Semua kacau, impian, masa depan bahkan rencana rencana kecil yang ingin ia lakukan bersama Felix- tak bisa terujud untuk saat ini.
Jangankan untuk Felix, Hyunjin bahkan tak memiliki cukup waktu untuk dirinya sendiri.
Berbulan bulan berlalu, intensitas pertemuan kedua pemuda itu semakin menipis.
Felix sibuk dengan kuliah jurusan kedokteran yang menyita banyak waktu untuk belajar sedangkan Hyunjin harus pandai pandai membagi waktu guna kuliah dan bekerja.
Sangat beruntung mereka mendapat beasiswa di kampus ini sehingga seluruh biaya perkuliahan telah ditanggung oleh pihak universitas. Yang Felix dan Hyunjin lakukan hanyalah menghidupi diri sendiri.
Ah iya ngomong ngomong, bahkan setelah ditimpa masalah seberat ini, Hyunjin tetap memutuskan untuk tidak pulang ke rumah, kedua orang tuanya benar benar bercerai, lalu untuk apa ia kembali ke tempat yang sudah terasa sangat asing itu?
Meski dilihat dari sudut manapun, kehidupan Hyunjin sudah sangat hancur. Namun si tampan masih saja bisa menemukan sisi yang bisa ia syukuri.
Kuliah jurusan ekonomi benar benar membantu Hyunjin dalam bisnis yang ia jalani, hanya bisnis kecil kecilan yang berawal dari mencoba coba untuk membuat jasa pembuatan baju dan kini sudah bisa beralih menjadi bisnis konveksi yang cukup besar serta memiliki nama di masyarakat.
Hyunjin benar benar bekerja membanting tulang untuk mengumpulkan uang guna membiayai kehidupan Nancy dan calon anaknya, ekonomi gadis tersebut sangat jauh di bawah, membuat Hyunjin mau tak mau harus menanggung mereka.
Tak hanya itu, Hyunjin terkadang juga berkerja menjadi ojek online untuk menutupi waktunya yang kosong setelah pulang dari kuliah.
Sebenarnya tanpa melakukan hal seperti itu pun pemuda Hwang tersebut sudah memiliki uang yang cukup, hey tak pernah bertanya kah kalian kemana uang hasil kerja ayahnya yang workaholic selama ini? Tentu saja sebagian besar ditransfer ke rekening Hyunjin.
Bahkan uanganya sudah menumpuk dan terus berbunga, hanya saja, Hyunjin merasa ini adalah tanggung jawabnya dan lelaki tampan itu harus menghidupi calon bayinya dengan hasil jerih payah sendiri. Berterimakasih lah kepada Felix yang telah menyadarkan dan mendukungnya selama ini.
Ah iya ngomong ngomong soal Felix, lelaki manis itu menjadi incaran di kampus, hey memangnya siapa yang ingin menolak si koala? Manis, tampan, cerdas dan yang lebih penting, jurusan kedoteran?
Bahkan lelaki dan perempuan sekali pun mengharapkan cinta dari si manis, hanya saja sayang sekali, hatinya masih tetap berlabuh pada pemuda Hwang yang bahkan Felix tak tau kabarnya sekarang.
Namun meski sesibuk sibuknya kehidupan mereka saat ini, Hyunjin dan Felix tetap meluangkan waktu seminggu sekali untuk pergi ke rumah Nancy hanya sekedar mengunjungi serta menanyakan kabar bayi Hyunjin.
Nancy, Hyunjin dan Felix tak secanggung dulu lagi, mereka sudah bisa mulai menerima keadaan. Bahkan seiring berjalannya waktu, tumbuh rasa sayang dalam diri Hyunjin kepada calon anaknya.
Sedikit rahasia, entah kenapa Felix juga merasakan hal yang sama kepada calon bayi itu. Apakah rasa cintanya ke Hyunjin sudah terlalu besar?
Seperti saat ini, hari minggu berarti Hyunjin juga Felix kembali bertemu, tak ada yang berubah, mereka tetap sama seperti dulu, dua lelaki bodoh yang terlalu tenggelam dalam cinta satu sama lain.
Dan seperti biasa, keduanya akan pergi ke minimarket untuk membelikan susu ibu hamil untuk Nancy.
"Vanilla lagi?" tanya Felix saat melihat Hyunjin mengambil susu hamil dengan bubuk berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Rain [Hyunlix] ✔
FanfictionHyunjin hanya punya Felix, dan begitupun sebaliknya. Dominant : Hyunjin Sumbisive : Felix __________ Copyright © smuthieflx 13 April 2020