Twenty seventh

37 3 0
                                    


"Terjebak dalam labirin"

****

HAPPY READING <3

• heartbeat •



Bel istirahat berbunyi.

Gadis itu masih setia di hadapkan oleh buku paket tebal. Ia membolak-balik halaman demi halaman, jika ada yang penting, ia pasti akan memberi tanda dengan menggaris bawahi menggunakan bolpoin merah.

Suasana perpustakaan sangat tenang, cocok untuk tempat singgah saat ingin menenangkan pikiran, apalagi sambil membaca buku. Hal yang menjadi favorite Clara.

Seharian ini, ia tidak bertemu dengan Devon. Lelaki itu memang tidak menjemputnya tadi pagi, beralasan bahwa ia harus mengantar ibunya ke butik. Clara tidak keberatan, gadis itu akhirnya naik bus sekolah.

Clara menghela napas kemudian di rapikanlah semua buku-buku itu. Ia hendak beranjak kembali ke kelas tapi gerakannya terhenti ketika jari telunjuk seseorang mendorong bahunya hingga dirinya terpaksa kembali terduduk. Clara terkejut dengan kedatangan Shakira yang tiba-tiba dan memaksanya agar tetap di tempat.

Shakira duduk di samping Clara. Shakira menarik ujung bibir hingga terbentuk senyuman sinis. Dia melipat kedua tangannya di atas meja dengan gaya yang cukup anggun.

Clara mengernyit bingung.

"Kamu disini rupanya" Kata Shakira melirik Clara.

"Ada apa, Sha?" Tanya Clara.

Yang ditanyai diam sejenak, Shakira menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Lalu kembali bersuara, "kamu peringkat satu paralel try out bulan ini."

Awalnya Clara bingung dengan lawan bicaranya saat ini, namun ia kemudian mengangguk pelan.

Shakira menarik bibir membentuk senyum tipis. Ia benci jika ada yang mengalahkan kemampuan akademiknya, ia benci kenyataan bahwa Clara adalah kekasih Devon. Ia benci ketika dirinya tidak bisa menjadi pusat perhatian sekolah saat ini, awalnya memang iya, tapi itu hanya sementara. Shakira akan menyingkirkan siapa saja yang berani merebut keinginannya. Termasuk Clara.

"Kenapa bisa?" Tanya Shakira kemudian.

Clara mengernyit bingung, "Maksud kamu? Ya, aku berusaha"

"Berusaha, ya" jeda Shakira, "Berusaha mendapatkan perhatian seluruh sekolah?"

Clara membelalakan matanya, ia menggertakan gigi diam-diam. Kalimat yang menampar dirinya secara tidak langsung. Apakah ini Shakira yang ia kenal sebagai gadis ramah? Sungguh bukan!

"Shakira kamu kenapa?"

"Kamu yang kenapa?!!"

Clara berjengit sewaktu Shakira berteriak. Orang-orang yang berada di dalam perpustakaan menatap mereka berdua dengan tak suka. Clara menganggukkan kepalanya dan tersenyum kikuk pada mereka semua, seolah mengatakan 'maaf'.

namun tak berapa lama kemudian, Shakira membuang napas sarkas, dia mendecih, lalu menatap Clara. "Jangan berani untuk menjadi yang teratas lagi, posisi itu harus aku yang menempati!"

Heartbeat [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang