"Kamu adalah hal yang spesial, mampu membuat hatiku berdebar tak karuan."****
HAPPY READING <3
• heartbeat •
Suasana hening menyeruak, hanya dentingan sendok dan garpu mendominasi kafe tersebut. Sejak pesanan pancake mereka datang, Devon dan Clara hanya diam-diaman saja. Clara tidak tau harus membicarakan apa, Devon juga tampak bergelut dengan pikirannya sendiri. Sampai akhirnya Clara lah yang mengusir keheningan yang ada.
"Amlop tadi itu apa Dev?" Tanya Clara.
Devon menghela napas, "hanya masalah nilai" jawabnya enteng. Sebenarnya ia sudah menyiapkan jawaban, ia tau Clara akan bertanya tentang amplop itu.
Clara ber 'oh' kemudian atensinya beralih pada piring pancake milik Devon, masih utuh belum di sentuh sama sekali.
"Pancake kamu udah dingin, cepat di makan!" Titah Clara.
Devon mengangguk, ia memakan pancake dengan tidak nafsu.
"Ra, seandainya aku pergi, kamu bakal sedih atau marah nggak?" Tanya Devon tiba-tiba.
Clara menaruh garpu dan pisaunya lalu menatap Devon dengan kening berkerut.
"Ngapain aku marah? Kan kamu perginya paling ke rumah, pulang maksudnya" jawab Clara kemudian tersenyum.
Devon balas tersenyum, ternyata Clara tidak peka padahal sudah di beri kode. Devon seharusnya bicara langsung pada intinya, namun dirinya masih takut, ia masih ingin melihat senyuman gadisnya, ia tidak ingin senyuman itu hilang apalagi karena dirinya.
"Kamu beneran nggak pergi kan, Dev?"
"Ng-nggak kok"
Mereka kembali melanjutkan makan pancake, Devon mengajak bicara Clara agar suasananya tidak hening. Mereka hanya berbincang seputar kegiatan sekolah.
"Kamu masih nulis cerita, Ra?" Tanya Devon.
"Iya, kenapa?"
"Gak apa, btw aku suka sama ceritanya"
Clara mendelik, "hah? Emang kamu baca? Yang mana? Judulnya apa? Soalnya ada dua cerita yang aku buat"
Devon terkekeh mendengar pertanyaan beruntun dari kekasihnya itu.
"Kok khawatir banget sih? Iya aku tau kok kalo aku yang jadi tokoh cowoknya di cerita kamu"
"Ge'er kamu" cibir Clara.
"Tapi emang iya kan? Buktinya sifatnya kaya aku, adegan-adegan di cerita juga gak asing" kata Devon.
"Serah!"
Devon tertawa pelan, menurutnya wajah Clara terlihat lucu ketika kesal. Tangannya terangkat mengelus rambut panjang Clara, tindakan yang mungkin akan membuatnya rindu.
"Besok mau keluar?" Tanya Devon.
"Kemana?"
"Terserah, apa ada hal yang pengen kamu lakuin bareng aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat [ END ]
Teen Fiction"Saat wajahmu semakin dekat dengan wajahku, tanganku yang gemetar menunjukkan seberapa cepat denyut jantungku." ~ heartbeat attention: penulisan masih ada yang salah atau belum tepat dalam penempatan kata, jadi mohon makhlumi🙏 [ tidak ada revisi ]