Dua bulan berlalu dihabiskan Hyunjin dengan belajar mati matian, Felix juga terkadang akan mengajari kekasihnya itu, tentu saja dengan imbalan makanan seperti sebelumnya.
Tubuh Felix pun semakin berisi dan membuat pipinya semakin cubby, Hyunjin sangat bahagia dengan perubahan Felix, lelaki manis itu harus rela pipinya menjadi bahan cubitan dari Hyunjin.
Lelaki tampan itu sangat gemas dengan si manis yang lebih mirip squishy saat ini.
Bukan tanpa alasan manusia malas seperti Hyunjin berubah menjadi rajin dalam waktu yang singkat. Hyunjin sudah menargetkan untuk mendapat nilai yang bagus saat ujian, ia ingin diterima di universitas yang sama dengan Felix.
Dua bulan lalu, entah tengah membicarakan apa tapi topik tiba tiba saja beralih pada rencana masa depan. Felix mengatakan ia ingin masuk dan akan mendaftar di universitas terkenal yang ada di kota ini, tentu saja untuk masuk ke sana bukanlah hal yang mudah, nilai minimal yang didapat saat ujian haruslah mencapai angka 8.
Tentu saja Hyunjin langsung terkena mental breakdown saat itu, sungguh, ia ingin satu kampus dengan Felix namun kenapa hal itu terdengar seperti mustahil?
Tapi beruntung Felix ingin membantunya, membuat Hyunjin memiliki secercah cahaya harapan. Sejak saat itu pula si tampan mempersiapkan semuanya dengan baik, lelaki dengan bibir tebal itu bahkan membeli banyak buku berisi kumpulan soal di gramedia.
Hyunjin lebih sering tidur larut hanya untuk mengejar ketertinggalannya di banyak mata pelajaran, Hyunjin juga tidak pernah menerima tawaran balapan lagi, pada intinya pemuda Hwang itu serius pada ucapannya, ia akan lulus di universitas yang sama dengan Felix.
Dan semoga saja semua kerja keras Hyunjin terbayarkan.
Hari ini, mata pelajaran terakhir yang diujikan telah selesai, membuat semua anak anak kelas XII bisa menghela nafas lega.
Perjuangan serta penantian mereka selama tiga tahun telah usai, kini saatnya menunggu hasil dan berdoa semoga semuanya sesuai dengan apa yang diharapkan.
Seperti biasa, Hyunjin akan berdiri di depan ruang kelas tempat Felix ujian, menunggu kekasih manisnya itu keluar dari sana.
"Hey Lix." sapa Hyunjin saat Felix terlihat keluar dari sana.
Felix yang semula berjalan sembari menundukkan kepala seketika mengangkat pandangannya, mengulas sebuah senyum ketika melihat sosok Hyunjin yang telah menanti.
Felix sudah tak sedingin dulu.
"Hey, lama menungguku?" tanya Felix sembari menghampiri Hyunjin.
Hyunjin menggeleng pelan kemudian mengacak rambut Felix.
"Ada apa?" tanya si koala saat melihat Hyunjin yang tiba tiba diam.
"Rambutmu sudah panjang sayang, apa kau tak berniat memotongnya?" tanya Hyunjin sembari mengangkat helai rambut Felix yang sudah memanjang, jika diperhatikan, poni rambut yang lebih muda bisa saja menutupi seluruh mata apabila disisir ke depan.
Felix mencoba melihat poni rambutnya yang menjuntai kemudian tangannya tergerak untuk menyentuh surai sendiri.
"Kau benar, ini sudah cukup mengganggu namun aku masih belum menemukan saat yang tepat untuk memotongnya." ucap Felix sembari memainkan rambut coklat tua itu.
Hyunjin mengulas senyum indah yang membuat matanya menghilang di lengkungan garis menawan. "Jika seperti itu, aku akan mengantarmu ke salon nanti."
•
Sesuai perkataan tadi siang, Hyunjin benar benar mengantar Felix ke salon, meski lelaki manis tersebut telah menolak pada awalnya namun Hyunjin selalu memiliki cara untuk membuat Felix takluk padanya. Oh jangan berpikir hal yang aneh aneh, hanya dengan beberapa buah makanan maka Felix akan menurut dengan mudah, dasar Lee Felix!
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Rain [Hyunlix] ✔
FanficHyunjin hanya punya Felix, dan begitupun sebaliknya. Dominant : Hyunjin Sumbisive : Felix __________ Copyright © smuthieflx 13 April 2020