Thirty first

28 4 0
                                    




"Aku ingin memberikan semua hatiku untukmu, jika kau bisa tinggal di sisiku selamanya. Terimakasih sudah berada di sisiku." 🍁 All with you ~ Taeyeon

****

HAPPY READING <3

• heartbeat •



Mereka berdua—Clara dan Devon sedang duduk di taman belakang, menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dengan menengadahkan kepala menatap langit. Melihat betapa indahnya taburan bintang di langit, cahaya rembulan yang membuat pikiran keduanya damai. Saat ini mereka berada di taman belakang rumah Clara. Orangtua Clara belum pulang dan mengatakan bahwa mereka akan pulang larut, jadilah Devon bersedia untuk menemani Clara sebentar.

"Clara?" Panggil Devon tanpa mengalihkan atensinya menatap langit.

"Hm?" Respon Clara pun tanpa mengalihkan atensinya.

Devon menghela napas pelan. Ia berusaha memberi kode pada Clara, pelan-pelan agar Clara tidak terkejut nantinya.

"Kalau seandainya, aku di jodohin sama cewek lain gimana? Biasanya ada semacam perjodohan bisnis, menyatukan perusahaan agar lebih kuat" ujar Devon.

Clara beralih menatap Devon lantas tersenyum. "Kalau kamu bahagia dengan itu, aku juga bahagia" ucapnya tulus.

Devon balas menatap kekasihnya dengan kening berkerut. "Tapi aku nggak bahagia"

"Emangnya itu beneran?" Tanya Clara.

"Nggak sih, siapa tau aja. Kan hidup ini penuh dengan kejutan, Ra." Alibi Devon.

Clara mengelus surai lembut Devon dan tersenyum tulus. "Maka dari itu, kamu harus bahagia ya, walau nggak sama aku?"

Devon menggeleng kecil. "Nggak bisa, aku cinta sama kamu, aku nggak akan ninggalin kamu"

Lagi-lagi Clara tersenyum mendengar respon kekasihnya membuat hati Clara hangat. "Dev, kita nggak tau jodoh kita siapa nanti. Entah kamu dengan dia atau kamu dengan aku."

"Aku berdoa, agar aku dengan kamu" ujar Devon membuat Clara ingin menangis. Jangan katakan bahwa Clara lebay, dia juga sebenarnya takut jika pada kenyataannya nanti dia tidak bisa bersama dengan Devon.

"Iya" gadis itu tersenyum paksa.

"Tapi kalau misalnya kamu tau aku mau di jodohin sama cewek lain, gimana reaksi kamu?" Tanya Devon kemudian.

"Mau jawaban jujur apa bohong?" goda Clara

"Jujur dong"

"Kalau jujur, ya aku sedih bakal pisah sama kamu. Meskipun nanti aku nangis karena kepergian kamu, tapi pada akhirnya aku akan berusaha mengikhlaskan. Dev, kamu tau kan bahwa di mulainya pertemuan akan ada perpisahan?"

"Lantas, kamu mau coba lembaran baru?" Tanya Devon.

Clara mengangguk. "Ya itu pasti agar aku nggak berada di lingkaran yang sama. Tapi aku tetap nggak bisa lupain cinta aku ke kamu dengan mudah, kalau kamu mau tau itu."

Kerutan di dahi Devon nampak jelas. "Terus lembaran baru apa maksud kamu?"

"Terbiasa tanpa kamu" singkat Clara.

Entah mengapa ketika mengatakan tiga kata itu membuat hati Clara nyeri, ia tidak tau apakah ia bisa melakukannya? Clara saja tidak berani melakukan apapun tanpa ada Devon. Kalimat itu bohong. Clara tidak yakin bisa melakukannya.

Heartbeat [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang