Hyunjin dan Felix berlari sekuat tenaga mengikuti brangkar yang didorong oleh beberapa suster, di atasnya Nancy sudah berbaring sembari memekik kesakitan serta memegangi perutnya.
Benar, Nancy hari ini menunjukkan tanda tanda akan segera melahirkan anaknya.
Dengan dilingkupi kepanikan, Hyunjin mencoba menggenggam tangan Nancy untuk memberikan dukungan, meski tak menaruh rasa namun Hyunjin terdorong oleh naluri untuk melakukan hal itu.
Felix tersenyum kecut namun tetap berusaha mempertahankan poker face di patas cantik tersebut.
Tak seberapa lama, setelah melewati beberapa lorong, Nancy dibawa masuk ke ruang persalinan.
"Suami pasien?" tanya sang suster saat mereka sudah masuk ke dalam ruangan.
"Saya." ucap Hyunjin meski hal itu terdengar aneh.
"Baiklah, tetap di sini dan yang lainnya boleh keluar."
'Yang lainnya' yang dimaksud di sini adalah Felix.
Tanpa diminta dua kali pun Felix segera melangkahkan kaki keluar dari ruangan kemudian mengambil tempat di kursi yang tersedia di samping ruang bersalin.
Felix menundukkan kepala dalam, meski sudah memantapkan hati untuk menghadapi hal ini namun tetap saja rasanya menyakitkan.
"Lix."
Si koala terkejut dan langsung mendongkakkan pandangan ketika mendengar suara Hyunjin.
Wajah yang awalnya menampilkan ekspresi sedih itu seketika berubah menjadi raut kesal, Felix tak ingin menunjukkan sisi lemahnya lagi di hadapan Hyunjin.
"Bodoh, apa yang kau lakukan di sini huh? Nancy membutuhkanmu."
Hyunjin tersenyum tipis. "Ia tidak membutuhkanku."
Felix menyerngitkan alis bingung. "Apa maksudmu?"
Hyunjin menunjuk ke arah pintu yang tertutup dengan rapat di sampingnya. "Seseorang yang lebih berhak sudah datang."
Kerutan di dahi Felix semakin dalam, ia sama sekali tak mengerti dengan alur pembicaraan Hyunjin.
Namun meski seperti itu, yang lebih muda tetap memilih untuk diam, tak merespon atau memberi tanggapan kepada Hyunjin, suasana hatinya hanya sedang tak baik sekarang.
Suara teriakan kesakitan Nancy bahkan terdengar sampai luar, membuat Hyunjin serta Felix menjadi gelisah tak beralasan.
Lama, persalinannya berlangsung sangat lama, ah lebih tepatnya, perasaan khawatir lah yang membuat waktu berputar lambat.
Tanpa diminta, tiba tiba sebuah pertanyaan muncul di benak Felix. Apakah suatu saat nanti ia juga akan mengalami hal yang sama dengan Nancy?
Ah pikiran bodoh apa itu, dirinya lelaki dan yang Felix tau, lelaki tak bisa hamil.
Memang benar, sejak awal seharusnya Hyunjin itu bersama dengan Nancy, bukan dirinya.
•
Hyunjin berjalan dengan pelan mendekati tempat tidur Nancy, perempuan itu terlihat pucat dengan rambut lepek akibat keringat yang mengalir deras. Di pangkuannya terdapat seorang bayi mungil yang sangat tenang, sepertinya si mungil tengah tertidur.
Di sebelah Nancy, terdapat seorang lelaki yang mengaku sebagai kekasih gadis tersebut, berdiri sembari memalingkan wajah ke arah lain.
Sama seperti Hyunjin pada awalnya, kekasih Nancy juga tidak menerima fakta jika sosok tersebut hamil karena orang lain. Ekonomi mereka sama sama susah, membuat sang lelaki tak bisa berbuat banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Rain [Hyunlix] ✔
Hayran KurguHyunjin hanya punya Felix, dan begitupun sebaliknya. Dominant : Hyunjin Sumbisive : Felix __________ Copyright © smuthieflx 13 April 2020