Twenty fifth

32 4 0
                                    


"Diriku akan baik-baik saja, hanya sedikit kecewa"

****

• heartbeat •


Clara daritadi mondar-mandir mencari keberadaan kekasihnya itu. Devon berjanji akan menemaninya naik banana boat hari ini, tapi ia tidak melihat batang hidung pria itu sejak tadi pagi.

Karena waktunya sudah hampir habis, ia pasrah dan memberikan satu pelampung yang harusnya di gunakan Devon kepada Andra. Tadinya menawarkan Inaya, tapi gadis itu takut katanya.

Kaira, Ridho, Erika, Arka, Clara, dan Andra sudah berada di atas perahu yang bentuknya menyerupai pisang itu. Posisinya Clara di antara Kaira dan Erika. Sekarang, banana boat-nya sudah berjalan di tepi pantai, mereka semua berpegangan dengan erat ketika perahu karet itu di ajak belok dengan kecepatan tinggi. Bahkan Kaira sudah menyumpah serapahi orang yang mengemudikan perahu di depannya karena sengaja di oleng-olengkan. Kemudian dengan kecepatan penuh perahu itu berhasil di olengkan sehingga membuat orang-orang yang berada di atas perahu karet itu jatuh ke laut.

Mereka berenam memunculkan kepalanya di permukaan dan berteriak heboh, tertawa dengan keras.

Kini mereka memanjat menaiki kembali perahu karetnya.

Clara bahagia, tapi sedikit sedih karena tidak merasakan kebahagiaan ini bersama Devon.

Ketika sudah kembali ke tepian, ia melihat Devon menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Devon menarik tangan Clara dan membawanya ke samping villa. Gadis itu terkejut, ia belum mengatakan apa-apa tapi sudah ditarik duluan. Inilah yang ia takutkan pada diri Devon, tatapan tajamnya.

"Kamu kemana aja? Aku cariin ga—"

"Kamu ngasih Id Line aku ke Shakira?" Sela Devon.

Clara mengernyitkan dahi bingung. "Engg—"

"Kenapa di kasih sih?" Devon menatap Clara lelah, sebenarnya ia kasihan membiarkan Clara kedinginan dengan rambut yang basah setelah jatuh ke laut tadi.

"Ngga—"

"Kamu harusnya ijin dulu sama aku! Kamu nggak bisa mutusin itu sendiri! Ini yang aku gak suka dari kamu, kamu terlalu baik dan percaya sama orang! Sampai dengan mudahnya kamu kasih id yang udah menjadi privasiku!" Bentak Devon kelepasan sukses membuat Clara tersentak.

Devon menghela napas, sadar ia telah membentak Clara dengan keras.

Clara menelan ludah, masih kaget tak menyangka Devon akan membentaknya seperti itu. Apalagi pria itu melemparinya tatapan tajam, ia seperti melihat sosok Devon yang lama telah kembali. Clara mengepalkan tangannya, menatap Devon dengan kesal. Kesal dalam artian yang sesungguhnya.

"Aku kecewa, aku paling benci di bentak! Kamu bahkan nggak ngasih aku kesempatan buat jelasin. Tapi kamu asal bentak aku gitu aja" Kesal Clara.

Clara sedikit termundur ketika Devon mendekatinya.

"Terserah kamu mikir aku yang ngasih Id kamu ke Shakira. Aku bahkan nggak punya kontaknya" Dingin Clara. "Aku pergi" Ia buru-buru berbalik dan pergi dari sana, meninggalkan Devon yang mengacak rambutnya frustasi.

Heartbeat [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang