Thirty fourth || END

104 4 4
                                    

-! Kalau ada typo tolong ingatkan :)

"look for happiness that you don't find with me"

****

HAPPY READING <3

• heartbeat •


"Jangan lupa sama kita Dev"

"Duh iya! Jangan alay" cibir Devon.

Sahabat-sahabat Devon datang mengantarnya sampai bandara. Ada teman-teman Clara juga, namun ia tidak melihat keberadaan sang gadis. Devon pikir gadis itu pasti masih di rumah sakit, tetapi Marva mengatakan bahwa Clara memang sengaja tidak datang, Devon paham perasaan Clara. Pilihan Clara untuk tidak datang ke bandara adalah yang terbaik agar semuanya berjalan dengan semestinya, sudah cukup Clara menerima semua rasa sakit yang Devon berikan, setelah ini Devon ingin Clara hidup bahagia meski tak bersamanya.

"Kalau balik oleh-oleh dong" kata Evelyn.

"Gue akan menetap di sana" ucap Devon.

Semua menoleh ke arah Devon.

"Devon what do you think?" Tanya Nathan.

"Gue mau Clara bahagia, meski tanpa gue" jawab Devon.

"Bukan gitu ta-"

"Devon ayo! 15 menit lagi"

Devon menoleh ke belakang dan mengangguk singkat. Ia pamit kepada teman-temannya dan memeluk mereka sekilas, sayangnya Devon tidak bisa memeluk gadisnya.

Hari ini, Devon melepaskan cintanya dan menyisakan kisah cinta yang mereka ukir. Tidak ada lagi pertemuan kecuali yang kuasa lah yang mempertemukan mereka. Walaupun jarak terbentang tetapi jika mereka adalah pasangan yang sudah di takdirkan, pasti suatu saat akan menyatu. Kini hanya masalah waktu.

⛅️

Melbourne, Australia.

Devon melihat ke luar jendela mobil, keindahan kota Melbourne menyambut kedatangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devon melihat ke luar jendela mobil, keindahan kota Melbourne menyambut kedatangannya. 15 menit yang lalu ia dan orangtuanya keluar dari bandara dan sedang di perjalanan menuju mansion milik keluarganya.

Tangannya bergerak meraih ranselnya dan merogoh sesuatu di sana. Ia menghela ketika melihat ada kertas di tangannya. Devon membukanya perlahan, menyiapkan hatinya. Waktu kertas terbuka, ia melihat tulisan tangan Clara yang begitu rapi.

Heartbeat [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang