[ Part 25 - Kapehe ~ Sakit ]

1K 108 5
                                    


Kita adalah sisa-sisa keikhlasan

Yang tak diikhlaskan

Bertiup tak berarah

Berarah ke ketiadaan

Akankah bisa bertemu

Kelak didalam perjumpaan abadi

---

Diandra memberikan segelas juice jeruk pada Nila. Pesta sudah setengah jalan dan semua berjalan lancar. Tampak Tito dan Raina menuruni tangga menuju ke ruang dansa, sudah waktunya pengumuman pertunangan.

"Dimana kakakku?" Diandra memandang sekeliling.

"Biar aku yang mencarinya..." Nila meletakkan gelas juice nya dan mendorong Diandra ke samping Arga yang luarbiasa tampan memakai jas militer hijau lumutnya. Diandra memang tidak salah pilih!

"Cepatlah..." bisik Diandra, Nila hanya mengangguk lalu menuju ke atas melewati tangga, siapa tahu Rayn berada di balkon Almahendra House, lelaki itu kenapa tiba-tiba menghilang? Mungkin dia menghindari keramaian seperti biasa dan menikmati ketenangan balkon.

Purnama benderang di atas langit yang kelam, Nila melihat siluet Rayn yang berdiri membelakanginya, tapi saat hampir mendekat dan menyapa lelaki itu, ternyata Rayn sedang bersama seseorang.

"Apa kau yakin dengan pilihanmu...?", wanita bertopeng emas itu tersenyum, bibirnya yang penuh dan seksi mencibir menantang.

"Tentu saja,...karena Tuhan tidak memberiku pilihan yang lebih baik...", jawab Rayn kalem.

"Apa yang kau lihat darinya?" wanita itu mendekat dan mengulurkan tangannya meraih dagu Rayn. "Akulah yang menciptakanmu...bukan Tuhan,"

"Ya, terimakasih untuk itu...tapi ada saatnya seseorang berubah...",

"Begitukah? Kupikir ciptaanku yang satu ini akan abadi selamanya, tapi ternyata aku salah...sebenarnya aku kecewa..."

"Seharusnya kau senang, jika aku menyadari kesalahanku..." jawab Rayn.

"Kau bukanlah suatu kesalahan...seharunya kau paham..."kata wanita itu dalam hati.

Wanita itu tersenyum di balik topengnya karena sudut matanya melihat sesuatu yang lebih menarik.

"Oh ya? Satu pertanyaan lagi, tuan, jika wanitamu hamil, apakah kau akan memaksanya mengugurkannya?"

"Tidak akan ada bibit iblis yang akan tertanam dan dibiarkan hidup..."

----

Pertunangan Diandra berjalan lancar dan sempurna.

Para tamu sudah mulai berpamitan pulang.

"Dimana Nila?" tanya Rayndra pada Harris.

Alis Harris bertaut.

"Bukankah nona bersama anda?"

"Tidak, aku tadi meninggalkannya bersama Diandra..."

"Jangan khawatir, dia pasti berada di sekitar sini..."

Rayn mengangguk.

"Baik, cepat cari dia dan kamipun akan segera berpamitan pulang,"

---

Wanita bertopeng emas itu mengangguk pelan ke arah Rayn dan melangkahkan kakinya menyeberangi ruang dansa menuju ke pintu keluar, begitupun para tamu.

Sekarang yang masih tinggal hanya Tito sekeluarga, bahkan keluarga Arga sudah diantar ke Hotel di wilayah Almahendra Group.

"Ada apa?" tanya Tito melihat Rayn memandang sekeliling dengan waspada.

Borneo DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang