Eighth

46 5 2
                                    



Hari minggu dimana semua sahabat Clara membuat kekacauan di kamarnya, itu bukan pertama kalinya, tapi setelah mereka pulang, pasti Clara yang akan lelah merapikan kamar seperti kapal pecah.

"Main apa gitu, bosen nih" Kata Erika sambil memainkan jari-jarinya.

"Truth or dare gimana? Biasanya kan kita main itu kalo di sekolah" Usul Alana

"Boleeeehh!" Serempak mereka semua, kecuali Clara.

"Ra pulpen!" Pekik Evelyn yang mulutnya langsung disumpal macaroni pedas oleh Kaira

"Mulut lebar banget etdah!" Cibir Kaira

Clara mengambil bolpoin dari meja belajarnya dan memberikannya kepada Evelyn, Evelyn langsung meletakkan bolpoin itu ditengah-tengah mereka. Sekarang mereka sudah duduk di karpet, putaran pun di mulai dari Evelyn. Setelah beberapa putaran, akhirnya bolpoin itu menunjuk ke arah Clara. Gadis itu hanya memberi tatapan santai, toh, ini juga permainan yang sering mereka mainkan di kelas.

"Nahh looo! Kena!" Pekik Kaira menunjuk Clara.

"Truth or dare?" Tanya Marva

Clara masih berpikir dengan jarinya yang diketuk-ketukkan di dagu, "Emm, Dare—eh tru..." belum saja menyelesaikan kalimatnya, tapi Tasya sudah memotongnya.

"Eitssss kaga bisa, Dare yaa jawaban pertama"
Ucap Tasya menyeringai

Clara hanya mengangguk pasrah.

"Okey dare nya...apa yaa??" Senyum Erika bahkan berubah menjadi menyeramkan.

Kaira segera membisikkan sesuatu kepada Erika, terlihat Erika yang tersenyum horor membuat Clara ingin mati saja, ia takut teman-temannya akan mengerjainya dan membuatnya malu.

"Buruan ih lama" Evelyn berdecak sebal.

"Oke" Kata Erika saat Kaira selesai membisikkan sesuatu, "Besok di sekolah, Lo harus nembak Devon" Clara mendelik, ia ingin mencekik temannya itu.

Setelah itu mereka semua tertawa terbahak-bahak.

"Gila kalian! Gak ah" tolak Clara

"Kudu sportif dong"

"Ayo , Ra"

"Gak boleh gitu"

"Kan cuma game, Ra"

"Ra, kudu nurut! Ini kan cuma game"

"Gak gitu juga dong, harga diri gue sebagai cewek gimana" Clara berdecak sebal.

"Duh nanti kami tanggung jawab kok"

Clara mendengus sebal, teman-temannya menganggap itu sebagai persetujuan. Sekarang bolpoin di putar oleh Clara dan berhenti di Evelyn.

"Truth or dare?" Tanya Kaira

"Truth aja deh" jawab Evelyn

"Oke, jujur ya! Sebelum pacaran, yang suka di antara lo dan Zidane, siapa duluan?" Tanya Alana

"Ya gue lah, Zidane mah dulu kaga ngelirik gue samsek. Cuma karena kegigihan gue, dia akhirnya nempel tuh sama gue" Jawab Evelyn jujur, bahkan ia menunjukkan sederet gigi putihnya.

Heartbeat [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang