Siang menjelang sore ini, hujan turun dengan cukup lebat, namun hal itu tak mampu mengusik Felix maupun Hyunjin.
Felix sekarang tak mengerti, sungguh. Saat tubuhnya dikukung oleh Hyunjin, Felix bahkan tak tau harus melakukan apa. Ini terlalu mendadak dan tiba tiba.
Hyunjin secara perlahan mendekatkan wajahnya ke yang lebih muda, memangut bibir Felix dengan lembut sembari berusaha mencari celah untuk melesakkan lidahnya masuk.
"Eumm..." lenguhan Felix terdengar, tangan Hyunjin ia bawa untuk menahan dagu si manis supaya dirinya bisa semakin memperdalam ciumannya.
Ini di luar dugaan, hanya karena lelucon Hyunjin yang mengatakan jika ia ingin memakan Felix dan Felix yang dengan bodohnya malah mengiyakan, membuat mereka berakhir dalam posisi seperti ini.
Hyunjin sedikit menjauhkan wajahnya dari Felix, menatap lelaki di bawahnya ini dengan pandangan memuja.
"Felix kau sangat manis." Hyunjin mengelus pipi Felix yang merona.
"Di-diamlah." Felix berucap gugup sembari memalingkan wajahnya ke arah lain, kemana saja asal bukan mengarah pada kekasihnya yang entah kenapa terlihat sangat tampan.
"Sudah tak sabar huh?" tanya Hyunjin sembari menaik turunkan alisnya dengan cara yang menyebalkan.
Kesal dengan detak jantungnya yang tak normal, Felix pun segera menarik leher Hyunjin dan menempelkan bibir mereka lagi. Entah kenapa Felix bergerak agresif sekarang, tak tau dorongan dari mana namun Felix menginginkan Hyunjin untuk sekarang.
"Hey, hey, calm down baby. Kau terlalu terburu buru." Hyunjin menempelkan keningnya ke kening Felix dengan tangan yang setia mengelus surai lembut yang lebih muda.
"Apa kau yakin ingin melakukannya sekarang? Denganku?" tanya Hyunjin mmastikan, ia hanya tak ingin menjadi egois dan berakhir menyakiti Felix meski bagian bawahnya sudah terasa sesak.
"Jika kau ingin, maka aku tak masalah."
Katakanlah, Felix sudah gila.
•
Hyunjin menatap intens tubuh Felix yang tak terbalut apapun, tak jauh berbeda dengan kondisi tubuhnya saat ini.
Mereka berdua sama sama telanjang, mencoba mengabaikan dinginnya hujan yang serasa menusuk kulit.
Tanpa pikir panjang, Hyunjin kembali menindih tubuh Felix dan menyerang leher putih nan mulus tersebut.
Hyunjin menghisap dan mencecapnya dengan rakus sehingga meninggalkan banyak bekas keunguan di sana.
Sedangkan di sisi lain Felix hanya bisa menahan suara suaranya sembari mendongkakkan kepala karena sensasi yang diberikan saat lidah basah Hyunjin mengenai kulit lehernya. Hyunjin mabuk akan aroma Felix, sangat manis dan menenangkan.
Pemuda Hwang tersebut lalu menempelkan hidungnya di perpotongan leher Felix, menghirup dalam aroba dari tubuh yang lebih muda, Felix sendiri hanya bisa meremat pelan sura kekasihnya.
Tak berapa lama, Hyunjin kemudian menyingkirkan kepalanya dari leher Felix, menatap puas mahakarya miliknya.
"Felix, kau menegang sayang."
Felix bersemu malu, miliknya memang sudah berdiri semenjak Hyunjin menciumi lehernya dengan seduktif.
"Jangan berbicara jika kau sama saja."
Hyunjin terkekeh pelan.
"Aku akan memuaskanmu hari ini."
Setelah berbicara seperti itu, Hyunjin kemudian menggenggam milik Felix dan mengurutnya pelan. Hyunjin tetap diam, menikmati bagaimana wajah erotis Felix sekarang. Lelaki manis itu tak sadar jika ekspresi yang ia buat sudah membangkitkan nafsu buas dari seorang Hwang Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Rain [Hyunlix] ✔
Hayran KurguHyunjin hanya punya Felix, dan begitupun sebaliknya. Dominant : Hyunjin Sumbisive : Felix __________ Copyright © smuthieflx 13 April 2020