Hari ini hari pernikahan Hyunjin dengan Nancy, tentu saja setelah didesak dengan keras oleh paman dan bibi sang gadis, Hyunjin tidak bisa berkutik. Sebenarnya pasangan paruh baya itu tak terlalu peduli dengan perasaan Nancy, mereka hanya merasa malu mempunyai keponakan yang melahirkan di luar ikatan pernikahan. Jika saja mereka tau lebih awal, sudah dipastikan Hyunjin dan Nancy sudah dinikahkan sejak lama.
Lagipula Hyunjin itu memiliki paras yang rupawan jadi mereka tidak terlalu mendapat aib.
Dasar, padahal saat Nancy kesulitan saja mereka tak pernah datang membantu, dan setelah ada insiden seperti ini, seolah menjadi orang yang paling tau tentang Nancy, dua sosok dewasa itu datang dan merencanakan segalanya tanpa diminta.
Pernikahan ini dilaksanakan tepat seminggu setelah kelahiran bayi yang diberi nama Hwang Heeji oleh Hyunjin, dan tentu saja atas persetujuan dari Felix.
Si manis benar benar menepati janjinya, bahkan sampai hari ini saja lelaki manis itu masih duduk dengan tenang di kursi yang ada di dalam gereja. Percayalah, meski wajahnya terlihat biasa saja tetapi tidak dengan area mata, Felix telah menangis semalaman suntuk.
Tidak banyak tamu undangan yang datang, hanya beberapa keluarga Nancy- serta Felix tentu saja, hanya itu, pernikahan ini berlangsung sangat sederhana dan tertutup.
Tak seberapa lama, pintu gereja dibuka, menampilkan Nancy yang berjalan anggun menggunakan gaun berwarna putihnya. Sedangkan di altar sudah berdiri Hyunjin dengan tuxedo hitam dan juga seorang pastor yang akan mengikat mereka dalam hubungan suami istri.
Ini gila, tetapi apa yang akan terjadi selanjutnya jauh lebih gila.
Nancy berjalan dengan tenang sampai di hadapan Hyunjin, mereka berdiri saling berhadapan, memandang yakin satu sama lain.
Hyunjin menganggukkan kepala kemudian tanpa aba aba justru memundurkan langkah, sekitar sepuluh orang yang menjadi saksi pernikahan ini mengerutkan alisnya bingung, tidak mengerti dengan apa yang tengah Hyunjin lakukan.
Bersamaan dengan mundurnya pemuda Hwang itu, seseorang yang menjadi kekasih Nancy segera maju lalu menggantikan tempat Hyunjin. Tampilannya tak jauh berbeda dengan Hyunjin, terbalut tuxedo hitam meski lelaki kelahiran Maret tersebut terlihat jauh lebih tampan.
Nancy dan kekasihnya saling melempar senyum, berusaha meyakinkan satu sama lain. Biarkan ikatan pernikahan berada di antara mereka, urusan uang untuk hidup bisa dipikirkan belakangan. Mungkin gadis itu dan sang pujaan hati nanti akan mencari pekerjaan yang lebih baik.
"Apa apaan ini!?" seru bibi Nancy dengan suara lantang. Wajahnya terlihat memerah menahan amarah. Ia tentu tau siapa yang tengah berdiri di hadapan keponakannya sekarang.
Lelaki miskin yang telah mereka tolak mentah mentah dahulu.
Penolakan itu sempat membuatnya menyerah, namun sekarang tak lagi, dia akan mengikat Nancy apapun yang terjadi.
"Kau tidak bisa mengatur hidupku lagi bibi."
"Anak kurang ajar!!" Sang bib hendak naik ke atas altar untuk menarik keponakannya, tapi lengan tersebut sudah terlebih dahulu ditahan oleh Hyunjin.
"Biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan." ucap Hyunjin dingin dan menusuk, membuat wanita dewasa itu tak berani berkutik.
Seperti rencana yang telah mereka buat, pernikahan akhirnya berlangusng meski dengan banyak hambatan, namun pada akhirnya Nancy bisa menggunakan marga dari lelaki yang ia cintai.
Akhir yang mudah untuk sebuah masalah rumit.
•
"Tunggu, aku masih tak mengerti." Felix sama sekali tak habis pikir dengan kejadian hari ini. Semua berjalan di luar perkiraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Rain [Hyunlix] ✔
FanfictionHyunjin hanya punya Felix, dan begitupun sebaliknya. Dominant : Hyunjin Sumbisive : Felix __________ Copyright © smuthieflx 13 April 2020