[ Part 19 - Mahundang ~ Melepas ikatan ]

5.3K 431 35
                                    

Aku hanya ingin

Menyebarkan rasa bahagia

Dan kegembiraan untuk siapa pun

Tapi semua keinginanku hilang

Luka menghampiri, bahagia menjauh

---

Nila meletakkan telunjuk jarinya ke alat pemindai dan secara otomatis pintu rumah terbuka. Diandra mengikuti Nila masuk dan merebahkan diri di sofa putih ruang tengah sementara Nila menuju ke pantry dan membawakan juice untuk mereka berdua.

"Ada apa dengan Rayn? Aku bahkan tidak pernah melihatnya marah, tadi dia menghajar lelaki itu begitu saja, selama ini dia selalu terlihat dingin dan kalem. Apakah lelaki tadi mengatakan sesuatu yang sangat kasar padamu?" tanya Diandra. Nila menggeleng pelan.

"Aku tidak begitu mendengarkan, tapi karena Rayn tidak pernah mau mengakui pernikahan kami di depan umum, sepertinya nona Karina dan tuan tadi mengira aku berselingkuh dengan Rayn. Kemarin malam mereka mengira kalau aku adalah istri kak Arga..."

Diandra manggut-manggut mengerti. "Yah, Arga sudah cerita soal itu padaku, ya ampun, apa susahnya sih mengaku di depan publik kalau dia sudah menikah? Permintaan Rayn menggelar pesta privat, merahasiakan dari pers memang membuatku bertanya-tanya, apa salahnya mengaku kalau sudah menikah, itu akan membuatnya terlihat normal karena selama ini dia diberitakan gay dan kandidat pasangan gay nya adalah Harris William. Rayn yang sekarang terlihat lebih...normal..."

"Rayn pasti memiliki alasan yang kuat untuk tidak mengungkap pernikahan ini di depan publik..." Nila menenangkan Diandra.

"Aku hanya tidak mau Nila terluka, terlalu banyak musuhku di luar sana, itulah kenapa hubungan ini kubuat privat..." Rayn memasuki ruang tengah diikuti Harris lalu memandang Nila dan Diandra bergantian. "Terimakasih telah mengantar Nila pulang, kau boleh pergi Di...Harris akan mengantarmu,"

Diandra memutar bola mata. "Ya Tuhan, kakak! Mana sopan santunmu, kau tidak mempersilahkan aku berkeliling dulu di rumah barumu? Main usir begitu saja..."

"Iya Rayn, bolehkah Diandra menginap malam ini? Pasti asyik..." kata Nila dengan mata berbinar memandang suaminya.

Mata Rayn menatap tajam Nila. Enak saja! Setelah berhari-hari terpisah, seharusnya mereka bersenang-senang sampai subuh menikmati bulan madu, masa mau terganggu lagi karena Diandra menginap?

"Diandra banyak urusan, lagipula tidak baik anak perempuan yang belum menikah menginap di tempat orang! Sana pulang Di, sebelum jam malam lewat. Diandra harus sampai di rumah sebelum jam sembilan malam...ya kan Di?"

Diandra menahan geli melihat kelakuan kakaknya.

"Ya, begitulah Rayn. What he want is what he got! Baiklah Harris, ayo kita pulang. Tidak baik mengganggu harimau di musim kawin..."

"Baik nona Di...mari saya antar..."

---

"Mereka sudah menikah..." Bhumi menatap Karina dan memberikan e-mail resmi dari lawyer Almahendra yang menuntut Bhumi karena pencemaran nama baik, membalik tuduhan Bhumi kepada Rayndra atas penyerangan di depan umum. "Rayndra dan nona Nila menikah satu bulan yang lalu, jadi hubungan keduanya bukanlah perselingkuhan..."

Mata Karine melebar karena shock, tubuhnya terhuyung melihat kenyataan yang terpampang di depannya.

"Me...menikah? Rayn? Tidak mungkin, ini pasti bohong dan data ini palsu untuk menggertakmu saja..."

"Elliot adalah lawyer handal, dia tidak mungkin mengirimkan data palsu hanya untuk menakutiku,"

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Aku tidak mau menerima ini setelah hubunganku dengan Rayn sudah berjalan hingga setahun tiba-tiba terputus karena hal konyol sementara Rayn pasti baru mengenal gadis ini dan menikahinya begitu saja? Pasti ada sesuatu di balik ini, Rayn pasti menikah dengan gadis itu karena terpaksa, perjodohan antara ayahnya dengan ayah gadis ini..."

Borneo DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang