"Saat wajahmu semakin dekat dengan wajahku, tanganku yang gemetar menunjukkan seberapa cepat denyut jantungku." ~ heartbeat attention: penulisan masih ada yang salah atau belum tepat dalam penempatan kata, jadi mohon makhlumi🙏 [ tidak ada revisi ]